7 Fakta Unik Ulat Sagu, Kuliner Ekstrem nan Padat Nutrisi

Banyak dikonsumsi di Indonesia Timur

Belum lama ini, viral video anak SD yang membawa bekal ulat sagu ke sekolah. Beberapa orang mungkin sedikit geli dan baru tahu bahwa ulat sagu dapat dimakan. Sebagian lainnya tidak kaget dengan hal tersebut karena memang ulat sagu merupakan makanan yang banyak ditemukan di daerah tertentu.

Di Indonesia sendiri, ulat sagu telah lama menjadi salah satu makanan khas berbagai daerah di Indonesia Timur yang juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Kali ini, kamu akan diajak menyelami lebih dalam fakta unik ulat sagu.

1. Ulat sagu adalah larva kumbang sagu

7 Fakta Unik Ulat Sagu, Kuliner Ekstrem nan Padat Nutrisiilustrasi kumbang sagu (wikimedia commons/Len Worthington)

Banyak yang belum tahu bahwa ulat sagu merupakan bentuk larva dari kumbang sagu atau yang memiliki nama ilmiah Rhynchoporus ferrugineus. Kumbang sagu adalah serangga berukuran sebesar biji kenari dan berwarna coklat kemerahan atau hitam. Fitur mencolok lainnya dari kumbang sagu adalah moncongnya yang meruncing ke depan dan belakang. 

Menurut Balai Penelitian Tanaman Palma, telur kumbang sagu menetas dalam 2-3 hari. Larva ini tinggal dan memakan tunas batang muda. Periode larva berlangsung selama rata-rata 63 hari. Larva kumbang sagu atau yang dikenal sebagai ulat sagu memiliki tubuh sebesar ibu jari tangan, dengan bagian kepala lebih kecil dan berwarna coklat kehitaman, serta kulit berkerut.

2. Banyak ditemukan di pohon pinang-pinangan

Menurut penelitian tahun 2017 yang dimuat dalam jurnal Microbial Control of Insect and Mite Pests, Rhynchophorus ferrugineus adalah hama bagi berbagai jenis pohon palem atau pinang-pinangan, termasuk kelapa, sagu, kurma, dan kelapa sawit.

Kumbang sagu bertelur di batang pohon palem, dan tahap larva memakan jaringan lunak tanaman di dalam batang pohon palem, yang mengarah pada pembentukan terowongan di dalam pohon palem. Serangga dewasa juga merupakan vektor nematoda Bursaphelenchus cocophilus, yang menyebabkan penyakit cincin merah.

3. Distribusi

7 Fakta Unik Ulat Sagu, Kuliner Ekstrem nan Padat NutrisiFakta Unik Ulat Sagu (wikipedia.org)

Dijelaskan CABI Digital Library, Rhynchophorus ferrugineus tersebar dari Pakistan ke arah timur hingga Taiwan, Filipina, dan Indonesia. Ulat sagu juga ditemukan di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Rhynchophorus ferrugineus terdapat bersama dengan Rhynchophorus vulneratus di Filipina, tetapi merupakan spesies eksklusif di India dan Sri Lanka. Keberadaan Rhynchophorus disebutkan ada pada kelapa sawit Afrika, tetapi tidak disebut spesiesnya.

Baca Juga: #GiziLokal: 5 Manfaat Ulat Sagu yang Harus Kamu Tahu

4. Banyak dikonsumsi di wilayah Indonesia Timur

Ulat sagu banyak dikonsumsi di berbagai daerah di bagian timur Indonesia, utamanya yang tinggal di daerah pesisir. Masyarakat Indonesia Timur biasanya mendapatkan ulat sagu dari batang pohon sagu yang sudah tua.

Ulat sagu menjadi makanan favorit karena rasanya yang unik dan bergizi. Kuliner ekstrem ini dipercaya tinggi kandungan protein dan lemak.

5. Dapat dimakan mentah maupun diolah menjadi berbagai jenis makanan

7 Fakta Unik Ulat Sagu, Kuliner Ekstrem nan Padat NutrisiKemendikbudristek gelar festival ulat sagu di Papua (dok. Kemendikbudristek)

Bagi orang-orang yang terbiasa mengonsumsi ulat sagu, mereka biasanya mengonsumsinya dalam keadaan mentah. Namun, ulat sagu juga bisa diolah menjadi berbagai jenis hidangan yang menarik.

Ulat sagu banyak diolah menjadi sate, topping nasi goreng, dicampur dengan telur, atau digoreng. Ulat sagu juga sering dikonsumsi sebagai cemilan, seperti keripik, kroket, dan isian lemper. Sementara, di Papua, ulat sagu banyak dikonsumsi bersama dengan papeda, yang merupakan makanan khas di sana.

6. Kaya akan nutrisi

7 Fakta Unik Ulat Sagu, Kuliner Ekstrem nan Padat Nutrisiilustrasi ulat sagu (commons.m.wikimedia.org)

Studi dalam Journal of Food Composition and Analysis tahun 2020 menganalisis komposisi kimia ulat sagu yang didapatkan dari peternakan di Thailand Selatan. Secara umum, ulat sagu mengandung lemak kasar sebanyak 52,4–60,1 persen, protein 18,0–28,5 persen, dan kitin sebanyak 3,8–4,5 persen.

Ulat sagu juga kaya akan makro nutrien, seperti kalium, fosfor, magnesium, natrium, dan kalsium; serta mikro nutrien, seperti seng, mangan, besi, dan tembaga. Peneliti juga menemukan sembilan asam amino esensial di dalam ulat sagu.

7. Dapat memenuhi kebutuhan mineral esensial

7 Fakta Unik Ulat Sagu, Kuliner Ekstrem nan Padat Nutrisiilustrasi ulat sagu (pixabay.com/avocado876)

Penelitian yang dimuat dalam Research Journal of Pharmaceutical Biological and Chemical Sciences tahun 2017 menemukan bahwa ulat sagu mengandung berbagai jenis mineral esensial bagi tubuh, seperti zat besi, mangan, seng, fosfor, kalsium, dan magnesium.

Kadar mineral yang terdapat dalam sampel menunjukkan bahwa ulat sagu merupakan sumber mineral yang baik bagi ibu hamil dan menyusui. Kebutuhan mineral esensial harian dapat dipenuhi dari konsumsi larva kumbang sagu ini. Mineral sangat penting untuk perkembangan normal dan fungsi sistem tubuh.

Di satu sisi, ulat sagu merupakan sumber makanan utama dan bergizi di berbagai wilayah di Indonesia. Di sisi lain, ini merupakan hama berbagai tanaman. Kamu sendiri apakah sudah pernah makan ulat sagu? Jika pernah, yuk share pengalamanmu dengan kuliner ekstrem ini.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Ulat Sutra, Panjang Seratnya Bisa Mencapai 900 Meter

Topik:

  • Fatkhur Rozi
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya