6 Masalah Kesehatan Umum pada Anjing Goldendoodle, Waspadai!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Goldendoodle adalah ras anjing campuran yang dihasilkan dari persilangan Golden Retriever dan Poodle. Umumnya, tampilan mereka mirip boneka beruang, berwarna emas atau cokelat dengan bulu tebal dan keriting. Mereka terkenal dengan ketampanan, kecerdasan, dan jiwa kasih sayangnya yang tinggi.
Oleh sebab itu, Goldendoodle banyak disukai sebagai anjing peliharaan rumahan yang cocok untuk menemani anak-anak. Uniknya, mereka juga bisa sebagai anjing penyelamat yang bisa mencari bantuan saat ada orang yang sakit di sekitarnya, sehingga banyak dipelihara untuk menemani pasien di rumah sakit atau panti jompo.
Meski tergolong anjing yang sehat, namun ras ini juga dapat rentan terhadap beberapa penyakit yang umum dialami indukannya. Beberapa masalah kesehatan ini kerap dijumpai pada Goldendoodle. Kamu wajib mewaspadainya, ya!
Baca Juga: 11 Penyakit pada Anjing Rottweiler yang Paling Umum Terjadi
1. Displasia pinggul dan siku
Sama seperti salah satu induknya, Golden Retriever, Goldendoodle juga rentan mengalami masalah displasia pinggul dan siku. Ini adalah kondisi di mana sendi di area yang terkena tidak berkembang normal. Akibatnya, hewan dapat mengalami kesulitan berjalan, berjalan dengan kaki mengayun tidak normal, osteoartritis, hingga imobilitas jika kasusnya parah.
Pada kasus ringan, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid dan suplemen biasanya dapat membantu meringankan gejalanya. Namun, jika kasusnya parah, pembedahan mungkin diperlukan.
2. Mielopati degeneratif
Selain displasia, mielopati degeneratif juga menjadi masalah ortopedi yang umum pada Goldendoodle. Mielopati degeneratif adalah kondisi neurologis turunan yang dapat memengaruhi mobilitas anjing secara perlahan dari waktu ke waktu. Ini merupakan kondisi progresif yang terus berkembang dan bisa berakibat fatal.
Ketika anjing mengalami masalah kesehatan ini, mereka mungkin menunjukkan gejala seperti berjalan dengan buku-buku jari kaki belakang, bergoyang saat berdiri diam, dan mengalami kesulitan bangkit dari posisi berbaring. Umumnya, kondisi ini teramati pada Goldendoodle usia 4—14 tahun.
Jika anjing kamu mengalami kondisi ini, salah satu pengobatan yang biasa direkomendasikan adalah membantu mereka untuk tetap aktif agar terhindar dari obesitas dan untuk menjaga massa ototnya. Penggunaan suplemen terkadang juga disarankan.
3. Masalah jantung
Masalah jantung, seperti kardiomiopati dilatasi dan stenosis aorta subvalvular, juga rentan dialami anjing cerdas ini. Kardiomiopati dilatasi adalah penyakit yang menyerang otot jantung dan menyebabkan pembesaran jantung.
Editor’s picks
Sedangkan stenosis aorta subvalvular adalah kondisi yang terjadi ketika katup aorta jantung menyempit dan menyebabkan penyumbatan. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih ekstra untuk mengalirkan darah di area yang sempit tersebut, yang pada akhirnya dapat memicu kelainan pada otot jantung.
Kedua kondisi tersebut biasanya terjadi karena faktor genetik. Akan tetapi, ini juga bisa terjadi akibat pola makan anjing yang buruk, misalnya, konsumsi makanan tanpa biji-bijian.
Baca Juga: 5 Ras Anjing Terbersih sebagai Hewan Peliharaan Rumahan, Ada Milikmu?
4. Masalah mata
Beberapa masalah mata, seperti glaukoma, katarak, dan atrofi retina progresif, juga kerap diamati pada Goldendoodle. Glaukoma adalah kerusakan saraf optik mata yang dipicu oleh peningkatan tekanan pada mata. Kondisi ini biasanya ditandai dengan bola mata melotot, kemerahan pada bagian putih mata, dan keluar cairan encer dari mata.
Sedangkan katarak adalah kekeruhan pada lensa mata ,sehingga menyebabkan penglihatan berkabut dan penurunan penglihatan. Biasanya, pembedahan dapat membantu mengatasi kondisi ini. Akan tetapi, pada kasus yang serius, ini mungkin bisa menyebabkan kehilangan penglihatan.
Sementara atrofi retina progresif merupakan kelainan mata bawaan yang menyebabkan sel-sel mata memburuk dan menyebabkan kebutaan. Anjing dengan atrofi retina progresif mungkin akan memiliki penglihatan malam yang buruk, sehingga membuatnya merasa gugup dalam kegelapan. Kondisi ini biasanya berkembang menjadi lebih serius setelah 1—2 tahun.
5. Dilatasi dan volvulus lambung
Dilatasi dan volvulus lambung adalah pembesaran lambung yang bisa mengancam keselatan. Gejala awal yang biasanya dapat diamati adalah mengeluarkan air liur, berdiri dan meregang, perut kembung, dan tersedak. Jika kamu mengamati Groodle (nama lain Goldendoodle) mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera bawa mereka ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
6. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme merupakan kondisi hormonal yang menyebabkan kelenjar tiroid Groodle menjadi kurang aktif. Akibatnya, ini bisa memperlambat proses metabolismenya, sehingga dapat memicu kegemukan atau penambahan berat badan, lesu, mudah kedinginan, hingga kerontokan bulu yang parah.
Untungnya, hipotiroidisme dapat diatasi dengan konsumsi obat pengganti hormon tiroid secara oral. Kelemahannya, Groodle yang menderita penyakit ini harus mengkonsumsi obat seumur hidupnya, karena obat tak bisa menyembuhkan kondisinya selamanya.
Goldendoodle atau yang memiliki nama lain Groodle adalah anjing persilangan menggemaskan yang disukai karena kecerdasan dan keramahannya. Mereka biasanya dipelihara sebagai teman bermain yang menyenangkan. Sayangnya, seperti ras lainnya, anjing ini juga memiliki kerentanan terhadap beberapa masalah kesehatan yang bisa mempersingkat masa hidupnya.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Anjing Goldendoodle, Teman Main yang Ramah dan Cerdas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.