5 Fakta Shogun, Pimpinan Militer di Sejarah Masa Lalu Jepang

Shogun merupakan penguasa de facto Jepang di masa lalu

Serial drama sejarah bertajuk Shogun yang sedang tayang di salah satu layanan streaming akhir-akhir ini sukses menarik perhatian sinefil yang ingin tahu sejarah pemerintahan militer Jepang di masa lalu. Menurut Britannica, Shogun adalah gelar penguasa militer Jepang yang terkenal dengan pemerintahan militer keshogunannya (shogunate) yang memerintah Jepang periode tahun 1192 hingga 1867. Shogun merupakan diktator militer yang kekuasaannya diteruskan secara turun-temurun dan dinasti kekuasaan tersebut berlangsung selama hampir 700 tahun.

Secara hukum legal, keshogunan berada di bawah kendali Kaisar Jepang dan kekuasaannya hanya terbatas pada kendali militer, bukan negara secara keseluruhan. Namun, karakter masyarakat Jepang di masa lalu yang kental dengan feodal rupanya menciptakan kondisi dimana kendali kekuatan militer sama saja dengan kendali negara. Secara de facto para Shogun adalah penguasa Jepang di masa lalu, sedangkan Kaisar tetap di istana Kyoto sebagai simbol kedaulatan negara. Ingin tahu lebih lanjut mengenai Shogun dan perannya? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Keshogunan pertama berdiri pada tahun 1192

5 Fakta Shogun, Pimpinan Militer di Sejarah Masa Lalu Jepanglukisan yang dianggap menggambarkan seorang pria bernama Minamoto Yorimoto, Shogun pertama yang mendirikan Keshogunan Kamakura di tahun 1192 (commons.wikimedia.org/Fujiwara no Takanobu)

Sejumlah sumber sejarah menuliskan bahwa gelar Shogun yang memiliki nama resmi sei-i taishōgun memiliki arti "panglima tertinggi pasukan ekspedisi untuk melawan orang-orang barbar". Secara historis gelar tersebut pernah digunakan oleh para Jenderal pada periode Heian di abad ke-8 hingga abad ke-9 M ketika mereka melawan suku-suku di bagian utara Jepang. Gelar tersebut dihidupkan kembali pada abad ke-12 oleh Minamoto Yorimoto untuk melegitimasi kekuasaannya, dan gelar Shogun yang dihidupkan kembali oleh Minamoto Yorimoto tersebutlah yang dipahami sebagai era keshogunan Jepang.

Menurut Nationalgeographic, Minamoto Yorimoto adalah pimpinan samurai yang mendapatkan hegemoni atau dominasi atas kekuatan militer di Jepang pada abad ke-12. Pada tahun 1192 ia memakai gelar Shogun serta mendirikan keshogunan pertama di Jepang, keshogunannya dikenal dengan nama Keshogunan Kamakura yang berpusat di Kamukara sebelah selatan Tokyo saat ini. Dalam sejarah Jepang terdapat tiga periode utama keshogunan, setelah Keshogunan Kamakura runtuh pada tahun 1333, muncul keshogunan kedua yaitu Keshogunan Ashikaga (1338-1573) yang berpusat di Kyoto. Lalu setelah keshogunan Ashikaga runtuh muncul dinasti keshogunan ketiga yang didirikan oleh Tokugawa Ieyasu dan dikenal dengan nama Keshogunan Tokugawa (1603-1868) yang berpusat di Edo (Tokyo saat ini).

Baca Juga: 5 Fakta Golongan Darah, Berperan Penting untuk Manusia!

2. Pemerintahan keshogunan dikenal dengan nama bakufu

5 Fakta Shogun, Pimpinan Militer di Sejarah Masa Lalu Jepanglukisan Ashikaga Takauji sang pendiri keshogunan Ashikaga, keshogunan kedua dalam sejarah masa lalu Jepang (commons.wikimedia.org/Tochigi Prefectural Museum)

Sebagaimana dilansir worldhistory  pemerintahan keshogunan dikenal dengan nama bakufu yang memiliki arti "pemerintahan tenda". Istilah "pemerintahan tenda" tersebut mengacu pada asal-usulnya sebagai gelar yang dipegang oleh seorang komandan di lapangan serta didasarkan pada hubungan feodal antara tuan dan bawahan. Di puncak kekuasaan sosial politik adalah Shogun atau para bupati bawahan Shogun yang membagikan tanah kepada pengikut setia mereka sebagai imbalan atas dinas militer mereka sebagai pasukan samurai yang mendukung pemerintahannya.

Lebih lanjut, dalam menjalankan pemerintahan militernya, Shogun dibantu oleh berbagai menteri, pejabat dan sejumlah lembaga. Banyak di antaranya yang ditambahkan ke dalam aparatur pemerintahan seiring berjalannya waktu dan semakin kompleksnya permasalahan yang harus ditangani. Salah satu jabatan yang paling menonjol dalam pemerintahan militer keshogunan adalah wakil Shogun yang disebut dengan Kanrei.  Posisi wakil Shogun tersebut dibentuk sejak tahun 1333 dan memiliki fungsi penting sebagai penghubung komunikasi antara Shogun, gubernur-gubernur militer regionalnya, dan para daimyo (penguasa lokal) serta untuk memastikan kesetiaan mereka kepada Shogun yang berkuasa.

3. Shogun merupakan pelindung karya seni dan budaya

5 Fakta Shogun, Pimpinan Militer di Sejarah Masa Lalu Jepanglukisan seni Jepang Ukiyo-e dari abad ke-19 yang menggambarkan Shogun sedang mendengarkan tuntutan hukum di Istana Edo (commons.wikimedia.org/Toyohara Chikanobu)

Salah satu fakta unik dari Shogun selain sebagai penguasa militer yang kuat adalah peranannya yang juga dianggap sebagai pelindung karya seni. Menurut Worldhistory, pusat pemerintahan tiga keshogunan utama Jepang ada di tempat yang berbeda-beda dan pilihan tempat tersebut ditentukan oleh Shogun berkuasa yang mendirikan keshogunan tersebut. Keshogunan Kamakura berpusat di Kamakura, Keshogunan Ashikaga berpusat di Heinkyo (nama kuno untuk Kyoto) dan Keshogunan Tokugawa berpusat di Edo (nama untuk Tokyo saat ini). Pemilihan lokasi tersebut membawa konsekuensi budaya dan politik karena para Shogun selalu ingin mempercantik ibu kota baru mereka.

Pemilihan lokasi ibu kota yang berbeda-beda dalam setiap era keshogunan tersebut memunculkan sejumlah istana dan kuil dengan seni rancang bangun yang indah, sekolah-sekolah seni pun banyak bermunculan. Banyak Shogun yang menjadi pelindung karya seni yang menugaskan para seniman pelukis dan pematung untuk membuat karya seni dengan cita rasa seni tinggi. Sejumlah Shogun juga mensponsori pertunjukkan teater dan mengabadikan busana aristokrat untuk upacara minum teh Jepang yang terkenal tersebut.

4. Keshogunan Tokugawa merupakan keshogunan terkuat

5 Fakta Shogun, Pimpinan Militer di Sejarah Masa Lalu Jepangpotret Osaka Castle yang di masa lalu pernah jatuh ke tangan Keshogunan Tokugawa setelah Tokugawa Ieyasu merebut kastel tersebut dari klan Toyotomi di tahun 1615 (commons.wikimedia.org/Brandon1122334455)

Dari tiga era utama keshogunan di Jepang tersebut, Keshogunan Tokugawa atau yang juga dikenal dengan Keshogunan Edo adalah keshogunan yang paling kuat dan terkenal dalam sejarah Jepang. Era dinasti Keshogunan Tokugawa yang berlangsung selama periode 264 tahun (1603-1867) merupakan periode terakhir Jepang tradisional. Nationalgeographic melansir Keshogunan Tokugawa didirikan oleh Tokugawa Ieyasu dan ia bukanlah seorang pemuda ketika ia menjadi Shogun pada tahun 1603, usianya telah mencapai 60 tahun.

Ia memperoleh dominasi kekuasaan dan kekuatan dalam perjalanan waktu yang panjang, ia memulainya ketika berusia 15 tahun dan dengan kombinasi keberuntungan, strategi perang, kesabaran dan kebijaksanaan ia berhasil melewati periode Sengoku (negara-negara berperang) dan pada usia 60 tahun berhasil menguasai dan mengendalikan semua kekuatan militer di Jepang. Ketika ia meninggal di tahun 1616, Jepang telah bertransformasi dan dinasti keluarganya berkuasa selama lebih dari 250 tahun.

Menurut Britannica, pada era Keshogunan Tokugawa, untuk menjaga kestabilan politik dan intervensi militer asing dengan kolonialisasinya, Keshogunan Tokugawa menjalankan kebijakan negara tertutup. Dari tahun 1633 ke depan, warga Jepang dilarang berpergian ke luar negeri atau kembali dari luar negeri, kontak dengan luar negeri dibatasi hanya pada beberapa pedagang Tiongkok dan Belanda yang masih diizinkan berdagang melalui Pelabuhan Nagasaki. Misi Kristen juga dilarang dalam era Keshogunan ini, para misionaris Katolik Roma asal Spanyol dan Portugal diusir keluar dari Jepang. Sejumlah pedagang Jepang dengan berbagai komoditas barang dagangannya mencapai kemakmuran di masa ini.

5. Sistem pemerintahan Keshogunan Tokugawa menjadi fondasi Pemerintahan Jepang modern

5 Fakta Shogun, Pimpinan Militer di Sejarah Masa Lalu JepangTokugawa Yoshinobu adalah Shogun terakhir (the last Shogun) dari Keshogunan Tokugawa (commons.wikimedia.org/Matsudo Museum)

Bahwa segala sesuatu ada masanya juga berlaku bagi Keshogunan Tokugawa yang kuat dan telah berlangsung selama lebih dari 2 abad ini. Menurut Britannica dalam masa 30 tahun terakhir Keshogunan Tokugawa, rezim ini menghadapi pemberontakan petani, kerusuhan samurai karena masalah keuangan serta ancaman kolonialisasi barat yang menjadi ancaman serius terhadap keberlangsungan rezim ini. Akhirnya Keshogunan Tokugawa harus tumbang ketika Kaisar Meiji pada tahun 1868 mengembalikan seluruh kekuasaan ke tangan Kaisar sebagai bagian dari Restorasi Meiji untuk memodernisasi Jepang. Shogun terakhir dari dinasti Keshogunan Tokugawa adalah Tokugawa Yoshinobu yang mengembalikan kekuasannya ke tangan Kaisar di tahun 1867.

Sebagai Keshogunan terkuat, sistem pemerintahan Keshogunan Tokugawa menjadi fondasi pemerintahan Jepang modern. Dikutip laman History, perdamaian, stabilitas, serta perkembangan ekonomi yang dipupuk oleh Keshogunan Tokugawa, telah membuka jalan bagi modernisasi pesat di Jepang yang terjadi setelah Restorasi Meiji. Selama periode Meiji, Jepang mengalami perubahan sosial, politik dan ekonomi yang signifikan termasuk penghapusan sistem feodal dan penerapan sistem pemerintahan kabinet. Jepang kembali membuka diri terhadap perdagangan dan pengaruh barat serta membangun kekuatan militer yang akan mendorong Jepang ke panggung dunia.

Jepang terkenal dengan sejarah dan tradisinya yang kuat dan mengagumkan. Nilai-nilai loyalitas, perfeksionis, kehormatan dan disiplin diri merupakan salah satu warisan tradisi dari era para samurai yang masih dikenal saat ini melalui literatur. Nilai-nilai keutamaan tersebut terus menggema melintasi zaman dan banyak diadopsi oleh orang-orang dalam kehidupan modern saat ini untuk motivasi dan pengembangan diri menjadi manusia yang lebih berkualitas.

Baca Juga: Apakah Serial Shogun Berasal dari Kejadian Nyata?

Dodi Wijoseno Photo Verified Writer Dodi Wijoseno

Penyuka sejarah dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya