ilustrasi seorang wanita (unsplash.com/Mohamed Nohassi)
Perang dahsyat ini juga memunculkan kesatria-kesatria perempuan muslim, diantaranya adalah Hindun binti Utbah (istri Abu Sofyan) dan Khaulah binti Azwar. Hindun bersama wanita muslim yang lain berteriak-teriak sambil membawa tongkat pemukul tabuh untuk membangkitkan semangat pasukan muslim yang hampir melarikan diri.
Fakta yang unik adalah ketika Hindun melihat suaminya, Abu Sufyan yang berbalik arah dan melarikan diri. Saat itu, Hindun segera mengejar dan memukul muka kuda suaminya tersebut seraya berteriak, ”Engkau mau ke mana, wahai putra Shakhr? Ayo, kembali lagi ke medan perang! Berjuanglah habis-habisan agar engkau dapat membalas kesalahan masa lalumu, saat engkau menggalang kekuatan untuk menghancurkan Rasulullah."
Sementara itu, Khaulah binti Azwar merupakan sosok wanita yang mahir mengendarai kuda sekaligus terkenal akan keberaniannya. Bahkan, keberaniannya disejajarkan dengan "Sang Pedang Allah", Khalid bin Walid. Dalam Perang Yarmuk, saudara Khaulah yakni Dharar bin Al-Azwar tertangkap oleh pasukan Romawi. Ia pun bergegas mengenakan baju zirah, membawa tombak, dan berkuda dengan cepat seorang diri tanpa memedulikan apa yang terjadi di belakangnya.
Tidak ada yang terlihat dari anggota tubuhnya kecuali matanya saja. Dia adalah sosok berkuda nan misterius yang langsung dapat menyerang dan memporak-porandakan sejumlah pasukan Romawi hanya dalam satu kali putaran.