5 Fakta Trident II, Rudal Balistik Canggih Berbasis Kapal Selam

Rudal yang dapat diluncurkan dari tengah samudra

Peluru kendali (rudal) Trident II D5 atau yang lebih dikenal dengan nama rudal Trident II merupakan rudal balistik canggih berhulu ledak nuklir milik Amerika Serikat (AS) yang dapat diluncurkan dari kapal selam (Submarine-Launched Ballistic Missile/SLBM). Kapal selam sendiri utamanya kapal selam bertenaga nuklir milik negara maju seperti AS merupakan platform  senjata mobile strategis yang kehadirannya sangat sulit dideteksi sehingga memiliki daya gentar tersendiri bagi pihak yang menjadi lawannya. 

Dilansir Lockheedmartin, Trident II merupakan rudal balistik berbasis kapal selam generasi terakhir milik Angkatan Laut (AL) AS yang telah memasuki dinas operasional di AL AS sejak tahun 1990 dan masih aktif hingga saat ini. Dibuat oleh pabrikan pertahanan terkemuka AS Lockheed Martin melalui divisi utamanya Lockheed Martin Space Systems Company. Nama rudal tersebut diambil dari nama senjata tombak trisula (trident) milik tokoh mitologi penguasa lautan dewa Neptunus dalam mitologi Romawi kuno atau Poseidon dalam mitologi Yunani kuno.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai rudal balistik Trident II ini? Simak lima faktanya berikut ini, yuk!

1.Rudal balistik berbasis kapal selam generasi keenam milik AS

5 Fakta Trident II, Rudal Balistik Canggih Berbasis Kapal Selampotret rudal Trident II yang diluncurkan dari kapal selam kelas Ohio-USS Kentucky (SSBN-737) dalam sebuah uji coba di tahun 2015 (commons.wikimedia.org/US Navy)

Dilansir Lockheedmartin, rudal balistik AS generasi pertama berbasis kapal selam adalah Polaris A1. Diluncurkan pertama kali dari kapal selam dalam penembakan uji coba di tahun 1960, kesuksesannya menyebabkan AL AS terus mengembangkan teknologinya hingga lahir generasi berikutnya Polaris A2 dan Polaris A3 dengan kemampuan yang lebih canggih dari generasi sebelumnya, generasi rudal Polaris dipensiun pada tahun 1979.

Mengikuti kesuksesan Polaris, hadir rudal balistik bernama Poseidon yang operasional di tahun 1971 serta mampu membawa muatan lebih banyak dengan tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan Polaris A3. Kemudian hadir rudal balistik Trident I sebagai generasi kelima pada tahun 1979, Trident I menjadi rudal andalan AL AS dengan sistem pendorong yang lebih maju setelah Poseidon dipensiun pada tahun 1992. Dengan muatan penuh Trident I mampu menjangkau jarak sekitar 7.000 km.

Selanjutnya, rudal balistik Trident II hadir di tahun 1990 dan menjadi rudal balistik generasi keenam berbasis kapal selam paling powerfull  dalam hal muatan dan daya jangkau dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Setelah Trident I dipensiun, Trident II menjadi satu-satunya rudal balistik berbasis kapal selam tercanggih yang dioperasikan oleh AL AS dan AL Inggris untuk kekuatan strategis nuklirnya hingga hari ini.

2. Mampu membawa lebih dari satu hulu ledak nuklir

5 Fakta Trident II, Rudal Balistik Canggih Berbasis Kapal Selamilustrasi diagram W-88 warhead, hulu ledak nuklir yang digunakan oleh rudal Trident II (commons.wikimedia.org/Dan Stober)

Dilansir Navy, rudal balistik modern seperti Trident II dirancang untuk bisa menjangkau area yang sangat jauh hingga lebih dari 7.400 km serta mampu membawa lebih dari satu hulu ledak (warhead) nuklir untuk setiap rudalnya. Dilansir Globalsecurity, W88 adalah salah satu hulu ledak nuklir yang dirancang untuk dibawa oleh rudal balistik Trident II dan merupakan hulu ledak termonuklir strategis tercanggih yang dimiliki militer AS. Setiap rudal Trident II mampu membawa hingga 8 buah hulu ledak nuklir W88 yang memiliki traget sasaran berbeda-beda.

Sebagai informasi sebuah hulu ledak W88 memiliki kekuatan sekitar 475 kiloton jauh lebih kuat dari ledakan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945. Sebagai perbandingan, dilansir World-nuclear ledakan bom atom di kota Hiroshima berkekuatan sekitar 16 kiloton dan di kota Nagasaki memiliki kekuatan sekitar 21 kiloton. Sulit dibayangkan kehancuran yang dapat terjadi ketika rudal balistik Trident II ini diluncurkan dan digunakan, semoga itu tidak pernah terjadi. 

3. Dibawa oleh kapal selam kelas Ohio milik AL AS dan kelas Vanguard milik AL Inggris

5 Fakta Trident II, Rudal Balistik Canggih Berbasis Kapal Selampotret kapal selam nuklir kelas Vanguard pembawa rudal balistik Trident II, HMS Vanguard milik AL Inggris (commons.wikimedia.org/Tam McDonald)

Dilansir Militaryaerospace, rudal balistik Trident II merupakan senjata strategis yang dioperasikan oleh AL AS dan sekutu dekatnya AL Inggris. Di AL AS rudal Trident II dibawa oleh 14 kapal selam bertenaga nuklir (SSBN) dari kelas Ohio yang merupakan kapal selam terbesar di AL AS.

Beberapa nama kapal selam AL AS dari kelas Ohio yang terkenal antara lain: USS Alabama (SSBN-731), USS Nevada (SSBN-733), USS Pensylvania (SSBN-735), USS Nebraska (SSBN-739). Setiap kapal selam kelas Ohio mampu membawa 24 buah rudal Trident II dan ke 14 kapal selam tersebut membawa setengah kekuatan strategis hulu ledak termonuklir yang dimiliki oleh militer AS. Karena kekuatan nuklir yang dibawanya, kapal-kapal selam tersebut kerapkali dijuluki sebagai "Doomsday  Machine"

Sedangkan di AL Kerajaan Inggris, rudal Trident II dibawa oleh empat kapal selam bertenaga nuklir dari kelas Vanguard, yaitu: HMS Vanguard (S28), HMS Victorious (S29), HMS Vigilant (S30), dan HMS Vengeance (S31). Setiap kapal selam kelas Vanguard mampu membawa 16 buah rudal Trident II. 

4. Terdiri atas tiga tingkat (stage) dengan bahan bakar padat

5 Fakta Trident II, Rudal Balistik Canggih Berbasis Kapal Selamrudal balistik Trident II tanpa hulu ledak ditembakkan dari kapal selam kelas Ohio, USS Nebraska (SSBN-739) dalam sebuah latihan di Pasifik (commons.wikimedia.org/US Navy)

Trident II merupakan rudal balistik tiga tingkat (three stages missile) berbahan bakar padat. Dilansir Navy, dari dalam tabung peluncuran kapal selam, Trident II diluncurkan dengan tekanan gas dan ketika mencapai permukaan air, rudal akan memasuki fase boost (dorongan) dengan menggunakan motor roket di tingkat satu, dua, dan tiga hingga mencapai lapisan atmosfer yang tinggi.

Motor roket di setiap tingkatan akan terpisah dari hulu ledak ketika bahan bakar pendorongnya habis. Mengikuti pemisahan motor roket di tingkat tiga, dengan bantuan gravitasi hulu ledak di dalam re-entry  vehicle akan kembali memasuki atmosfer dan menuju target sasarannya dengan kecepatan hingga 29.000 km/jam

Salah satu komponen terpenting dari rudal balistik adalah sistem pendorongnya. Rudal balistik modern seperti Trident II menggunakan sistem pendorong dengan motor roket berbahan bakar padat (solid propellant). Dilansir Britannica, sistem pendorong berbahan bakar padat lebih mudah dibuat, lebih aman untuk disimpan, memiliki bobot lebih ringan (karena tidak memerlukan sistem pemompa bahan bakar terpasang) dan lebih andal bila dibandingkan dengan bahan bakar cair. Namun sekali dinyalakan (ignition)  motor roket berbahan bakar padat  tidak dapat dihentikan dan akan menyala sampai bahan bakarnya habis. 

5. Telah sukses ditembakkan dalam lebih 100 kali pengujian

https://www.youtube.com/embed/h5KejRbD5s0

Dilansir Lockheedmartin, rudal balistik Trident II telah sukses diluncurkan dalam peluncuran uji coba sebanyak sekitar 188 kali sejak desainnya diselesaikan pada tahun 1989. Rekor kesuksesan peluncuran uji tersebut tak tertandingi oleh rudal balistik lainnya ataupun oleh peluncuran sebuah wahana antariksa. Kesuksesan misi percobaan tersebut, bila dilihat dari sudut pandang operasional persenjataan membuktikan senjata ini reliable dan dapat diandalkan oleh operatornya.

Melihat dahsyatnya efek dari senjata nuklir, akan lebih baik bila kemajuan teknologi digunakan untuk menciptakan kesejahteraan bagi kehidupan bersama dibandingkan berlomba-lomba untuk menciptakan senjata canggih yang bisa menimbulkan potensi peperangan yang menyengsarakan.

Bulan Agustus 1945, untuk pertama kalinya senjata nuklir digunakan dalam peperangan di Jepang dan dari sejarah kita semua mengetahui efeknya sungguh sangat mengerikan. Semoga hal tersebut menjadi pembelajaran agar tidak pernah terulang lagi di masa kini dan masa yang akan datang.

Berkaca dari hal tersebut, kita perlu selalu mendukung segala upaya perlucutan senjata nuklir untuk menciptakan kawasan yang bebas dari senjata pemusnah massal yang memiliki efek katastropik ini.

Baca Juga: Rusia Resmi Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS

Dodi Wijoseno Photo Verified Writer Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya