Ilustrasi anak (pexels.com/Pixabay)
Dampak emosional yang dirasakan oleh anak-anak memang parah. Namun, dampak ini juga dipengaruhi oleh usia anak dan bagaimana anak diasuh setelah orangtuanya meninggal. Angela Nickerson, peneliti dari Massachusetts Veterans Epidemiology Research and Information Center at the University of New South Wales melakukan pengamatan terhadap dua faktor ini terhadap kehidupan sang anak.
Semakin muda usia anak ketika kehilangan orangtua, mereka akan lebih rentan mengalami masalah mental. Kondisi keluarga setelah kematian juga memiliki peran yang besar dalam munculnya masalah emosional. Anak bisa mengalami kecemasan, gangguan suasana hati, dan melakukan penyalahgunaan zat.
Anak memiliki caranya masing-masing untuk mengatasi rasa duka karena kehilangan. Ketika sudah mengatasi rasa duka, akan muncul proses pembentukan keterikatan baru kepada anggota keluarga lain. Namun, ketika anak tidak bisa melakukan proses ini, biasanya akan muncul masalah lain di kemudian hari.
Untuk mengatasi dampak psikologis yang diterima oleh anak, butuh dukungan dari berbagai pihak. Salah satu cara untuk membantu mengatasi trauma yang dialami anak adalah melalui konseling. Anggota keluarga lain dan kerabat juga harus bisa membantu proses penyembuhan anak.