7 Parasit yang Hidup di Lautan, Menginfeksi Ubur-ubur hingga Ikan

Beberapa bisa menginfeksi manusia juga

Intinya Sih...

  • Parasit laut dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan mengganggu keseimbangan
  • Lintah laut dapat menyebabkan anemia pada ikan, kutu laut bisa fatal bagi inangnya, dan cacing pita menyerap nutrisi inang melalui dinding tubuhnya
  • Cacing gelang merusak filamen insang, lamprey laut memakan makhluk berdarah dingin, dan sacculina menghancurkan organ kepiting inang

Parasit mungkin berukuran kecil, tetapi makhluk kecil ini bisa menimbulkan ancaman yang nyata. Parasit lebih banyak memilih hewan sebagai inangnya daripada manusia. Sayangnya, ini dapat menyebabkan kerusakan nyata bagi ekosistem.

Parasit dapat memengaruhi hewan-hewan yang hidup di darat maupun di laut. Di laut, parasit dapat menempel pada hewan-hewan berukuran kecil hingga besar. Parasit dapat ditemukan menempel pada ubur-ubur, ikan, terumbu karang, hiu, dan paus. Jika populasinya tidak dikendalikan, maka ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.

Di sini, kita akan membahas apa saja parasit yang hidup di lautan.

1. Lintah laut

7 Parasit yang Hidup di Lautan, Menginfeksi Ubur-ubur hingga Ikanilustrasi kutu laut (txmarspecies.tamug.edu)

Lintah adalah cacing tersegmentasi yang terutama bersarang di air tawar. Namun, ada beberapa spesies lintah yang hidup di laut. Pada manusia, gigitan lintah tidak terlalu menyakitkan, rasanya seperti digigit serangga.

Namun, lintah laut bisa menimbulkan bahaya bagi ikan yang menjadi inangnya. Dijelaskan A-Z Animals, lintah laut memakan darah dan dapat menyebabkan ikan mengalami anemia atau menyebarkan parasit dan penyakit darah. Lintah laut memiliki tubuh silindris yang menyempit ke arah pengisapnya. Larva yang baru menetas mempunyai warna kekuningan atau transparan. Seiring waktu, warnanya menjadi buram dengan bintik-bintik hitam dan akhirnya menjadi hitam seluruhnya.

2. Kutu laut

Jika kamu pernah melihat benda-benda kecil berbentuk oval yang menempel pada salmon, kemungkinan besar ini adalah kutu laut. Kutu laut sudah menempel pada tubuh salmon sejak ikan ini masih kecil. 

Copepoda kecil ini jumlahnya sangat melimpah, bahkan menjadi sumber protein terbesar di lautan dunia pada tahap awal larva. Menurut  Alaska Department of Fish and Game, kutu laut menjelajahi tubuh inangnya, di lendir, darah, dan kulit. Dalam beberapa kasus, kutu laut bisa berakibat fatal bagi inangnya. Makhluk kecil ini dapat menyebabkan luka terbuka yang mengganggu kemampuan ikan dalam menjaga keseimbangan air asin.

3. Cacing pita

7 Parasit yang Hidup di Lautan, Menginfeksi Ubur-ubur hingga Ikanilustrasi cacing pita (commons.wikimedia.org/Mogana Das Murtey and Patchamuthu Ramasamy)

Cacing pita ikan atau yang juga disebut cacing pita lebar, biasanya muncul sebagai cacing putih yang melingkar di dalam daging atau organ dalam ikan. Ukurannya berkisar dari 2 cm hingga lebih dari 30 cm. Namun, beberapa spesies, seperti cacing pita Tetragonoporus calyptocephalus, panjangnya bisa mencapai 27 m. Parasit ini bisa ditemukan di dalam perut paus.

Menurut California Department of Fish and Wildlife, cacing pita menyerap semua nutrisinya inang melalui dinding tubuhnya. Infeksi cacing pita dapat menyebabkan masalah seperti anemia, kekurangan vitamin B-12, dan penyumbatan usus.

Baca Juga: Begini Cara Ikan Tidur, Berbeda dengan Kondisi Manusia

4. Cacing gelang

7 Parasit yang Hidup di Lautan, Menginfeksi Ubur-ubur hingga Ikanilustrasi cacing gelang pada daging ikan (peta.org)

Cacing gelang banyak ditemukan pada ikan, utamanya pada insang dan rongga insang, mata, dan mulut. Bentuknya bervariasi dari bulat hingga memanjang. Jika hadir dalam jumlah banyak, parasit ini dapat merusak filamen insang, dikutip dari California Department of Fish and Wildlife.

Beberapa spesies cacing gelang bisa tumbuh sangat panjang. Misalnya, Placentanema gigantisma dapat tumbuh hingga sepanjang 7,3 m. Parasit ini biasanya hidup di dalam rahim dan plasenta paus sperma.

5. Lamprey laut

7 Parasit yang Hidup di Lautan, Menginfeksi Ubur-ubur hingga Ikanilustrasi lamprey laut (blog.nature.org)

Lamprey laut memiliki penampilan yang menyeramkan, tapi untungnya mereka bukan ancaman bagi manusia. Lamprey laut adalah ikan yang berasal dari Samudera Atlantik dan lebih suka memangsa makhluk berdarah dingin, seperti salmon, mackerel, dan bahkan hiu.

Lamprey laut memiliki bentuk mirip belut yang bisa tumbuh sepanjang 30 hingga 50 cm. Mereka biasanya berbintik-bintik coklat atau hitam dengan perut berwarna lebih terang. Ciri paling menonjol dari lamprey laut adalah mulutnya yang berbentuk cakram. Menurut Smithsonian Ocean, ini digunakan untuk menempel pada ikan dan mengikis daging dengan lidahnya yang tajam. Beberapa spesies lamprey juga merupakan pengisap darah yang bisa memicu kematian.

6. Isopoda penggigit lidah

7 Parasit yang Hidup di Lautan, Menginfeksi Ubur-ubur hingga Ikanilustrasi isopoda penggigit lidah (commons.wikimedia.org/Marco Vinci)

Isopoda cymothoid atau yang juga dikenal sebagai penggigit lidah adalah parasit yang bisa menyebabkan penyakit mulut pada ikan. Diterangkan Smithsonian Ocean, krustasea ini memotong lidah ikan inangnya, menempel pada bagian yang tersisa, dan kemudian bersarang di sana.

Isopoda ini kemudian membiarkan ikan tersebut melakukan aktivitas normalnya sambil memakan darah inangnya. Ini adalah satu-satunya contoh yang diketahui di mana parasit menggantikan organ inangnya.

7. Sacculina

7 Parasit yang Hidup di Lautan, Menginfeksi Ubur-ubur hingga Ikanilustrasi sacculina yang menempel pada kepiting (commons.wikimedia.org/Hans Hillewaert)

Sacculina merupakan salah satu genus teritip yang memiliki kemampuan mengerikan. Mereka merupakan parasit dari kepiting laut. Menurut penelitian dalam Journal of Parasitic Diseases tahun 2014, larva betina menempel dan berkembang di gonad kepiting inang, menghancurkan organ tersebut dan secara efektif mengebiri makhluk tersebut.

Sacculina menyerap nutrisi kepiting, sehingga inang harus menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari makan. Parasit ini juga mengembangkan sistem mirip akar yang akhirnya tumbuh di luar tubuh kepiting di perut kanan bawah. Karena di sinilah kepiting biasanya membawa telurnya, sacculina dapat mengelabui kepiting agar membawa telurnya seperti anakannya sendiri. Fenomena ini bahkan terjadi pada kepiting jantan.

Demikian beberapa parasit yang hidup di laut. Meskipun inang utamanya adalah ikan dan makhluk laut lainnya, tapi beberapa parasit laut bisa menginfeksi manusia yang memakan seafood yang terinfeksi parasit. Untungnya, kamu dapat meminimalkan risiko terinfeksi parasit dengan cara memasak ikan hingga matang sebelum mengonsumsinya.

Baca Juga: 4 Fakta Mengenai Cacing Pita, Parasit yang Ada di Daging-dagingan!

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya