7 Fakta Dinasti Umayyah, Pemerintahan Monarki Pertama dalam Islam

Sistem pemerintahannya sempat menimbulkan pro kontra

Dinasti Umayyah (661–750 M) adalah dinasti pertama yang mengambil gelar Khilafah dan menjadi salah satu kerajaan Islam paling berpengaruh pada masanya. Kerajaan ini didirikan pada 661 M oleh Mu'awiyah, yang pernah menjabat sebagai gubernur Suriah di bawah Kekhalifahan Rashidun.

Dinasti Umayyah merupakan sebuah kerajaan besar yang secara konsisten terus menambah wilayah kekuasaannya, di antaranya Afrika Utara, Spanyol, India, dan sebagian Mediterania.

Meskipun usianya terbilang singkat, tetapi Dinasti Ummayah telah mengalami banyak pasang surut, termasuk menjadi salah satu yang paling berpengaruh pada masanya. Kali ini, kita akan membahas berbagai fakta penting seputar Dinasti Umayyah, mulai dari terbentuknya hingga bagaimana dinasti ini runtuh.

1. Terbentuknya Dinasti Umayyah

7 Fakta Dinasti Umayyah, Pemerintahan Monarki Pertama dalam IslamUmayyad Palace (commons.wikimedia.org)

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW di tahun 632 M, Abu Bakar dan para sahabat nabi yang lain mengambil gelar Khalifah dan membentuk dasar Khilafah Islam. Abu Bakar adalah yang pertama dari empat khalifah awal yang secara kolektif disebut sebagai Khalifah Rashidun.

Pada periode Kekhalifahan Rashidun, tentara Islam melancarkan invasi skala penuh ke Suriah, Levant, Mesir, Afrika Utara, dan Yunani. Sepeninggal Abu Bakar, Kekhalifahan Rashidun diteruskan oleh Umar, selanjutnya Utsman, dan yang terakhir adalah Ali. 

Dijelaskan laman World History, pada masa kepemimpinan Ali inilah terjadi perang saudara muslim pertama, yang berlangsung antara tahun 656–661 M. Kala itu, putra Abu Sufyan, yaitu Mu'awiyah, yang saat itu menjadi gubernur Suriah, mendapatkan kemenangan melawan Ali. Setelah itu, Mu'awiyah mengukuhkan dirinya sebagai khalifah pertama Umayyah. Momen ini menandai berakhirnya Kekhalifahan Rashidun dan berdirinya Dinasti Umayyah.

2. Struktur pemerintah

7 Fakta Dinasti Umayyah, Pemerintahan Monarki Pertama dalam Islamilustrasi mahkota raja (unsplash.com/Markus Spiske)

Dijelaskan laman Encyclopedia, sejak awal berdirinya kerajaan Islam, para pemimpinnya diberi gelar khalifah yang memiliki otoritas politik dan militer tertinggi, serta tanggung jawab untuk pelestarian komunitas agama.

Begitu pula dengan Dinasti Umayyah yang masih menerapkan sistem kekhalifahan. Namun, Dinasti Umayyah menjadi sistem pemerintahan monarki pertama dalam Islam, yang mana pemimpinnya ditetapkan berdasarkan garis keturunan.

Dalam hal administrasi, Dinasti Umayyah menetapkan bahasa Arab sebagai bahasa administrasi sejak tahun 690-an dan seterusnya. Ketika menerima tamu, mereka menyambutnya dengan upacara yang rumit di istana dan aula.

3. Puncak kejayaan

7 Fakta Dinasti Umayyah, Pemerintahan Monarki Pertama dalam Islamilustrasi harta (Pixabay.com/Stevebidmead)

Dilansir laman World Atlas, Dinasti Umayyah mencapai puncak kejayaan saat dipimpin oleh Abd Al-Malik, yang memerintah dari tahun 685 hingga 705. Selama memimpin, dia berhasil menyatukan kembali khilafah, menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi seluruh wilayah Islam, dan menetapkan mata uang resmi. Abd Al-Malik juga menugaskan beberapa pembangunan yang kemudian menjadi keajaiban arsitektur terbesar Islam, seperti Dome of the Rock

Abd Al-Malik juga memerintahkan dibangunnya jalan, kanal, dan bendungan. Stabilitas pemerintahan Abd al-Malik memungkinkan perdagangan berkembang dan memungkinkan orang untuk bergerak bebas di seluruh wilayah Islam. Wilayah kekuasaan juga dengan cepat meluas ke barat hingga Spanyol dan timur hingga India, memungkinkan Islam dan bahasa Arab menyebar ke wilayah yang luas.

Baca Juga: 7 Kerajaan Islam Terbesar Sepanjang Sejarah, Sangat Berpengaruh

4. Momen besar

7 Fakta Dinasti Umayyah, Pemerintahan Monarki Pertama dalam Islamilustrasi perang (unsplash.com/Birmingham Museums Trust)

Dijelaskan laman Encyclopedia, sebelum meninggal, Muʿawiyah telah menugaskan putranya, Yazid untuk menggantikan posisinya sebagai pemimpin Dinasti Umayyah. Namun, kala itu orang Arab tidak terbiasa dengan sistem kepemimpinan yang didasarkan pada garis keturunan. Akhirnya, Husain bin Ali dan para pengikutnya bergerak menantang kekuatan Umayyah. Namun, pada Oktober 680, Husain tewas dalam pertempuran melawan pasukan Umayyah. Kesyahidan Husain menjadi salah satu peristiwa penting selama pemerintahan Dinasti Umayyah.

Yazid maupun putra dan penerusnya, Muʿawiyah II bin Yazid tidak bertahan lama sebagai khalifah Umayyah. Yazid tewas mendadak sementara Muʿawiyah II turun takhta sebelum kematiannya. Tak lama kemudian, muncul cabang baru Dinasti Umayyah, yaitu cabang Marwanid yang muncul pada 684 M dengan khalifah pertamanya adalah Marwan bin Al-Hakam.

5. Pengaruh Dinasti Umayyah

7 Fakta Dinasti Umayyah, Pemerintahan Monarki Pertama dalam IslamDome of the rock, salah satu peninggalan Dinasti Umayyah (unsplash.com/laurasiegal)

Meskipun usianya tergolong singkat, tetapi Dinasti Umayyah telah memberikan banyak pengaruh, utamanya dalam penyebaran bahasa Arab. Dilansir Britannica, perluasan kerajaan Umayyah dan program Arabisasi bertanggung jawab dalam penyebaran agama Islam dan bahasa Arab di wilayah yang luas. 

Periode Umayyah juga merupakan masa di mana arsitektur Islam mengalami perkembangan pesat. Dome of the Rock adalah salah satu arsitektur peninggalan Dinasti Umayyah yang terus dikenal hingga kini.

6. Akhir Dinasti Umayyah

7 Fakta Dinasti Umayyah, Pemerintahan Monarki Pertama dalam IslamUmayyad Palace. (pixabay.com/Dimitris Vetsikas)

Menurut laman Britannica, pemerintahan Dinasti Umayyah mulai terpecah setelah kekaisaran menjadi terlalu luas. Pada tahun 717, Bani Umayyah mengalami kesulitan mempertahankan perbatasan dan mencegah pemberontakan. Terlebih, kala itu situasi keuangan juga memburuk.

Kondisi Dinasti Umayyah yang memburuk ini dimanfaatkan oleh Abu al-Abbas al-Saffah untuk melakukan pemberontakan. Kesuksesan Abu al-Abbas al-Saffah dalam pemberontakan ini kemudian menandai berakhirnya periode Dinasti Umayyah yang digantikan dengan Kekhalifahan Abassiyah dengan Abu al-Abbas al-Saffah sebagai khalifah pertamanya.

7. Peninggalan

7 Fakta Dinasti Umayyah, Pemerintahan Monarki Pertama dalam IslamMshatta (commons.wikimedia.org)

Pada periode Dinasti Umayyah, arsitektur Islam mengalami perkembangan pesat. Menurut laman Metropolitan Museum of Art, arsitektur Dinasti Umayyah melanjutkan tradisi arsitektur lama sambil menggabungkan unsur agama. Dalam hal bangunan keagamaan, Bani Umayyah sering membangun monumen di situs yang memiliki makna sejarah atau simbolis. 

Dome of the Rock di Yerusalem adalah salah satu arsitektur besar Umayyah pertama yang diselesaikan selama masa khalifah Abd Al-Malik dan masih terjaga sampai sekarang. Selain itu, Mshatta, Qasr 'Amra, 'Aanjar, Khirbat al-Mafjar, Qasr al-Hayr Timur dan Barat, adalah beberapa bangunan lain yang merupakan peninggalan Dinasti Umayyah.

Meskipun kemunculannya menjadi kontroversi karena menjadi kerajaan Islam pertama yang kepemimpinannya didasarkan pada garis keturunan, tetapi Dinasti Umayyah telah membuktikan ketangguhannya dan menjadi salah satu dinasti yang sangat berpengaruh. Semoga, informasi ini dapat menambah wawasanmu tentang sejarah Islam.

Baca Juga: 11 Anggota Kerajaan yang Praktikkan Pernikahan Sedarah, Jadi Tradisi!

Topik:

  • Nurulia
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya