Bukan Didomestikasi Manusia, Kucing Mendomestikasi Dirinya Sendiri

Rupanya, kucing sendiri yang mendekati manusia

Saat ini, kucing menjadi salah satu hewan yang paling banyak dipelihara di dalam rumah. Bahkan ia jadi salah satu hewan paling disukai oleh manusia sebagai teman bermain. Namun, tahukah kamu bahwa bahkan seabad yang lalu, hanya sedikit kucing yang tinggal di dalam rumah? 

Faktanya, selama lebih dari 10.000 tahun, kucing hidup di luar ruangan sebagai satwa liar. Sebelumnya, diyakini bahwa manusia mendomestikasi kucing dan menjadikan hewan ini sebagai peliharaan. Namun, dengan semakin dalamnya pemahaman manusia tentang kucing, mulai terungkap bahwa manusia tidak mendomestikasi kucing, melainkan kucing yang mendomestikasi dirinya sendiri dan memilih hidup di dekat manusia.

Lantas, bagaimana caranya kucing mendomestikasi dirinya sendiri? Apa alasannya? Di sini, kita akan membahasnya.

1. Bagaimana kucing memasuki kehidupan manusia

Bukan Didomestikasi Manusia, Kucing Mendomestikasi Dirinya Sendiriilustrasi kucing(unsplash.com/Steven Van Elk)

Diterangkan Burgess Pet Care, serangkaian penggalian fosil mengungkap sisa-sisa manusia, kucing, babi, hewan pengerat, dan rusa yang hidup berdampingan sejak ribuan tahun lalu. Dengan menganalisis jejak kimiawi, para ilmuwan menemukan bahwa kucing-kucing tersebut memangsa hewan yang bertahan hidup di peternakan millet. Kemungkinan besar, hewan yang dimangsa kucing adalah hewan pengerat. Para arkeolog juga menemukan pot millet kuno yang tahan hewan pengerat.

Kemungkinan, dulu hewan pengerat dan hewan kecil lainnya banyak berada di sekitar petani karena hewan-hewan ini memakan biji-bijian yang diproduksi manusia. Memanfaatkan sumber makanan yang berlimpah ini, kucing memutuskan untuk tetap tinggal di dekat manusia, sama seperti yang dilakukan kucing modern saat ini. Karena memiliki hubungan yang saling menguntungkan, yaitu memangsa tikus dan hama lainnya, kucing dibiarkan tetap berada dekat manusia.

2. Manusia membawa kucing ke berbagai belahan dunia

Bukan Didomestikasi Manusia, Kucing Mendomestikasi Dirinya Sendiriilustrasi kucing (unsplash.com/Simon Kim)

Kucing menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan manusia, dan beberapa ilmuwan berpendapat bahwa kucing menjinakkan dirinya sendiri, menurut sebuah tulisan yang dimuat dalam jurnal Scientific American tahun 2009. Kucing yang dianggap bermanfaat sebagai pemburu tikus di kapal, akhirnya diajak bepergian bersama manusia ke seluruh dunia:

  • Sebuah situs pemakaman di Siprus memberikan bukti arkeologi pertama tentang manusia dan kucing yang hidup berdampingan sejak 9.500 tahun yang lalu. Arkeolog menarik kesimpulan bahwa kucing sengaja dibawa ke pulau oleh manusia.
  • Di Mesir kuno, kucing disembah, dijadikan mumi, dan terkadang bahkan diberi perhiasan emas untuk menunjukkan status pemiliknya.
  • Pada tahun 31 SM, Mesir menjadi provinsi Kekaisaran Romawi. Kucing diperkenalkan ke dalam kehidupan Romawi, dan mulai tersebar luas di Eropa sekitar abad ke-4 M.
  • Dari Eropa, kucing menaiki kapal bersama Christopher Columbus ke Amerika.
  • Kucing melanjutkan tugas mereka sebagai pemburu tikus sepanjang sejarah, bahkan menjabat sebagai pegawai resmi Layanan Pos Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
  • Menjelang akhir abad ke-19, semakin banyak orang Amerika yang mulai memelihara kucing untuk menemani mereka. Pada akhir Perang Dunia I, kucing secara umum diterima sebagai hewan peliharaan di rumah di AS. Kucing dibiarkan keluar masuk rumah manusia dengan bebas, bahkan kucing milik Presiden Calvin Coolidge pun bebas berkeliaran di Gedung Putih pada tahun 1920-an. 

Baca Juga: 7 Fakta Kucing Devon Rex, Energik dan Suka Menghibur Pemiliknya

3. Ras tertentu lebih banyak dipilih

Bukan Didomestikasi Manusia, Kucing Mendomestikasi Dirinya Sendiriilustrasi anak kecil menggendong kucing (pexels.com/Dmitry Egorov)

Dengan membandingkan DNA kucing sepanjang sejarah, penelitian yang dimuat dalam jurnal Nature Ecology & Evolution tahun 2017 menangkap sekilas bagaimana hewan berubah bahkan sebelum manusia mulai membawa mereka ke seluruh dunia. Anehnya, kucing liar dan domestik tidak menunjukkan perbedaan besar dalam susunan genetiknya.

Penelitian ini menyoroti munculnya bercak-bercak atau belang pada bulu, yang mulai muncul pada kucing peliharaan di Abad Pertengahan. Pada akhirnya, didapati fakta bahwa para peternak kucing mulai memilih kucing dengan ciri-ciri tertentu untuk menciptakan ras yang mewah. Pemilihan ras ini umum dilakukan pada abad 19.

4. Hewan peliharaan yang baik

Bukan Didomestikasi Manusia, Kucing Mendomestikasi Dirinya Sendiriilustrasi kucing (pexels.com/Pixabay)

Kucing menjadi peliharaan favorit manusia tanpa banyak perubahan. Banyak kucing domestik mirip dengan kucing liar, tetapi kucing domestik bisa menoleransi keberadaan manusia dan kucing lainnya. 

Lain halnya dengan anjing. Anjing didomestikasi untuk melakukan tugas tertentu dan pemilihan sifat-sifat tertentu inilah yang menyebabkan diversifikasi anjing ke banyak ras yang kita lihat saat ini. Sementara, kucing tidak perlu menjalani proses seleksi seperti itu yang membuat kucing tidak banyak berubah, menurut National Geographic. Mereka tetap sebagaimana adanya. Kini, kucing menjadi hewan peliharaan paling populer di dunia, di mana puluhan juta individu tinggal di rumah-rumah di seluruh dunia.

5. Memelihara kucing dalam ruangan

Bukan Didomestikasi Manusia, Kucing Mendomestikasi Dirinya Sendiriilustrasi kucing (unsplash.com/Simon Kim)

Status kucing telah banyak berubah, dari hewan liar menjadi hewan yang bisa berada di dalam rumah sepanjang waktu. Jika kamu berkomitmen untuk mengadopsi kucing, ada beberapa hal yang perlu kamu siapkan untuk memastikan anabulmu hidup sejahtera:

  • Makanan kucing: Kucing tidak banyak berubah, dan masih memerlukan pola makan tinggi protein. Untungnya, kamu tidak perlu sering membeli daging atau ikan segar karena tersedia banyak pakan kucing yang tentunya tinggi protein.
  • Pasir kotoran: Hingga tahun 1950-an, kucing berkeliaran di lingkungan dengan bebas dan menggunakan alam terbuka sebagai tempat buang airnya. Kucing rumahan membutuhkan litter box berisi pasir gumpal sebagai tempat dirinya membuang kotoran.
  • Pemandulan: Kucing berkembang biak dengan sangat cepat. Kucing betina bisa hamil lima kali dalam satu tahun dan bisa melahirkan hingga enam anak dalam satu periode. Agar populasinya tidak berlebihan dan dianggap hama, pemilik sangat disarankan untuk mensterilkan atau memandulkan kucing-kucingnya. Terlebih, saat ini banyak klinik dan rumah sakit hewan yang menyediakan jasa sterilisasi kucing.

Meskipun perubahan gaya hidup modern ini memungkinkan kita untuk memelihara kucing di dalam rumah, secara biologis, kucing masih sama seperti ribuan tahun yang lalu. Dijelaskan Alley Cat Allies, peran kucing dalam kehidupan manusia telah berkembang dan meluas selama seratus tahun terakhir, tetapi perilaku dan kebutuhan dasar mereka tidak berubah. Bahkan, kucing rumahan tidak kehilangan naluri dan kemampuan untuk berburu, sama seperti kucing yang hidup di hutan. Jadi, jangan heran jika anabulmu suka mengejar burung, tikus, atau hewan kecil lainnya, meskipun kamu sudah menyediakan banyak makanan lezat untuknya.

Demikianlah bagaimana kucing mendomestikasi dirinya sendiri hingga bisa hidup di rumah-rumah bersama manusia. Alasan awalnya adalah memburu tikus yang banyak ditemukan di lingkungan manusia, tetapi pada akhirnya justru menjadi peliharaan favorit. Kamu sendiri apakah memelihara kucing? Jika ya, ada berapa kucing di rumahmu saat ini?

Baca Juga: 7 Fakta Kucing Hutan, Bisa Menggonggong dan Jago Berenang!

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya