ilustrasi hiu paus (pexels.com/Red Brick)
Hiu paus mempunyai peran yang sangat penting dalam mitigasi penumpukan karbon di Bumi. Karbon inilah yang menyebabkan pemanasan global dengan menyerap karbon dioksida di atmosfir.
Studi yang dilakukan oleh The University of Maine dan The Gulf of Maine Marine Research Institute, aktifitas ekstraktif yang dilakukan hiu paus dan satwa besar lainnya terbukti bisa mengurangi jumlah penyimpanan karbon dalam populasi laut. Dalam penelitan tersebut, kematian hiu secara alami bisa membawa karbon yang diserap tubuh hiu tersimpan dengan baik meski sudah mati. Sebaliknya, jika kematiannya disebabkan oleh aktifitas ekstraktif serta pencemaran laut, risiko emisi karbon yang tersimpan tubuh dapat terlepas ke atmosfir laut dan merusak siklus karbon di dalamnya.
Saat ini peranan besar hiu dalam menyerap karbon terancam karena populasinya yang terus menurun akibat pencemaran laut dan perburuan. Karena itulah pemerintah mengeluarkan peraturam khusus yang berhubungan dengan hiu, yakni Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 18/Kepmen-KP/2013 yang menyatakan bahwa hiu paus adalah satwa yang dilindungi dari berbagai aktivitas ekstraktif sejak tanggal 20 Mei 2013. Kepmen ini semakin menguatkan jika aktivitas pemanfaatan seluruh bagian tubuh hiu paus adalah hal terlarang secara hukum di Indonesia.
Ternyata peranan hiu di muka Bumi sangat luar biasa, ya. Meski tidak langsung berhubungan dengan manusia, nyatanya hiu membantu alam, ekonomi, dan pengetahuan terus berkembang. Wah, jadi makin takjub dengan hewan bergigi tajam ini.