Mengenal Kebijakan dan Usaha Daendels di Bidang Pertahanan

Pernah membawa perubahan besar di bidang pemerintahan

Dilansir Britannica, Herman Willem Daendels merupakan seorang pengacara dan patriot yang pernah mempertahankan Kota Amsterdam melawan Raja Frederick William II dari Prusia. Kiprahnya di dunia militer dan politik makin terbuka setelah ia terlibat dalam perang invasi Prancis ke Belanda pada 1793.

Faktanya, Daendels pun cukup terkenal di Indonesia, lho. Kala itu, ia pernah menjabat sebagai Gubernur Jenderal untuk Hindia Belanda (sebelum Indonesia merdeka) pada 1808 hingga 1811. Pada masa itu, Belanda masih dalam kekuasaan Prancis dan penugasan Daendels merupakan saran langsung dari pimpinan Prancis, Napoleon Bonaparte.

So, ada beberapa kebijakan dan usaha Daendels di bidang pertahanan dan pemerintahan Hindia Belanda kala itu. Apa saja, ya? Yuk, kita belajar sejarah.

Baca Juga: Rumah dan Bungker Tua Cisauk Jadi Saksi Bisu Penjajahan Belanda

Membawa dampak pada sistem pertahanan dan pemerintahan di Hindia Belanda

Mengenal Kebijakan dan Usaha Daendels di Bidang Pertahananilustrasi dari sosok Herman Willem Daendels (wikimedia.org/rijksmuseum.nl)

Sejarah mencatat bahwa Daendels pernah memberikan perubahan cukup signifikan bagi sistem pemerintahan dan pertahanan Hindia Belanda kala itu. Beberapa kebijakan dan usaha Daendels di bidang pertahanan dan pemerintahan:

  1. Daendels menerapkan sistem sentralisasi kekuasaan atau pemerintahan di bawah naungan Batavia. Hal ini dilakukan untuk mempermudah Daendels dalam memantau daerah atau wilayah kekuasaan yang berada di zona terpencil.
  2. Dikutip dalam laman Perpustakaan Nasional, Daendels banyak membangun rumah sakit dan markas militer yang baru di wilayah Jawa. Hal ini dilakukan oleh Daendels dengan segera untuk mengantisipasi serangan Inggris yang juga menginginkan wilayah kekuasaan di Hindia Belanda.
  3. Surabaya dan Semarang dijadikan basis industri militer oleh Daendels. Pabrik senjata sempat didirikan di Surabaya. Sementara itu, Semarang dijadikan pusat dari pabrik meriam.
  4. Batavia dijadikan pusat bagi pelatihan militer melalui sekolah-sekolah yang dibuat dengan tujuan peningkatan kemampuan bertempur.
  5. Daendels juga membagi Pulau Jawa menjadi beberapa zona provinsi penting, yakni Surabaya, Rembang, Gresik, Pasuruan, dan Sumenep.
  6. Pembangunan banyak benteng baru di berbagai wilayah Jawa dan sekitarnya.
  7. Menerapkan kebijakan dan peraturan yang mengharuskan raja-raja di Jawa untuk tunduk pada sistem kerajaan Belanda.
  8. Mengubah sistem kekuasaan yang sudah dianut oleh raja-raja Jawa dengan memasukkan jabatan minister. Jabatan ini menjadi wakil langsung dari raja Belanda untuk berhubungan dengan rakyat Hindia Belanda di Jawa.
  9. Menjadikan warga pribumi sebagai salah satu bagian dari militer Belanda (pemerintahan kolonial).
  10. Untuk memudahkan akses di bidang perekonomian, militer, dan politik, Daendels membangun infrastruktur penting di Jawa, salah satunya adalah Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan. Saat ini, jalan ini lebih dikenal sebagai jalur Pantura atau Pantai Utara. Pembangunan jalur ini dilakukan oleh penduduk pribumi, bahkan menimbulkan banyak korban jiwa.

Sepulangnya dari Hindia Belanda, Daendels segera menuju ke Paris dan bergabung di Kesatuan Wurtemberg. Ia pun terlibat langsung pada Penyerbuan ke Rusia pada 22 Juni 1812. Setelah itu, Daendels diangkat menjadi Gubernur Jenderal di Ghana pada 1815 dan akhirnya meninggal pada 1818 akibat malaria.

So, itu tadi beberapa catatan sejarah mengenai usaha Daendels di bidang pertahanan dan pemerintahan di Hindia Belanda. Semoga artikel ini dapat menambah wawasanmu di bidang sejarah, ya!

Baca Juga: Sejarah Bola Kasti yang Kini Sudah Jarang Dimainkan

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya