Kenapa Sampah Tidak Dibuang ke Ruang Angkasa? Ini Alasannya!

Pengolahan sampah di Bumi masih belum maksimal

Planet kita menyimpan banyak sampah. Dilansir Phys.org, sejak Revolusi Industri, manusia telah menghasilkan 30 triliun ton barang, mulai dari gedung pencakar langit hingga kantong plastik. Sebagian besar masih ada dalam bentuk sampah.

Secara global, jumlah sampah bertambah sebanyak 350 juta ton setiap harinya. Mirisnya lagi, sebagian besar sampah di dunia tidak dikelola dengan baik – dibuang ke darat, saluran air, dan tempat pembuangan sampah terbuka. Hal ini membuat manusia menghadapi risiko kesehatan yang serius.

Memikirkan masalah sampah di Bumi bisa sangat melelahkan. Banyak ide yang muncul untuk mengatasi masalah sampah ini, salah satunya tentang membuang sampah ke ruang angkasa.

Mengirim sampah ke ruang angkasa bukanlah hal yang mustahil. Lagi pula, ada banyak tempat di sana. Ditambah, tidak ada makhluk hidup yang tinggal di luar Bumi. Namun, kenapa para ahli tidak kunjung bergerak dan membuang sampah ke ruang angkasa? Mari, kita cari tahu jawabannya bersama-sama.

1. Para peneliti pernah berpikir untuk mengirimkan limbah nuklir ke ruang angkasa

Kenapa Sampah Tidak Dibuang ke Ruang Angkasa? Ini Alasannya!ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima (pexels.com/Johannes Plenio)

Beberapa peneliti pernah mengajukan proposal perihal pengiriman limbah nuklir ke ruang angkasa. Para peneliti dari Space Studies Institute utamanya mempertimbangkan untuk mengirimkan batang bahan bakar radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir. Memang benar bahwa limbah nuklir akan tetap sangat berbahaya selama puluhan ribu tahun. Ditambah, sejauh ini manusia kurang mampu mengelola dan membuang limbah tersebut dengan aman di Bumi.

Sayangnya, usulan ini tidak pernah direalisasikan karena berbagai alasan. Salah satu alasannya adalah roket yang membawa berton-ton limbah radioaktif bisa saja meledak saat lepas landas.

2. Peluncuran roket sangatlah mahal

Kenapa Sampah Tidak Dibuang ke Ruang Angkasa? Ini Alasannya!ilustrasi tembakkan roket (unsplash.com/Maciej Ruminkiewicz)

Diperkirakan, peluncuran material pada pesawat ulang-alik menghabiskan biaya sekitar Rp347 juta/kg. Bahkan, jika para ahli dapat menurunkan harga hingga 10 kali lipat, masih memerlukan biaya miliaran untuk meluncurkan sampah ke ruang angkasa. 

Universe Today melaporkan bahwa Amerika Serikat sendiri menghasilkan 208 juta metrik ton sampah per hari. Jadi, membuang semua sampah itu ke luar angkasa akan menelan biaya ribuan triliun rupiah per hari.

Bagaimana dengan limbah nuklir? Sebuah reaktor nuklir melepaskan sekitar 25-30 ton limbah bahan bakar setiap tahun. Jika anggaran diturunkan menjadi Rp15 juta/kg saja, maka diperlukan biaya sekitar Rp394 juta untuk meluncurkan satu limbah reaktor ke orbit. Sedangkan, di Amerika Serikat saja terdapat 63 reaktor yang beroperasi. 

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Mengenai Roket, Transportasi Luar Angkasa

3. Angkasa itu rumit

Kenapa Sampah Tidak Dibuang ke Ruang Angkasa? Ini Alasannya!ilustrasi ruang angkasa (freepik.com/vecstock)

Diterangkan Energy.gov, menembakkan ribuan kontainer berisi limbah bahan bakar nuklir ke orbit rendah Bumi dapat menambah jutaan puing yang bergerak cepat dan berbahaya yang mengorbit Bumi. Puing-puing yang mengorbit Bumi dapat merusak atau menghancurkan satelit yang berfungsi, sehingga menimbulkan lebih banyak lagi puing-puing.

Selain itu, atmosfer Bumi pada akhirnya akan menarik kembali segala sesuatu yang berada di orbit rendah bumi. Sehingga sangat sulit untuk membuang sampah ke luar Bumi.

4. Roket tidak sempurna

Kenapa Sampah Tidak Dibuang ke Ruang Angkasa? Ini Alasannya!ilustrasi peluncuran roket (unsplash.com/SpaceX)

Diterangkan Energy.gov, 11 dari 146 peluncuran roket pada tahun 2021 gagal. Artinya, roket yang membawa limbah nuklir bisa meledak saat peluncuran atau pecah dan jatuh kembali ke Bumi.

Kegagalan roket dapat menyebabkan pelepasan partikel radioaktif. Partikel-partikel ini akan terbawa angin dan kembali ke Bumi. Partikel radioaktif ini selanjutnya dapat mencemari persediaan makanan dan air. Secara keseluruhan, menyimpan limbah roket di Bumi lebih aman daripada mengambil risiko kegagalan roket.

5. Sudah ada banyak sampah di ruang angkasa

Kenapa Sampah Tidak Dibuang ke Ruang Angkasa? Ini Alasannya!ilustrasi ruang angkasa (pixabay.com/WikiImages)

Tanpa kita membuang sampah ke ruang angkasa, sebenarnya sudah ada banyak sampah yang mengorbit Bumi. Sampah ini berasal dari satelit rusak dan puing-puing meteor. 

NASA memperkirakan terdapat lebih dari setengah juta keping seukuran kelereng atau lebih besar di orbit Bumi. Mereka bergerak dengan kecepatan tinggi, sehingga dapat merusak pesawat ruang angkasa jika terjadi tabrakan.

Karena alasan ini, badan antariksa dan perusahaan yang meluncurkan satelit telah mengambil langkah-langkah, seperti mendeorbitkan satelit ketika misi telah selesai. Saat ini, perusahan yang berencana meluncurkan satelit pun harus menyertakan rencana mitigasi sampah luar angkasa saat meminta persetujuan dari badan pengawas.

Akhir kata, memindahkan sampah ke ruang angkasa bukanlah solusi untuk mengatasi masalah sampah di Bumi. Bahkan, ide ini membawa lebih banyak risiko daripada manfaat. 

Baca Juga: 5 Bencana di Bumi yang Juga Terjadi di Ruang Angkasa

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya