5 Fakta Kapel Sistina, Penuh Mahakarya Lukisan Renaisans

Menjadi tempat pemilihan Paus berabad-abad 

Selain Basilika Santo Petrus yang merupakan gereja terbesar di dunia dan dikenal sebagai tempat ikonik di Vatikan, terdapat sebuah kapel yang sangat terkenal dengan mahakarya seni lukisan fresco yang menghiasi dinding dan langit-langitnya karya Michelangelo dan sejumlah seniman Renaisans lainnya. Ialah kapel Sistina (Cappella Sistina atau Sistine Chapel), sebuah kapel yang terletak di dalam kompleks Istana Apostolik Vatikan.

Setelah Basilika Santo Petrus, kapel Sistina merupakan tempat yang menjadi tujuan utama wisatawan dan umat peziarah ketika mereka berada di Vatikan. Kapel tersebut merupakan salah satu tempat para peziarah bisa merasakan aura spiritual yang mendalam melalui mahakarya seni yang ditampilkan di sana. Ingin tahu lebih lanjut tentang Kapel Sistina? Berikut ulasannya!

1. Dibangun pada abad ke-15

5 Fakta Kapel Sistina, Penuh Mahakarya Lukisan Renaisansbagian luar Kapel Sistina (worldalldetails.com)

Dalam buku sejarah kota Roma yang berjudul Rome Down Through The Centuries, dituliskan bahwa Kapel Sistina mulai dibangun pada masa kepausan Paus Sixtus IV antara tahun 1473 hingga 1474 dari bangunan yang telah ada di dalam Istana Apostolik. Nama 'Sistina' memiliki keterkaitan dengan nama Paus Sixtus tersebut. 

Kapel agung tersebut didesain oleh arsitek Giovannino de' Dolci, dibangun dengan gaya Renaisans yang menggambarkan keagungan. Sebuah ruangan besar dalam bentuk persegi panjang dengan dimensi panjang 40 meter, lebar 13 meter dan tinggi 20 meter serta memiliki 12 buah jendela besar.

Lantainya yang dibuat dalam bentuk desain geometris merupakan gaya khas cosmatesque, sebuah aliran dari para seniman anggota keluarga Cosmati, keluarga arsitek, ahli dekorasi, dan ahli pembuatan mosaik yang terkenal pada abad ke-12.

2. Menjadi tempat pemilihan Paus baru selama berabad-abad

5 Fakta Kapel Sistina, Penuh Mahakarya Lukisan Renaisansasap putih keluar dari cerobong Kapel Sistina sebagai tanda terpilihnya Paus baru (re-thinkingthefuture.com)

Kapel Sistina menjadi tempat dilakukannya sejumlah upacara agung gereja Katolik Roma, yang paling terkenal adalah sebagai tempat penyelenggaraan konklaf atau pemilihan seorang Paus, pemimpin spiritual umat Katolik sedunia. Konklaf diselenggarakan jika Sri Paus yang sedang menjabat wafat atau mengundurkan diri.

Dilansir BBC, pemilihan seorang Paus merupakan tradisi pemilihan yang sudah berlangsung selama berabad-abad dan sangat unik, hingga masa modern saat ini. Para kardinal gereja Katolik dari seluruh dunia akan berkumpul di Kapel Sistina untuk memilih seorang Paus baru di antara mereka kemudian mereka dilarang meninggalkan tempat pemilihan sampai seorang Paus baru terpilih.

Selama proses pemilihan tersebut, para kardinal tidak boleh berkomunikasi dengan dunia luar, secara harfiah kata 'konklaf' memiliki arti 'dengan kunci'. Umat peziarah dan para wartawan yang berkumpul di lapangan Santo Petrus akan mengetahui bila seorang Paus baru telah terpilih melalui tanda asap putih yang keluar dari cerobong asap Kapel Sistina, namun bila proses pemilihan belum selesai asap hitam yang akan keluar dari cerobong tersebut.

3. Dipenuhi lukisan-lukisan fresco yang menceritakan isi Alkitab

5 Fakta Kapel Sistina, Penuh Mahakarya Lukisan Renaisanslangit-langit dan dinding Kapel Sistina dipenuhi lukisan fresco yang menceritakan isi Alkitab (italianheritagetours.com)

Yang paling menarik dari Kapel Sistina adalah langit-langit dan dindingnya yang dipenuhi oleh lukisan-lukisan fresco yang menceritakan isi Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Fresco adalah sebuah teknik melukis pada plester pelapis dinding yang masih basah, pigmen warna yang ditimpakan pada plester tersebut akan melekat sangat kuat seiring dengan keringnya plester dan dapat bertahan dalam waktu yang sangat lama.

Sejumlah seniman renaisans menghiasi kapel Sistina dengan lukisannya, namun yang paling dikenal adalah Michelangelo yang diminta melukis langit-langit kapel Sistina. Dalam buku Rome Down Through The Centuries, dituliskan bahwa Michelangelo melukis langit-langit kapel Sistina selama 4 tahun dari tahun 1508 hingga 1512.

Selama periode waktu tersebut, terdapat 9 panel lukisan yang dihasilkan, salah satu yang sangat terkenal adalah lukisan kisah penciptaan Adam. Kemudian pada tahun 1534 hingga 1541 Michelangelo melukis di dinding belakang dekat altar yang bertemakan hari penghakiman.

Baca Juga: Sejarah Singkat Mobil Listrik, Ternyata Sudah Eksis Sejak Abad ke-19!

4. Restorasinya merupakan sebuah proyek besar dan rumit

5 Fakta Kapel Sistina, Penuh Mahakarya Lukisan Renaisanspotret lukisan fresco di dinding dan langit-langit Kapel Sistina sebelum program restorasi (researchgate.net)

Di era modern, pada tahun 1980an dan 1990an, Kapel Sistina menjalani restorasi panjang dan rumit untuk membersihkan kotoran, debu, dan sisa residu asap lilin yang selama berabad-abad telah menutupi lukisan fresco tersebut. Program restorasi melibatkan para ahli terkenal dari Italia dan dunia, serta disponsori oleh sebuah perusahaan televisi Jepang.

Program restorasi panjang tersebut sukses dan berhasil menampilkan warna-warna cemerlang yang tidak terduga sebelumnya. Akhirnya, dunia menyaksikan warna-warna cerah yang digunakan oleh Michelangelo ketika membuat lukisannya di kapel Sistina. Lukisan yang terdapat di dalam kapel Sistina merupakan warisan mahakarya seni yang tak ternilai harganya.

5. Teknologi canggih digunakan untuk melindungi lukisan dari kerusakan

5 Fakta Kapel Sistina, Penuh Mahakarya Lukisan Renaisanssalah satu lukisan di dinding Kapel Sistina karya Cosimo Rosselli dari abad ke-15 (artbible.info)

Saat ini, sejumlah teknologi canggih digunakan untuk melindungi lukisan di kapel Sistina dari kerusakan. Sebagaimana dilansir CNN, salah satu masalah terbesar bagi kapel Sistina adalah masalah lembab yang dipengaruhi oleh kehadiran banyak pengunjung setiap harinya di sana.

Kelembaban tersebut jika tidak dikontrol dapat menyebabkan kondensasi yang akan membentuk selubung garam dan menempel di lukisan, sehingga dalam jangka panjang dapat merusak lukisan tersebut. Diperlukan teknik khusus dan air sulingan (distilled water) untuk menghilangkan lapisan garam tersebut.

30 sensor tersembunyi untuk mengukur suhu, sirkulasi udara dan jumlah pengunjung telah ditempatkan di sekitar kapel Sistina. Pembersih udara berteknologi tinggi juga telah dipasang sejak tahun 2014. Dengan sejumlah teknologi canggih yang digunakan untuk melindungi karya seni tersebut, mungkin program restorasi di masa yang akan datang tidak perlu dilakukan lagi.

Dalam perjalanan sejarah gereja Katolik Roma, karya seni spiritual juga menempati posisi penting dalam rangka menciptakan aura kekudusan, yang secara visual dapat dicerna oleh indra manusia.

Banyak sekali lukisan, pahatan seniman-seniman ternama pada masanya menghiasi gereja. Apakah kamu tertarik untuk berwisata rohani sekaligus menikmati mahakarya seni di kapel ini? 

Baca Juga: Sejarah Jurnalis Investigasi Perempuan pada Pergantian Abad ke-20

Dodi Wijoseno Photo Verified Writer Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya