Benua Australia adalah salah satu dari tujuh benua yang ada di Bumi dan dijuluki sebagai Benua Hijau karena banyaknya kekayaan alam di sana. Tak kalah dengan benua-benua lainnya, Australia juga memiliki begitu banyak hal yang bisa dibahas, terutama dalam hal kekayaan alamnya.
Kali ini, kita akan jalan-jalan ke Australia, sebuah benua dengan segudang keunikan akan alam, iklim, dan penduduknya. Yuk, kita simak sama-sama.
Dicatat dalam laman berita ABC News, ada penurunan populasi spesies kanguru di Australia sebesar 25,5 persen dari 2019 ke 2020 yang diakibatkan oleh kekeringan. Itu artinya, jika dicatat dalam data, maka ada sekitar 4 juta ekor kanguru hilang atau mati di rentang 2019 hingga 2020. Kini, pemerintah Australia kembali melakukan konservasi dan perlindungan terhadap hewan mamalia tersebut.
Australia adalah benua dengan banyak spesies hewan mematikan, dilansir dalam Australian Geographic. Setidaknya, ada 30 jenis spesies hewan yang dianggap berbahaya dan mematikan di Australia. Mereka adalah ubur-ubur kotak, lebah pemburu, hiu putih besar, buaya rawa, ular taipan, ikan buntal, laba-laba punggung merah, gurita cincin biru, laba-laba beracun sydney, dan lain sebagainya.
Dicatat dalam lama Britannica, suku Aborigin telah mendiami Benua Australia sejak 45 ribu tahun lalu. Ini berarti, Aborigin adalah salah satu suku dan peradaban tertua di Australia dan bahkan dunia. Sedangkan, bangsa Eropa baru datang ke Australia pada 1700-an dan pemukiman mereka menyebar ke seluruh benua hingga saat ini.
Australia pernah mengalami iklim yang sangat panas di masa lalu. Dicatat dalam Institute of Public Affairs, pada 3 Januari 1909 lalu, Australia pernah dilanda suhu panas ekstrem yang mencapai 50 derajat Celcius. Ini menjadi angka temperatur tertinggi di Benua Hijau tersebut.
Iklim dan kondisi cuaca di Australia dianggap sangat beragam dan bervariasi sesuai dengan zona dan wilayahnya. Menurut laman Australia, di delapan negara bagian Australia sebagian besarnya berada pada empat musim berbeda. Sedangkan, musim hujan dan panas hanya ada di bagian utara.
Uniknya, musim di Australia berlawanan dengan musim Bumi di bagian utara. Desember hingga Februari adalah musim panas; Maret sampai Mei masuk pada musim gugur; Juni ke Agustus adalah musim dingin; dan September hingga November adalah musim semi.
Australia punya organisme terbesar di dunia yang dinamakan The Great Barrier Reef. UNESCO memasukkan organisme tersebut sebagai situs warisan dunia alami yang masih ada hingga saat ini. Zona yang terletak di pantai timur laut Australia ini memuat 400 jenis spesies karang, 1.500 jenis spesies ikan, dan 4.000 jenis spesies moluska. Dengan luas 348 ribu km persegi, terumbu karang tersebut menjadi zona terluas dan bahkan bisa dilihat dari luar angkasa.
Sudah lama Australia menjadi negara dengan peradaban yang maju dan makmur. Bahkan, dalam US News, Australia dimasukkan ke dalam peringkat 5 besar dunia sebagai negara atau wilayah terbaik di dunia. Ini mengacu pada kualitas hidup, pendidikan, fasilitas publik, kualitas pelayanan medis, pendapatan per kapita, dan lain sebagainya.
Australia adalah sebuah benua yang juga dianggap sebagai negara. Dijelaskan dalam World Atlas bahwa Australia merupakan salah satu benua terkecil di dunia, namun masuk ke dalam daftar negara terbesar dunia. Ini adalah salah satu hal yang membuat Australia menjadi sebuah wilayah yang unik.
Australia adalah negara dan benua dengan kepadatan penduduk yang rendah. Tak mengherankan jika wilayah berpopulasi 25 juta jiwa tersebut masih dianggap sebagai zona yang tidak begitu padat dengan kehadiran manusia. Menurut data dari The Place for Space, tingkat kepadatan penduduk Australia adalah 3 individu per km persegi. Ini masih di bawah Kanada, Inggris, dan bahkan Selandia Baru.
National Geographic mencatat bahwa lempeng yang menopang Benua Australia telah bergerak cukup cepat di luar prediksi ilmuwan. Australia bergerak sekitar 2,7 inci atau 69 cm per tahunnya ke arah utara dan searah jarum jam. Pemetaan yang dilakukan oleh GPS dan satelit telah membuktikan pergerakan benua tersebut dengan akurat. Jika ini terus terjadi, maka jarak Australia dengan Indonesia akan semakin pendek.
Itu tadi beberapa potret dan fakta ilmiah mengenai Benua Australia, sebuah benua sekaligus negara yang terus mendekati Indonesia secara geografis. Semoga jalan-jalan kita kali ini bisa sekaligus menambah wawasan kamu, ya!