Pegunungan Karpatia, Membentang Megah di Eropa Timur dan Tengah

Kaya biodiversitas dan warisan budaya 

Selain Pegunungan Alpen dan Pirenia, Eropa juga jadi rumah untuk Pegunungan Karpatia yang membentang di tujuh negara sekaligus. Pegunungan ini dilabeli sebagai yang terpanjang dan terluas di dunia, meskipun secara ketinggian ia tergolong rendah. Puncak tertingginya hanya sekitar 2600 mdpl. 

Sebagai salah satu bentang alam dengan ukuran mega, Karpatia pun menyimpan banyak kekayaan alam dan budaya yang tak terhitung. Ini beberapa fakta menarik tentangnya. 

1. Berada di teritori Slovakia, Ceko, Hungaria, Polandia, Ukraina, Rumania, dan Serbia

Pegunungan Karpatia, Membentang Megah di Eropa Timur dan Tengahpenampakan lipatan di pegunungan Karpatia (instagram.com/kata_csiki)

Melansir jurnal Geographica Polonica yang ditulis Barbara Czajka, dkk., luas Pegunungan Karpatia mencapai lebih dari 190 ribu kilometer persegi dengan panjang mencapai panjang 1300 kilometer. Tak heran bila ia pun terletak di teritori tujuh negara sekaligus di kawasan Eropa Tengah dan Timur. Pegunungan ini berbatasan dengan Sungai Danube di bagian Barat dekat wilayah Slovakia, kemudian terus membentang ke Timur dan melingkar ke Selatan hingga berakhir di sebelah Sungai Timok yang berada di Serbia. 

Menurut Encyclopedia Britannica, pegunungan ini tersusun dari batuan kristalin dan metamorf purba dari era Mesozoikum dan Paleolitikum. Ditambah deretan batuan vulkanik. Fitur menarik yang dimiliki pegunungan ini adalah flysch, yaitu tumpukan lembaran-lembaran batu yang menyerupai lipatan. 

Pegunungan ini dibagi menjadi empat teritori berdasarkan perbedaan karakternya. Karpatia Barat, Tengah, Timur, dan Selatan. Di bagian Barat, pegunungannya lebih rendah sehingga menyerupai dataran tinggi dengan perbukitan. Sementara di bagian Tengah, terlihat seperti barisan gunung-gunung dengan Tatras sebagai puncak tertingginya. 

Semakin ke Timur, ketinggian pegunungan bertambah dengan jarak antar gunung yang lebih dekat. Karakter yang sama ditemukan hingga ke bagian Selatan, yaitu di wilayah Rumania dan Serbia. Di kawasan ini, batuannya berasal dari era Kenozoikum dan puncak gunungnya lebih sempit. 

2. Terpisah dari Pegunungan Alpen karena Sungai Danube 

Pegunungan Karpatia, Membentang Megah di Eropa Timur dan Tengahpemandangan Karpatia dari Gunung Tatras (instagram.com/tatroholik)

Pegunungan Karpatia seringkali dibandingkan dengan Pegunungan Alpen karena kedekatan geografisnya. Meski terlihat hanya terpisah oleh Sungai Danube, sebenarnya mereka memiliki banyak perbedaan signifikan. Masih merujuk Czajka, dkk., pegunungan Karpatia secara ketinggian cukup rendah dibanding Alpen.

Pegunungan ini juga tidak terpengaruh dengan Glasiasi Pleistosen di zaman es. Ini membuat pegunungan ini tidak memiliki banyak gletser. Secara iklim dan temperatur pun berbeda. Karpatia cenderung lebih dingin dibanding Pirenia dan Alpen. Curah hujannya juga tergolong rendah, hanya tinggi di gunung Tatras yang ada di kawasan Karpatia Tengah. 

3. Habitat fauna langka bison Eropa, chamois, rusa merah, beruang cokelat, dan elang Imperial

Pegunungan Karpatia, Membentang Megah di Eropa Timur dan Tengahpotret kawanan chamois (instagram.com/wildlife_by_marc)

Hal menarik lain dari pegunungan Karpatia tentu biodiversitasnya yang sangat kaya. Beberapa jurnal ilmiah dengan spesifik membahas keberadaan fauna langka seperti bison Eropa (Bison bonasus), elang imperial (Aquila heliaca), rusa merah (Cervus elaphus), chamois (Rupicapra rupicapra), beruang cokelat (Ursus arctos), dan burung hantu Ural (Strix uralensis). 

Hewan-hewan di atas bukanlah endemik Karpatia, tetapi mayoritas populasi yang tersisa hidup di kawasan alam tersebut. Inilah mengapa Karpatia adalah bentang alam yang sakral untuk konservasi dan wajib dilindungi. 

Baca Juga: 9 Potret Stelvio Pass, Jalan Indah dengan Pemandangan Pegunungan Alpen

4. Hutan pohon beech-nya diberi label Warisan Dunia oleh UNESCO

Pegunungan Karpatia, Membentang Megah di Eropa Timur dan Tengahpemandangan hutan di pegunungan Karpatia (instagram.com/urban_syren)

Selain fauna, flora di Karpatia juga dianggap spesial. Salah satunya pohon beech (Fagus sylvatica). Menurut UNESCO, pohon ini hanya bsa ditemukan di pegunungan Eropa seperti Alpen, Karpatia, Dinari, Mediterania, dan Pirenia. 

Salah satu yang terlebat berada di Karpatia, tepatnya di teritori Slovakia hingga Ukraina dan telah dinobatkan sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO pada 2007. Pohon ini sudah ada sejak zaman es dan memiliki karakter kayu yang khas. Ia banyak dipakai sebagai bahan furnitur 

5. Sering membawa banjir ke dataran rendah utamanya di musim semi dan musim panas 

Pegunungan Karpatia, Membentang Megah di Eropa Timur dan Tengahaliran sungai dari Karpatia (instagram.com/_vika.ua)

Karpatia adalah sumber mata air untuk negara-negara yang dinaunginya. Namun, di musim semi dan panas jumlahnya bisa berlebih dan menyebabkan banjir. Ini diperparah dengan penggundulan hutan dan pemanasan global yang semakin kentara beberapa tahun belakangan. 

Wilayah yang sering terdampak adalah Ukraina dan Rumania di musim panas dan semi karena curah hujan akan naik di masa-masa tersebut. Ditambah dengan kemungkinan lelehnya es dari gletser yang turut berkontribusi dalam peluapan sungai. Menurut liputan BBC di tahun 2020 lalu, ahli dan aktivis percaya bahwa banjir yang parah dipengaruhi pula oleh penebangan hutan ilegal yang banyak dilakukan di Karpatia yang berada di teritori Ukraina. 

6. Dihuni penduduk dari berbagai etnis termasuk Slavik, Magyar, Avar, dan Romania

Pegunungan Karpatia, Membentang Megah di Eropa Timur dan Tengahpotret warga lokal Karpatia (instagram.com/ks.filmpics)

Mengingat ia membentang di tujuh teritori negara yang berbeda, tak heran bila penduduk yang mendiami kawasan pegunungan Karpatia pun ikut beragam. Sesuai dengan lanskap alamnya, mayoritas penduduk Karpatia bekerja sebagai peternak dan petani.

Ada beberapa etnik yang tinggal di sana termasuk Magyar dari Hungaria, Roman dari Rumania, Slavik dari Ukraina, Polandia, Ceko, Slovakia, hingga Avar. Melansir sebuah artikel dari jurnal Cell yang ditulis Gnecchi-Ruscone, dkk. Avar sendiri sangat unik karena sebenarnya berasal dari Asia Tengah tetapi bermigrasi ke Eropa dan menetap di kawasan Karpatia hingga sekarang.

Selain tinggal di Karpatia, populasinya juga banyak ditemukan di Siberia dan Kaukasus Utara yang kini menjadi bagian dari Rusia. Migrasi Avar ke Karpatia disebut sebagai migrasi terjauh sepanjang sejarah umat manusia karena melintasi dua benua.

Pegunungan Karpatia memang tak sepopuler Pirenia dan Alpen, tetapi ternyata menyimpan banyak kekayaan alam dan budaya yang unik. Ada yang bercita-cita mengunjunginya?   

Baca Juga: 5 Fakta Unik American Pika, Mamalia Kecil dari Wilayah Pegunungan

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya