5 Penyakit yang Menyerang Ras Anjing Shih Tzu, Rentan Gangguan Napas!
ilustrasi Shih Tzu (pexels.com/Helena Lopes)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi pencinta anjing, nama Shih Tzu mungkin sudah tak asing lagi sebagai salah satu ras yang banyak dicintai. Mereka memiliki ukuran tubuh yang kecil dengan bulu-bulu panjang nan lebat. Ini yang membuatnya tampak sangat glamor hingga disebut sebagai singa kecil.
Selain penampilannya, Shih Tzu juga dikenal sebagai anjing yang ramah, penyayang, dan lincah. Mereka sangat menghibur dan penuh kasih sayang. Menariknya, mereka adalah hewan yang menyukai buaian di pangkuan sehingga sangat menyenangkan untuk diajak menghabiskan waktu bersama.
Sayangnya, ras anjing ini juga tak lepas dari kerentanan terhadap beberapa masalah kesehatan seperti ras lainnya. Nah, untuk lebih waspada, inilah beberapa penyakit yang paling rentan dialami ras anjing Shih Tzu.
1. Sindrom saluran napas obstruktif brachycephalic
ilustrasi anjing kecil (pexels.com/Castorly Stock)Ras anjing Shih Tzu memiliki fitur wajah yang unik, yaitu brachycephalic. Ini menghasilkan bentuk wajah yang kecil dan pipih (sedikit datar) yang manis. Namun, fitur tersebut justru menempatkannya pada risiko sindrom saluran napas obstruktif brachycephalic.
Sindrom saluran napas obstruktif brachycephalic merupakan sebuah kondisi kelainan saluran pernapasan pada anjing yang meliputi lubang hidung terlalu sempit, langit-langit lunak memanjang, serta adanya jaringan berlebih yang bisa tersedot saat mereka bernapas. Masalah ini lebih rentan dialami Shih Tzu karena fitur hidungnya.
Sindrom saluran napas obstruktif brachycephalic dapat menyebabkan Shih Tzu kesulitan bernapas. Jika kondisinya tak segera ditangani atau menjadi lebih parah, sindrom ini dapat menyebabkan kematian.
Untuk mewaspadainya, selalu perhatikan kondisi atau perilaku Shih Tzu kesayanganmu. Jika mereka mengalami gejala seperti mendengkur, batuk, tersedak, muntah-muntah, pernapasan berisik, hingga mengalami intoleransi olahraga dan panas, mungkin mereka mengembangkan masalah kesehatan tersebut. Kondisi ini biasanya dapat ditangani dengan tindakan pembedahan.
2. Displasia pinggul
ilustrasi anjing kecil (pexels.com/Magali Guimarães)Seperti halnya ras lain, Shih Tzu juga rentan mengalami displasia pinggul. Ini adalah kondisi di mana sendi pinggul mengalami perkembangan tidak normal, yang menyebabkan bola dan soket sendi pinggul tidak dapat menyatu dengan sempurna satu sama lain.
Ketika terjadi displasia, persendian akan saling bergesekan, alih-alih meluncur dengan mulus ketika digerakkan. Akibatnya, anjing akan merasa kesakitan saat melakukan gerakan atau aktivitas fisik, kesulitan berjalan, atau mengalami ketimpangan di bagian belakang.
Displasia pinggul dapat terjadi karena faktor genetik. Akan tetapi, beberapa faktor eksternal seperti pertumbuhan yang berlebihan, berat badan yang tidak tepat, hingga pola makan tidak seimbang juga bisa berkontribusi terhadap kondisi ini.
Jika kamu melihat tanda-tanda Shih Tzu mengalami displasia pinggul, mintalah bantuan dokter untuk menangani kondisi tersebut. Terapi fisik, perubahan gaya hidup, hingga pembedahan biasanya disarankan tergantung tingkat keparahannya.
Editor’s picks
Baca Juga: 11 Penyakit pada Anjing Rottweiler yang Paling Umum Terjadi
3. Patellar luxation
ilustrasi anjing kecil (pixabay.com/The Creative Circle)Patellar luxation atau terkadang juga disebut keseleo lutut adalah kondisi di mana tempurung lutut terlepas atau tidak berada pada posisi normalnya. Ini menyebabkan anjing kesulitan berjalan atau berjalan dengan melompat-lompat dan mengangkat kaki belakangnya.
Masalah ini biasanya dapat kembali dengan sendirinya seiring waktu. Namun, jika kondisinya parah dan menyebabkan anjing sangat kesakitan, pembedahan biasanya disarankan oleh dokter hewan.
4. Masalah mata
ilustrasi anjing peliharaan (pexels.com/Helena Lopes)Selain fitur wajah brachycephalic, Shih Tzu juga memiliki struktur mata yang besar dengan rongga mata yang dangkal. Kondisi inilah yang kemudian membuat mereka rentan terhadap beberapa masalah mata, di antaranya:
- Mata kering (keratoconjunctivitis sicca): peradangan pada kornea dan penurunan produksi air mata.
- Proptosis: kondisi di mana posisi mata lebih menonjol dari posisi aslinya.
- Epiphoria: penyumbatan saluran air mata yang bisa menyebabkan air mata meluap ke wajah dan meninggalkan noda air mata berwarna merah.
- Keratitis pigmentasi: biasanya muncul sebagai peradangan atau perubahan warna di mata.
- Atrofi retina progresif: kondisi degenerasi sel fotoreseptor di retina secara bertahap sehingga bisa menyebabkan hilangnya penglihatan hingga kebutaan total.
- Katarak: kondisi di mana terdapat lapisan putih di atas mata. Biasanya ini terjadi pada Shih Tzu yang lebih tua.
5. Masalah gigi dan mulut
ilustrasi ras anjing Shih Tzu (pexels.com/Goochie Poochie Grooming)Struktur wajah yang kecil, juga membuat ras anjing ini memiliki mulut yang kecil. Sayangnya, mereka memiliki struktur gigi yang padat sehingga sering kali menyebabkan masalah kesehatan gigi dan mulut.
Beberapa masalah periodontal yang paling kerap terjadi pada Shih Tzu adalah penumpukan karang gigi dan plak, bau mulut, hingga masalah gigitan rostral karena gigi yang saling berjejal. Oleh sebab itu, jika kamu memiliki ras anjing ini, menjaga kesehatan gigi dan mulutnya secara rutin dan ekstra mungkin adalah hal yang terbaik.
Shih Tzu adalah salah satu ras anjing yang banyak disukai sebagai hewan peliharaan yang lincah dan penyayang. Namun, ras anjing ini juga rentan terhadap beberapa masalah kesehatan tertentu sehingga membutuhkan perhatian yang intens dari pemiliknya.
Baca Juga: 9 Fakta Menarik Anjing Rottweiler, Memiliki Sifat Protektif
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
