5 Fakta Gunung Vinson Massif, Puncak Tertinggi Benua Dingin Antartika

2. Didaki untuk pertama kalinya pada tahun 1966

potret para pendaki yang sedang melakukan pendakian di Vinson Massif (adventureconsultants.com/Dean Staples)

Meski sudah terlihat pertama kali di tahun 1935 dan secara resmi ditemukan pada tahun 1957 namun pendakian pertama baru dilakukan pada tahun 1966. Dilansir nationalgeographic, pada bulan Desember 1966 dan Januari 1967, sekelompok pendaki dari Ekspedisi Pendakian Gunung Antartika-Amerika yang dipimpin oleh Nicholas Clinch, mencapai puncak Gunung Vinson Massif untuk pertama kalinya.

Saat ini pendakian ke Vinson Massif hanya dibuka pada periode musim panas Antartika di bulan Desember hingga Februari. Pada musim panas, matahari di Vinson Massif akan bersinar selama 24 jam.

Meskipun musim panas, tapi jangan dibayangkan suhunya akan bersahabat. Sebab rata-rata suhu musim panas di Vinson Massif masih tetap jauh di bawah titik beku, yakni berkisar di -20 derajat celsius.

Meski sejumlah pendaki mengatakan bahwa dari sudut pandang teknis pendakian, mendaki Vinson Massif tidaklah begitu sulit. Namun suhu yang membekukan dan area terpencil  akan cukup menyulitkan untuk dilakukan tindakan cepat bila terjadi situasi darurat. Ini juga menjadi sebuah tantangan tersendiri yang menempatkan Vinson Massif sebagai gunung yang berbahaya untuk didaki.

Baca Juga: 5 Fakta Erebus, Gunung Berapi yang Berdiri di Dunia Beku Antartika

3. Salah satu gunung dari kelompok puncak tertinggi di 7 benua

pesawat kargo Rusia Ilyushin digunakan untuk mengangkut para pendaki mendarat di Blue Ice runway-Antartika (mountainguides.com)

Vinson Massif merupakan salah satu gunung yang termasuk dalam kelompok puncak tertinggi di tujuh benua. Jadi siapa pun yang ingin mendapatkan predikat seven summits harus mendaki gunung ini.

Sebagai tambahan informasi, tujuh puncak benua menurut daftar pendaki legendaris Reinhold Messner (Messner list) yang menjadi panduan pendaki profesional saat ini adalah sebagai berikut.

1. Gunung Everest (8.849 m) di Nepal, Benua Asia
2. Gunung Aconcagua, (6.961 m) di Argentina, Benua Amerika Selatan
3. Gunung Denali, (6.194 m) Amerika Serikat, Benua Amerika Utara
4. Gunung Kilimanjaro (5.895 m) Tanzania, Benua Afrika
5. Gunung Elbrus (5.642 m) Rusia, Benua Eropa
6. Gunung Vinson Massif (4.892 m) di Benua Antartika
7. Gunung Jayawijaya/ Carstensz Pyramid (4.884 m) di Indonesia, wilayah Oseania. Jayawijaya menggantikan Gunung Kosciuszko (2,228 m) di  benua Australia dalam daftar yang dibuat oleh Richard Bass.

Menuju ke Gunung Vinson Massif sudah menjadi tantangan tersendiri. Sebab letaknya yang berada di daerah terpencil dan hanya berjarak sekitar 1.200-an km dari Kutub Selatan.

Meski menuju ke Antartika merupakan sebuah tantangan tersendiri, tapi sejumlah operator pendakian profesional telah mampu menyiapkan transportasi hingga logistik pendakian ke sana. Sehingga para pendaki tinggal berkonsentrasi dalam mempersiapkan fisik dan rencana pendakian.   

4. Memiliki aturan toilet yang ketat untuk semua pendaki

potret base camp Gunung Vinson Massif (rmiguides.com)

Vinson Massif merupakan salah satu gunung yang paling higienis di dunia. Aturan mengenai urusan toilet oun sangat ketat. Ini supaya tidak mencemari lapisan es yang ada di sana. Sehingga es yang ada akan tetap bersih dan bisa digunakan untuk berbagai keperluan penting, seperti salah satunya sebagai sumber air untuk diminum setelah dicairkan terlebih dahulu.

Dilansir antarctic-logistics, terdapat sejumlah panduan detail mengenai urusan toilet, baik di base camp, sejumlah camp atau pos di ketinggian yang lebih tinggi, hingga puncak gunung yang harus diikuti secara ketat oleh seluruh pendaki.

Secara umum, para pendaki harus membawa turun semua kotoran (termasuk kotoran dari buang air besar), sampah, serta cairan sisa memasak dari gunung untuk dibuang di tempat yang telah disediakan. Setiap pendaki pun akan membawa kantong khusus untuk menampung kotoran-kotoran tersebut. 

Untuk buang air kecil, selain di kantong khusus yang telah disediakan, hanya boleh dilakukan di tempat-tempat yang telah ditandai secara khusus (pee holes). Tidak dibenarkan untuk buang air kecil atau besar di seluruh rute pendakian. Aturan ini pun telah dipahami secara baik oleh para pendaki yang telah diizinkan untuk melakukan pendakian di sana. 

5. Catatan nihil kematian di Vinson Massif

potret para pendaki yang sedang berjalan turun dari puncak Vinson Massif (adventureconsultants.com/Guy Cotter)

Terdapat sebuah fakta menggembirakan dari pendakian Vinson Massif. Tidak seperti enam puncak tertinggi lainnya yang memiliki catatan kematian para pendaki, hingga saat ini tidak ada satu pun pendaki yang kehilangan nyawanya ketika mendaki Gunung Vinson Massif.

Sebagaimana diketahui, bahwa pendakian puncak tertinggi tujuh benua merupakan aktivitas luar ruangan yang sangat berisiko tinggi. Longsoran salju, radang beku (frostbite) hipotermia, penyakit ketinggian, dan High Altitude Cerebral Edema merupakan beberapa faktor yang dapat menjadi pembunuh di ketinggian gunung.

Meskipun tidak ada catatan kematian di Vinson Massif, tapi sejumlah kasus radang beku (frostbite) serius pernah terjadi di sana. Dilansir explore7summits, membekunya suhu di Antartika dapat menyebabkan terjadinya frostbite yang lebih cepat di Vinson Massif dibandingkan dengan puncak-puncak gunung lainnya.

Banyak pendaki dan petualang yang memiliki impian serta obsesi untuk mendaki puncak-puncak tertinggi dunia dan mendapatkan predikat sebagi seven summiters. Obsesi telah membawa mereka ke gunung-gunung tertinggi dan petualangan-petualangannya telah memberikan berbagai kisah yang inspiratif.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Antartika, Benua yang Bebas Corona