Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Cakar Kucing, Bisa Tumbuh Melengkung hingga Menusuk Telapak

ilustrasi cakar kucing (unsplash.com/Chris King)
ilustrasi cakar kucing (unsplash.com/Chris King)

Tahukah kamu, cakar kucing memiliki banyak fungsi selain untuk berburu. Diantaranya adalah untuk memanjat, bertahan hidup, mengait, melompat, bahkan untuk mobilitas. Cakar kucing sering dianggap mengganggu bagi sebagian orang yang memelihara kucing di dalam rumah. Kucing sering merusak furnitur dengan menggaruk-garukkan cakarnya. Alhasil, ada orang-orang yang ingin mencabut cakar kucing agar lebih mudah diatur.

Tak kenal maka tak sayang, begitu ungkapan yang sering kita dengar. Maka, sebelum menghakimi anabul karena sering menggaruk furnitur, ada baiknya kita memahami fakta-fakta seputar cakar kucing yang sangat krusial. Yuk, simak poin-poin berikut!

1. Normalnya berjumlah 18 buah

Jumlah cakar kucing reguler vs polydactyl (catster.com)
Jumlah cakar kucing reguler vs polydactyl (catster.com)

Normalnya, jumlah cakar kucing adalah 18 buah. Memiliki konfigurasi 5 cakar berada di tiap kaki depan, 4 cakar di tiap kaki belakang. Cakar yang berada di kaki depan berfungsi untuk berburu dan menyerang. Khusus untuk cakar jempol kaki depan, ia hanya berfungsi ketika kucing memanjat. 

Berbeda dengan cakar kucing reguler, beberapa kucing terlahir dengan kelainan genetika. Kucing yang memiliki lebih dari 18 cakar dinamakan polydactyl. Kucing polydactyl memiliki 6 cakar pada masing-masing kaki depannya. Dengan kondisi ini, ia diakui memiliki kemampuan memanjat dan mencengkram yang menakjubkan. Sekitar 40% kucing ras Maine Coon merupakan polydactyl. Ini menjadi keunikan tersendiri yang menarik bagi para pecinta kucing.

2. Cakar depan lebih tajam dari belakang

Kucing putih berpose (pexels.com/frank minjarez)
Kucing putih berpose (pexels.com/frank minjarez)

Cakar depan yang sering dipakai untuk memanjat, mencengkram, dan mengait lebih tajam dari cakar belakang. Sementara cakar belakang berfungsi untuk mendorong, bergerak maju, dan melompat. Cakar kucing juga bersifat retractable atau dapat ditarik ulur. Kucing dapat mengatur cakar mana yang perlu diulurkan dengan mudah sesuai dengan kebutuhan.

3. Terdiri dari lapisan keratin

ilustrasi anak kucing (pexels.com/Francesco Ungaro)
ilustrasi anak kucing (pexels.com/Francesco Ungaro)

Seperti kuku manusia, cakar kucing juga terbuat dari keratin. Keratin adalah zat yang digunakan tubuh untuk membangun protein. Keratin pada lapisan terluar cakar kucing suatu saat akan mati. Ini menyebabkan ia menjadi tumpul. Lalu, secara naluriah kucing akan mengupasnya dengan cara menggaruk-garuk hingga lapisan kedua yang lebih prima menggantikan yang pertama. Jadi, kebiasaan menggaruk bukanlah untuk mengasah cakarnya, melainkan untuk melepas lapisan keratin terluar cakar. 

Kebutuhan kucing untuk melepas lapisan terluar cakarnya dengan cara menggaruk, merupakan insting yang tidak dapat ditolak. Jika kamu tidak ingin kucingmu menggaruk di sembarang tempat, maka kamu harus menyediakan tempat khusus baginya. Kamu bisa membeli atau membuat berbagai 'wahana' yang didedikasikan anabul untuk menggaruk.

4. Berbentuk melengkung sebagai pengait

Kucing oranye menampakan cakarnya (pexels.com/Pexels User)
Kucing oranye menampakan cakarnya (pexels.com/Pexels User)

Cakar kucing berbentuk melengkung agar dapat mengaitkan hasil buruan dan memajat dengan lebih mudah. Lengkungan ini memang sangat efektif dalam mengerjakan tugasnya. Namun, kadang kala itu menimbulkan masalah lain. Misalnya, cakarnya sering tidak sengaja menyangkut ke benda lain. 

5. Perlu rutin dipotong agar tidak overgrown

Kucing merawat cakarnya (pexels.com/Camilo Ospina)
Kucing merawat cakarnya (pexels.com/Camilo Ospina)

Kucing bisa memotong sendiri ujung cakarnya yang terlalu panjang dengan cara menggigit-gigitnya. Meskipun demikian, tidak ada salahnya untuk merawat cakar kucing dengan trimming atau memotong ujung cakar. Potonglah sedikit ujung cakar secara teratur setiap 10–14 hari sekali. Ini dilakukan agar cakar tidak terlalu panjang dan membahayakan bagi kucing. Cakar yang terlalu panjang dapat melengkung bahkan hingga menusuk telapak kaki kucing.

6. Terhubung langsung dengan tulang

Anak kucing mengeluarkan cakarnya (pexels.com/Erwin Salas)
Anak kucing mengeluarkan cakarnya (pexels.com/Erwin Salas)

Karena cakar kucing bersambungan langsung dengan tulang pada kaki kucing, maka ia berperan menjaga keseimbangan kucing dalam berjalan. Oleh sebab itu jika tidak ada kedaruratan, dokter hewan tidak menyarankan untuk mencabut cakar kucing baik sebagian maupun seluruhnya. Beberapa negara bahkan menyatakan bahwa ilegal untuk mencabut cakar kucing karena dapat mengganggu mobilitas kucing.

Dengan mengetahui dan menghargai peran cakar kucing yang beragam, kita dapat menciptakan lingkungan harmonis bagi anabul. Kesejahteraan hewan peliharaan yang terjaga, akan membuat kamu dan mereka jadi lebih bahagia. Yuk, mulai sekarang hargai apa yang anabul kamu miliki, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Devia Sagita
EditorDevia Sagita
Follow Us