5 Olahraga Tradisional Afrika, Mana yang Paling Ekstrem? 

Ada yang sampai menyebabkan kematian, lho

Kalau Indonesia punya pencak silat, loncat batu, dan egrang sebagai olahraga tradisional, Afrika juga memiliki beragam olahraga tradisional. Selain terkenal karena keindahan wisata serta kekayaan flora dan faunanya, Afrika juga memiliki beberapa olahraga tradisional yang unik.

Walaupun cenderung ekstrem, olahraga tradisional Afrika bahkan masih langgeng sampai sekarang sebagai bentuk pelestarian budaya dan tradisi. Cari tahu di sini untuk lebih lengkapnya, ya!

1. Donkey Racing 

https://www.youtube.com/embed/9DADjYhWKvo

Keledai memang identik dengan binatang yang lambat, siapa sangka kalau keledai juga bisa dijadikan hewan untuk balapan. Balap keledai atau donkey racing sangat populer di Lamu, Kenya dan sudah diselenggarakan selama berabad-abad. Dilansir Africa Equity Media, balap keledai adalah bagian dari festival budaya yang diadakan setiap bulan November.

Setiap tahun, acara olahraga ini menarik ribuan wisatawan yang ingin menyaksikan keledai yang berlomba-lomba mencapai garis finish. Siapapun boleh menjadi peserta donkey racing, tidak terbatas pada umur atau gender. Namun, olahraga ini juga butuh skill yang luar biasa, apalagi soal kekuatan dan keseimbangan. 

Peserta mengendalikan keledai dengan tongkat. Beberapa peserta ada yang tidak menggunakan pelana, ada juga yang hanya menggunakan bantalan untuk mengontrol guncangan selama balapan. 

2. Dambe Boxing 

https://www.youtube.com/embed/K3flbf-Dbho

Dambe boxing adalah tradisi olahraga yang populer di suku Hausa, Nigeria Utara. Tinju yang satu ini bisa dibilang lebih berbahaya dibanding tinju lainnya karena hanya memiliki sedikit peraturan.

Pertarungan berlangsung selama tiga ronde, namun tidak memiliki batas waktu. Tujuannya agar peserta bertarung sampai salah satu ada yang menyerah. Tak jarang peserta meninggalkan medan perang dengan rahang patah, hidung berdarah, dan tulang rusuk retak. 

Dalam dambe boxing, pertarungan dilakukan di lahan terbuka di atas pasir. Peserta akan mengikat tangan yang digunakan untuk meninju dengan tali (kara), sedangkan tangan yang lebih lemah digunakan sebagai perisai untuk perlindungan.

3. Nguni Stick Fighting 

https://www.youtube.com/embed/U1qrVYh7E1k

Seperti namanya, nguni stick fighting adalah pertarungan menggunakan tongkat untuk menjatuhkan lawan. Walaupun sebenarnya sudah dilarang, namun olahraga ini masih sering dilakukan oleh masyarakat etnis Nguni (Zulu), terutama pemuda yang bekerja sebagai pengembala. 

Hanya laki-laki yang diperbolehkan untuk mendaftar menjadi peserta. Pertarungan bisa berlangsung hingga lima jam, sementara poin dihitung berdasarkan berapa bagian tubuh yang terkena luka.

Bekas luka yang disebabkan oleh Nguni dianggap sebagai tanda kehormatan, yang paling dianggap keren adalah bekas luka di kepala (inkamb' beyibuza). Beberapa bagian Afrika Selatan sudah melarang olahraga ini karena terlalu berbahaya, bahkan bisa sampai menyebabkan kematian.

Baca Juga: 10 Makanan Minuman Tradisional Bali yang jadi Warisan Budaya

4. Laamb Wrestling

https://www.youtube.com/embed/IEgcq5Jwz5Q

Laamb wrestling sebenarnya hampir sama dengan gulat biasa, namun olahraga ini sering dilakukan oleh masyarakat Serer di Senegal. Mereka menggunakan laamb wrestling sebagai sarana latihan perang, namun sekarang semakin berkembang menjadi hiburan untuk warga. Pertandingannya pun diselenggarakan di stadion-stadion besar dengan ratusan penonton.

Dilansir Talk Africana, dalam laamb wrestling peserta diperbolehkan meninju bagian wajah atau kepala. Tujuan dari gulat ini adalah melempar dan menjatuhkan lawan ke tanah. Pertandingan biasanya diadakan di arena terbuka dan berlangsung selama 10 detik sampai 4 menit. Pemenang bisa mendapatkan hadiah yang cukup besar, yaitu uang sekitar $200.000 per kontes.

5. Savika

https://www.youtube.com/embed/ahDPfu7E7yw

Savika biasanya diadakan setelah upacara pernikahan atau pembaptisan. Pesertanya adalah pria muda Betsileo yang ingin menunjukan kekuatannya pada masyarakat dan wanita, karena seorang pria yang berhasil menang tanpa cedera akan sangat menarik di mata wanita.

Terdiri dari satu peserta pria yang disebut (mpisavika) dan 1 ekor kerbau (zebu). Cara mainnya sama seperti adu banteng Spanyol, peserta harus bertahan saat menunggangi banteng yang marah tanpa terinjak atau tertusuk tanduk. Pemenang tidak mendapatkan uang atau piala, namun akan dihormati oleh masyarakat dan mendapat perhatian dari wanita.

Ekstrem banget, ya, sederet olahraga tradisional Afrika di atas? Namun bagaimanapun juga, olahraga tersebut sudah menjadi bagian dari tradisi dan budaya masyarakatnya. Kira-kira, ada gak olahraga atau tradisi Indonesia yang berbahaya seperti itu?

Baca Juga: 10 Film Terbaik yang Mengambil Tempat di Afrika, Ada Captain Philips!

Delweys Octoria Photo Verified Writer Delweys Octoria

Hi, bestie! Have a great day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya