Ular Piton vs. Raja Kobra, Siapa Pemenangnya? Ini 5 Ulasan dari Sains

Sama-sama ditakuti dan menjadi predator puncak

Ular adalah satwa melata yang dianggap menakutkan bagi kebanyakan orang. Beberapa jenis ular memang mematikan dan menjadi predator puncak di alam liar. Tengok saja ular piton dan raja kobra (king cobra), keduanya memiliki reputasi cukup mengerikan di alam liar.

Yang satu memiliki kemampuan membelit mematikan, yang satunya memiliki bisa yang tak kalah berbahaya. Namun, jika keduanya bertemu dan bertarung di alam liar, siapakah yang akan menang? Bagaimana sains menjawab hal ini? Jika penasaran, kamu bisa membaca artikel ini hingga tuntas.

1. Ular piton memiliki senjata berupa otot pembelit yang mematikan

Ular Piton vs. Raja Kobra, Siapa Pemenangnya? Ini 5 Ulasan dari Sainsbritannica.com

Seperti dicatat dalam Live Science, ular piton adalah predator penyergap yang akan membunuh mangsanya melalui lilitannya yang mematikan. Dulu para ilmuwan dan kebanyakan orang percaya bahwa piton membunuh dengan cara meremukkan tulang mangsanya hingga hancur berkeping-keping.

Namun, penelitian dan studi terbaru membuktikan bahwa piton membunuh mangsanya lebih kejam dari hanya sekadar mematahkan tulang. Faktanya, lilitan atau belitan ular piton sanggup menghentikan aliran darah ke otak. Ini menyebabkan kematian perlahan dari mangsanya akan benar-benar terasa menyiksa dan menyakitkan.

Setelah mangsanya mati, ular piton akan membuka rahangnya dan memasukkan mangsanya ke mulutnya secara utuh. Setelah itu, biasanya ular yang sanggup memiliki panjang 12 meter ini akan istirahat selama beberapa waktu, sekaligus memberi waktu untuk mencerna mangsanya tersebut.

2. Meskipun raja kobra tidak memiliki otot kuat layaknya piton, namun bisanya sangat mematikan

Ular Piton vs. Raja Kobra, Siapa Pemenangnya? Ini 5 Ulasan dari Sainszoothailand.org

King cobra atau raja kobra merupakan ular berbisa terbesar di dunia. Tidak main-main, bisa atau toksin dari ular ini berada dalam peringkat lima besar ular paling berbisa di dunia. Hanya dibutuhkan tujuh mililiter bisa raja kobra untuk membunuh 20 orang dewasa, seperti dicatat dalam lalam Science Direct.

Racun neurotoksin pada raja kobra dapat menyerang dan merusak sel saraf secara cepat dan masif. Dibutuhkan antibisa yang cukup efektif untuk menolong seseorang yang terkena gigitan ular yang mampu tumbuh sepanjang lima meter ini.

Selain neurotoksin, raja kobra juga memiliki bisa jenis sitotoksin, yakni senyawa yang dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan tubuh yang normal. Biasanya korban yang terkena racun ini akan merasa kesakitan parah, penggumpalan darah, dan bahkan kematian sel jaringan tubuh.

Baca Juga: 5 Fakta tentang Ular Laut Belcher, Ular Paling Berbisa di Bumi

3. Pada dasarnya, predator puncak di alam liar jarang melibatkan diri dalam konfrontasi

Ular Piton vs. Raja Kobra, Siapa Pemenangnya? Ini 5 Ulasan dari Sainsanimals.net

Tidak hanya ular, hampir semua predator puncak di alam liar lebih suka saling menghindar dari pada membuang-buang waktu hanya untuk sebuah pertarungan. Kecuali, jika memang dalam kondisi terdesak atau dalam keadaan mempertahankan wilayah teritorial.

Di alam liar, baik piton maupun raja kobra, memiliki habitatnya masing-masing. Mangsa keduanya juga sangat berbeda. Piton lebih suka memangsa mamalia dengan ukuran yang cukup besar. Sedangkan, raja kobra lebih suka melahap ular-ular kecil lainnya karena memang raja kobra adalah kanibal.

Namun, bisa saja keduanya bertemu dan saling bertarung. Meskipun jarang, pertarungan dua spesies predator puncak di alam liar bisa saja terjadi akibat kasus-kasus tertentu.

4. Jika keduanya terlibat konfrontasi, siapa yang akan jadi pemenangnya?

Ular Piton vs. Raja Kobra, Siapa Pemenangnya? Ini 5 Ulasan dari Sainsstraitstimes.com

Jika memang ular piton dan raja kobra saling bertemu dan nekat untuk terlibat dalam sebuah konfrontasi, siapakah yang akan muncul sebagai pemenang? Banyak ahli satwa sepakat bahwa pertarungan keduanya akan berakhir imbang. Faktanya, dalam beberapa pertemuan mereka yang tidak sengaja tertangkap kamera, memang selalu berakhir imbang.

Laman sains National Geographic pernah mengulas tentang pertarungan kedua spesies predator ini. Baik itu piton, maupun raja kobra sama-sama berakhir dengan kematian. Piton mati karena terkena bisa raja kobra. Sedangkan, raja kobra mati tercekik akibat lilitan dari piton.

Beberapa saksi mata dan video juga pernah menunjukkan pertarungan sengit antara piton dan raja kobra. Hasilnya juga sama, yakni imbang alias keduanya sama-sama mati secara mengenaskan. Hal ini membuktikan bahwa keduanya memiliki kemampuan setara di alam liar. Mereka telah berevolusi menjadi predator puncak yang sangat ditakuti di habitatnya masing-masing.

5. Alam liar dan dunia fauna selalu memberikan banyak kejutan

Ular Piton vs. Raja Kobra, Siapa Pemenangnya? Ini 5 Ulasan dari Sainsbritannica.com

Pertarungan yang dilakukan oleh piton dan raja kobra rupanya cukup mengejutkan bagi banyak kalangan, termasuk ilmuwan dan ahli satwa. Pasalnya, kejadian tersebut dirasa langka karena keduanya memiliki habitat yang berbeda.

Namun, rupanya alam liar dan dunia fauna selalu memberikan banyak kejutan. Kejadian-kejadian yang awalnya dianggap tidak mungkin, ternyata dapat dan telah terjadi di alam liar.

Yang jelas, alam liar selalu memiliki peraturannya sendiri. Spesies yang fit dan dapat beradaptasi dengan baik di alam jelas memiliki peluang yang lebih besar untuk survive atau selamat.

Itulah beberapa ulasan sains mengenai pertarungan dua predator puncak, ular piton dan raja kobra yang berakhir imbang. Ternyata, mereka sama-sama kuat dan mematikan, ya!

Baca Juga: 5 Jenis Ular Laut di Indonesia, Ada yang Lebih Mematikan dari Kobra

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya