7 Fitur Tubuh Manusia Ini Dipercaya sebagai Sisa Evolusi

Fitur ini tidak memiliki fungsi yang berarti

Salah satu hal yang kerap dijadikan bukti evolusi manusia adalah keberadaan fitur vestigial, yaitu suatu bagian tubuh maupun kemampuan yang tampaknya tidak memiliki tujuan. Ini membuat para ilmuwan berpikir bahwa fitur ini mungkin pernah berguna pada masa lampau, tetapi lama kelamaan fungsinya berkurang, dan sekarang bahkan tidak berguna.

Meskipun tidak lagi memiliki fungsi, tetapi beberapa fitur tersebut tetap ada pada tubuh manusia modern dan menjadi bukti sisa evolusi. Apa sajakah itu? Berikut ini dirangkum dari laman Britannica dan Thought Co, beberapa fitur pada tubuh manusia yang dipercaya merupakan sisa evolusi.

1. Refleks menggenggam pada bayi


7 Fitur Tubuh Manusia Ini Dipercaya sebagai Sisa Evolusiilustrasi bayi menggenggam tangan (unsplash.com/Diana Polekhina)

Refleks menggenggam adalah perilaku khas bayi manusia. Perilaku ini berkembang sejak janin masih berada dalam kandungan, tepatnya pasa usia 16 minggu. Pada waktu itu, janin mulai menggenggam tali pusat di dalam rahim ibu. Refleks ini terus dipertahankan hingga bayi lahir dan kemudian menghilang saat bayi sudah berusia tiga bulan.

Bagi bayi monyet, refleks menggenggam sangat penting karena memungkinkan mereka untuk berpegangan pada bulu tubuh induk mereka. Namun, bagi manusia, yang tidak hidup dengan melompat dari satu pohon ke pohon lain serta tidak memiliki bulu di seluruh tubuh, mungkin tidak lagi membutuhkan refleks genggaman yang kuat tersebut. Meskipun begitu, peneliti beranggapan bahwa refleks genggam dapat mempertahankan fungsi penting pada manusia.

2. Usus buntu

7 Fitur Tubuh Manusia Ini Dipercaya sebagai Sisa Evolusiilustrasi usus buntu (thoughtco.com)

Usus buntu adalah tonjolan kecil dari usus besar. Itu terlihat seperti ekor dan berlokasi di dekat tempat pertemuan usus kecil dan usus besar. Tidak ada yang tahu dengan pasti fungsi asli dari usus buntu, tetapi Charles Darwin beranggapan bahwa usus buntu pernah digunakan oleh primata untuk mencerna daun.

Saat ini, usus buntu pada manusia tampaknya berfungsi sebagai lokasi penyimpanan bakteri baik yang digunakan di usus besar untuk membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi. Namun, operasi pengangkatan usus buntu sendiri tidak menyebabkan masalah kesehatan. Bahkan, operasi pengangkatan usus buntu adalah prosedur penting untuk mengatasi masalah usus buntu yang meradang dan terinfeksi agar infeksi tidak menyebar.

3. Tulang ekor

7 Fitur Tubuh Manusia Ini Dipercaya sebagai Sisa Evolusiilustrasi tulang ekor (freepik.com/brgfx)

Tulang ekor adalah struktur yang berada di bagian bawah sakrum. Struktur kecil dan bertulang ini diperkirakan merupakan fitur sisa dari evolusi primata.

Diyakini bahwa nenek moyang manusia pernah memiliki ekor dan tinggal di pohon, dan tulang ekor ini menjadi tempat ekor melekat pada kerangka. Saat ini, manusia tidak lagi memiliki ekor sehingga tulang ekor tidak diperlukan untuk manusia modern. Kendati demikian, tulang ekor masih tetap ada sebagai bagian dari kerangka manusia.

Baca Juga: 5 Fakta Sains tentang Evolusi yang Sering Jadi Perdebatan

4. Plica luminaris

7 Fitur Tubuh Manusia Ini Dipercaya sebagai Sisa Evolusiilustrasi mata (unsplash.com/Marina Vitale)

Pernahkah kamu memperhatikan lipatan kulit yang menutupi sudut luar bola mata? Struktur ini disebut sebagai plica luminaris. Fitur ini tidak benar-benar memiliki tujuan, tetapi merupakan sisa dari nenek moyang kita.

Plica luminaris diyakini pernah menjadi bagian dari membran nictitating, yang seperti kelopak mata ketiga yang bergerak melintasi mata untuk melindungi atau melembapkannya. Sebagian besar hewan memiliki membran nictitating yang berfungsi penuh, tetapi plica luminaris sekarang menjadi struktur yang tidak jelas kegunaannya pada beberapa mamalia, termasuk manusia.

5. Otot-otot auricular

7 Fitur Tubuh Manusia Ini Dipercaya sebagai Sisa Evolusiilustrasi telinga (unsplash.com/Jessica Flavia)

Otot-otot auricular pada banyak mamalia berfungsi untuk mengontrol gerakan daun telinga. Gerakan telinga yang dihasilkan oleh otot-otot daun telinga berperan dalam lokalisasi suara dan ekspresi emosi. Namun, pada manusia, otot-otot tersebut dianggap tidak berfungsi.

Menurut Darwin, manusia tidak lagi membutuhkan otot-otot auricular semenjak mereka terbiasa memposisikan kepala untuk menerima suara. Namun, melalui upaya berulang-ulang, bebera orang dapat memulihkan kemampuan untuk menggerakkan daun telinga.

6. Gigi geraham

7 Fitur Tubuh Manusia Ini Dipercaya sebagai Sisa Evolusiilustrasi gigi (unsplash.com/Quang Tri NGUYEN)

Saat manusia bermigrasi keluar dari Afrika, peradaban manusia mulai berkembang. Proses ini juga disertai dengan pergeseran pola makan manusia ke arah konsumsi makanan lunak dan olahan, yang secara bertahap menghilangkan kebutuhan manusia akan rahang yang besar dan kuat.

Dengan berkurangnya ukuran rahang manusia, gigi geraham menjadi sangat rentan terhadap impaksi. Akibatnya, gigi geraham saat ini dianggap sebagai fitur sisa dari tubuh manusia.

7. Refleks merinding

7 Fitur Tubuh Manusia Ini Dipercaya sebagai Sisa Evolusiilustrasi merinding (pexels.com/cottonbro)

Ketika manusia merasa kedinginan atau ketakutan, kulit akan jadi merinding. Respons ini disebabkan oleh otot arrector pili di kulit yang berkontraksi dan menarik batang rambut ke atas.

Bagi hewan, mengangkat rambut atau bulu di seluruh tubuh menciptakan kantong untuk menjebak udara dan menghangatkan tubuh. Hal ini juga dapat membuat hewan terlihat lebih besar dan menakutkan, yang merupakan respons perlindungan saat mereka merasa terancam.

Manusia masih memiliki respons otot arrector pili yang menarik batang rambut ke atas. Hanya saja, respons ini sebenarnya tidak berharga mengingat manusia tidak memiliki cukup rambut di sekujur tubuh, sehingga diperkirakan ini merupakan kemampuan yang didapat dari sisa evolusi.

Menurut kamu, apakah semua fitur ini sudah cukup membuktikan bahwa manusia memang berevolusi? Ataukah, sejak awal mula manusia diciptakan, semua fitur ini memang tidak benar-benar memiliki fungsi yang jelas?

Baca Juga: 5 Karakter Unik Hewan yang Berkembang akibat Evolusi, Termasuk Kanibal

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya