5 Fakta Sungai Kuning, Tempat Lahirnya Peradaban China

Sungai yang dijuluki sebagai "Sungai Ibu"

Selain Sungai Yangtze, China memiliki sungai lainnya yang juga sangat terkenal. Ialah Sungai Huang He atau yang lebih dikenal dengan nama Sungai Kuning yang merupakan sungai terpanjang kedua di China setelah Sungai Yangtze. Membentang sepanjang lebih dari 5.400 km, dalam daftar sungai terpanjang di dunia, Sungai Kuning merupakan sungai terpanjang keenam di dunia.

Menurut Nationalgeographic, sungai tersebut disebut sebagai Sungai Kuning karena airnya membawa lumpur yang menyebabkan sungai tersebut berwarna kuning kecoklatan. Sungai tersebut berhulu di selatan Provinsi Qinghai, di dataran tinggi Tibet yang kemudian melintasi enam provinsi lainnya serta dua daerah otonom China untuk kemudian bermuara di Laut Bohai. Sungai Kuning merupakan sumber air di wilayah utara China dengan lembah di sekitarnya yang terkenal dengan kesuburannya. Di masa lalu sungai tersebut juga terkenal dengan banjir besarnya yang memakan banyak korban.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai sungai yang kerap disebut sebagai "Sungai Ibu" tempat lahirnya peradaban China ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Sungai penting dalam sejarah dan kebudayaan China

5 Fakta Sungai Kuning, Tempat Lahirnya Peradaban Chinapotret panorama Sungai Kuning di wilayah Guide, Provinsi Qinghai (commons.wikimedia.org/Jucember)

Sungai Kuning dikenal sebagai salah satu sungai terpenting dalam sejarah dan kebudayaan China. Nationalgeographic melansir lembah Huang He atau lembah Sungai Kuning adalah tempat lahirnya peradaban China kuno dan oleh karena itu Sungai Kuning kerap disebut sebagai "Sungai Ibu". Lembah-lembah tersebut mengelilingi Sungai Kuning yang berada di bagian utara China dan dari catatan sejarah yang ada diketahui bahwa lembah Sungai Kuning tersebut melahirkan pusat kebudayaan dan peradaban China serta merupakan wilayah yang paling makmur dalam sejarah awal China.

Sulit untuk mengetahui secara pasti kapan desa-desa dan suku-suku mulai muncul di lembah tersebut, namun sebagian besar ahli dan pakar sejarah sepakat bahwa konsolidasi kekuatan utama terjadi pada sekitar periode tahun 2100 hingga 1600 SM yang memunculkan Dinasti Xia. Pada saat itu para pemimpin suku berkumpul untuk menyelesaikan masalah banjir Sungai Kuning yang menyapu desa dan tanaman mereka. Dalam sejarahnya lembah-lembah Sungai Kuning merupakan tempat  tinggal masyarakat China dalam populasi besar dan banyak kota-kota tertua China berada di sekitar Sungai Kuning tersebut.

2. Sungai paling berlumpur di dunia

5 Fakta Sungai Kuning, Tempat Lahirnya Peradaban Chinapotret delta Sungai Kuning dilihat dengan satelit (commons.wikimedia.org/NASA)

Sungai Kuning diketahui merupakan sungai paling berlumpur di dunia. Dikutip dari laman NASA, sungai tersebut mengalir melalui dataran tinggi yang berlumpur dan membawa muatan sedimen lumpur dan pasir dalam jumlah besar dalam perjalanannya. Sungai ini mendapatkan warna kuningnya dari partikel halus mika, kuarsa dan felspar yang merupakan kelompok mineral pembentuk batuan yang juga menjadi partikel penyusun materi kerak bumi.

Sejumlah informasi menyebutkan bahwa Sungai kuning membawa sekitar 1,6 miliar ton sedimen halus ketika mengalir ke bagian hilirnya. Dilansir Chinahighlights, sungai ini membawa lebih banyak sedimen per meter kubiknya dibandingkan sungai besar lainnya di dunia serta menyimpan sebagian besar sedimennya jauh sebelum mencapai delta sungai. Di masa modern ini permasalahan sedimentasi sungai tersebut diatasi dan dikontrol dengan membangun sejumlah bendungan.

3. Beberapa bencana banjir yang diakibatkannya merupakan yang terburuk di dunia

5 Fakta Sungai Kuning, Tempat Lahirnya Peradaban Chinalukisan dari abad ke-12 mengenai luapan Sungai Kuning karya Ma Yuan (commons.wikimedia.org/Beijing Palace Museum)

Meskipun wilayah yang berada di lembah-lembah yang mengelilingi Sungai Kuning adalah tempat yang subur namun karena dasar sungai yang terus mendangkal akibat akumulasi lumpur, pada saat-saat tertentu air sungai dapat meluap dan daerah-daerah di sekitar alirannya sangat rawan terhadap banjir besar. Pada masa lalu sebelum adanya proyek bendungan pengendali banjir, sejumlah banjir besar yang memakan banyak korban jiwa pernah terjadi sehingga sungai ini sejak lama dijuluki sebagai "China's sorrow". Beberapa bencana banjir besarnya merupakan salah satu bencana banjir paling menghancurkan yang pernah tercatat.

Dilansir Britannica, sejak abad ke-2 SM hingga abad ke-20 M, Sungai kuning diperkirakan telah banjir sekitar 1.500 kali yang menyebabkan kehancuran dan kematian yang tak terperikan. Banjir yang paling merusak terjadi pada bulan Agustus 1931 ketika 88.000 km persegi daratan terendam seluruhnya yang menyebabkan 80 juta orang kehilangan tempat tinggal. Perkiraan jumlah orang yang tewas akibat banjir dan penyakit serta kelaparan yang diakibatkannya berkisar antara 850.000 hingga 4.000.000 jiwa, menjadikannya sebagai salah satu bencana alam paling mematikan yang pernah tercatat dalam sejarah.

Baca Juga: 5 Fakta Sungai Mekong, Perairan Penting di Asia Tenggara

4. Ekosistem yang mulai terganggu

5 Fakta Sungai Kuning, Tempat Lahirnya Peradaban Chinapotret Sungai Kuning di Kota Lanzhou, Provinsi Gansu, China (commons.wikimedia.org/Colegota)

Salah satu permasalahan klasik dari pesatnya pembangunan adalah ancaman terhadap ekosistem alamnya, begitu pula yang terjadi dengan China. Nationalgeographic melansir sejumlah sumber daya alam termasuk Sungai Kuning dan ekosistemnya terancam oleh industrialisasi dan pesatnya pembangunan di China. Sebenarnya China telah memiliki banyak aturan mengenai lingkungan hidup namun jarang menjadi prioritas dibandingkan kebijakan untuk memajukan ekonomi dari pejabat pemerintahan setempat. Namun aturan tersebut masih tetap memberikan harapan ketika nantinya dijalankan secara ketat dan konsisten

Salah satu permasalahan besar di China adalah industrialisasinya yang memberikan dampak besar pada Sungai Kuning. Salah satu contohnya adalah di Kota Linfen yang terletak di wilayah anak Sungai Kuning. Pada tahun 1970-an kota tersebut terkenal dengan airnya yang bersih namun pada tahun 2006, sebuah penelitian menempatkan kota ini di antara 10 kota paling tercemar. Daerah yang dulunya pedesaan kini telah menjadi lokasi pembangkit listrik tenaga batu bara dan pabrik logam serta bahan kimia.

Sungai Kuning kaya akan keanekaragaman flora dan fauna di berbagai wilayah yang dilintasinya. Sebagai contoh untuk floranya, di semenanjung Shandong masih dapat ditemui pohon oak dan pohon pinus merah jepang (Pinus densiflora). Di bagian hulu daratannya dapat ditemui spesies langka seperti antelop tibet (Panthalops hodgsoni) dan rusa besar (Moschus berezovskii). Untuk spesies airnya terdapat sejumlah jenis ikan seperti: ikan mas tanpa sisik Sungai Kuning (Gymnocypris eckloni)

5. Salah satu bendungan terbesarnya dibangun untuk proyek multifungsi

https://www.youtube.com/embed/e1tr7PvVUG8

Terdapat salah satu bendungan besar di Sungai Kuning yang dibangun sebagai proyek bendungan multifungsi. Ialah Bendungan Xiaolangdi yang terletak 40 km di sebelah utara kota Luoyang di Provinsi Henan. Xiaolangdi merupakan salah satu bendungan batu terbesar di dunia. Dilansir Webuildgroup, bendungan yang memiliki teknis tinggi 154 m, panjang 1.667 m serta total kapasitas volume sebesar 50.600.000 m3 dibangun dengan berbagai tujuan seperti untuk menstabilkan aliran air di daerah hilir sungai serta untuk mengendalikan sedimentasi material yang terbawa oleh aliran arus sungai.

Selain itu bendungan ini juga memiliki fungsi utama untuk mencegah bergeraknya lapisan es tebal selama periode musim dingin serta untuk memenuhi pasokan air untuk keperluan sipil, industri, dan pertanian. Sama halnya dengan berbagai bendungan di banyak tempat, Bendungan Xiaolangdi juga difungsikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang mampu menghasilkan energi hingga 5,1 miliar kWH per tahunnya.

Selain kebudayaan China yang diketahui dari catatan sejarah era dinasti Kekaisarannya yang terkenal, alam China melalui sungai-sungai besarnya seperti Sungai Yangtze dan Sungai Kuning pun juga memainkan peranan penting dalam merekam perjalanan sejarah dan kebudayaan China sejak masa lalu hingga masa kini. Sungai Kuning akan tetap menjadi salah satu bagian terpenting dari kehidupan masyarakat China saat ini dan di masa yang akan datang.

Bagaimana apakah tertarik untuk melihat sungai bersejarah ini jika ada kesempatan mengunjungi China?

Baca Juga: 5 Fakta Sungai Amazon yang Perlu Kamu Tahu, Catat!

Dodi Wijoseno Photo Verified Writer Dodi Wijoseno

Penyuka sejarah dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya