5 Fakta Menarik Tarsius, Primata Terkecil Endemik Indonesia

Sayangnya jumlah tarsius saat ini terus berkurang

Tarsius merupakan satwa endemik Indonesia yang saat ini masuk dalam daftar merah IUCN atau berstatus sebagai satwa dilindungi karena hampir punah. Kelangkaan tarsius ini dapat terjadi lantaran hutan sebagai tempat berlindung dan mencari makan tarsius semakin sempit dari waktu ke waktu. Juga karena tarsius kerap diburu oleh para warga setempat lantaran dikira sebagai tikus.

Padahal tarsius memiliki fungsi penting dalam menjaga keseimbangan ekologi, karena mereka memakan serangga yang merupakan hama bagi para petani.

Selain itu, ada beberapa fakta mengenai tarsius yang menarik untuk diketahui. Apa sajakah itu? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Tarsius merupakan hewan endemik Indonesia, dengan spesies terbanyak terdapat di hutan-hutan Sulawesi

5 Fakta Menarik Tarsius, Primata Terkecil Endemik Indonesiaunsplash.com/Julian Paolo Dayag

Tarsius merupakan satwa endemik di sejumlah pulau yang ada di Indonesia, yaitu Sulawesi, Pulau Peleng, dan Pulau Selajar. Akan tetapi, jumlah spesies tarsius terbesar ditemukan di semenanjung utara Pulau Sulawesi.

Habitat tarsius adalah di hutan hujan primer dan sekunder, namun mereka lebih suka tinggal di hutan sekunder. Hal ini kemungkinan disebabkan lantaran banyaknya bahan makanan di hutan pertumbuhan sekunder.

Habitat mereka berkisar dari hutan hujan dataran rendah dekat permukaan laut hingga hutan hujan pegunungan rendah hingga 1500 m. Terkadang tarsius juga dapat ditemukan di hutan bakau dan semak belukar.

2. Tarsius merupakan primata terkecil dengan tangan terpanjang dan mata terbesar yang relatif terhadap ukuran tubuhnya

5 Fakta Menarik Tarsius, Primata Terkecil Endemik Indonesiaunsplash.com/Nick Kulyakhtin

Tarsius memiliki tubuh bulat kecil yang ditutupi bulu-bulu yang lembut berwarna abu-abu. Tarsius memiliki ekor panjang dengan jumbai bulu di sepertiga ujung ekor. Umumnya, tarsius betina memiliki bobot 102 hingga 114 g, sementara tarsius jantan berbobot 118 hingga 130 g.

Hewan ini dianggap sebagai primata dengan tangan terpanjang jika dibandingkan dengan ukuran tubuh. Tangan yang panjang ini dirancang untuk berpegangan dan mencengkeram.

Hingga saat ini, tarsius diketahui sebagai primata terkecil dengan panjang tubuh dari kepala hingga ekor berkisar antara 29,5 hingga 40 cm. Tarsius juga memiliki kaki panjang dan mampu melompat hingga lebih dari 40 kali panjang tubuhnya. Hal lain yang unik dari tarsius adalah, mereka memiliki mata yang sangat besar, bahkan mata tarsius lebih besar dari otak mereka.

Bola mata tarsius juga tidak dapat digerakkan lantaran ukurannya yang besar, akan tetapi tarsius memiliki kemampuan memutar kepala sebesar 180 derajat untuk melihat sekelilingnya.

Baca Juga: 5 Fakta Karakal, Kucing dengan Predikat Paling Indah di Dunia

3. Tarsius merupakan hewan monogami dan biasanya tinggal di satu pohon bersama dengan keluarganya

5 Fakta Menarik Tarsius, Primata Terkecil Endemik Indonesiaanimalia.bio

Mayoritas tarsius bersifat monogami. Hal ini kemungkinan disebabkan karena terbatasnya jumlah rumah berkualitas tinggi. Setiap tarsius betina membutuhkan tempat tidur berkualitas tinggi untuk dirinya dan anak-anaknya. Keluarga tarsius umumnya menyukai tinggal di atas pohon ara atau pohon dengan diameter besar.

Masa kehamilan tarsius betina adalah sekitar 6 bulan dan biasanya kelahiran terjadi selama Mei atau November. Tarsius betina melahirkan satu anak yang saat dilahirkan telah memiliki bulu di seluruh tubuhnya dan mata yang terbuka, serta umumnya berbobot 23 gram.

Bayi tarsius juga bisa langsung memanjat ketika usianya masih satu hari. Induk tarsius akan menyapih anaknya saat telah berusia 80 hari dan setelah itu anak-anak tarsius dapat langsung hidup secara mandiri. Tarsius mencapai kematangan seksual pada usia 17 bulan.

4. Tarsius merupakan hewan nokturnal dan mencari makan dari pohon ke pohon dengan melompat-lompat

5 Fakta Menarik Tarsius, Primata Terkecil Endemik Indonesialembehresort.com

Tarsius spektral bersifat krepuskular dan nokturnal dan sangat aktif sepanjang malam. Saat senja, mereka melakukan perjalanan sampai mereka menemukan makanan. Selama waktu tersebut, tarsius sering berhenti untuk membersihkan diri mereka sendiri dengan menjilati dan menggaruk bulunya dengan cakar.

Saat hujan deras, tarsius akan mencari daerah kering dan mereka menjadi tidak aktif. Mereka bergerak melalui pepohonan dan dapat melompat lebih dari 40 kali panjang tubuhnya.

5. Tarsius merupakan hewan karnivora yang memangsa serangga terbang dan vertebrata kecil

5 Fakta Menarik Tarsius, Primata Terkecil Endemik Indonesiawired.com

Makanan tarsius secara garis besar adalah serangga terbang seperti ngengat, belalang, kumbang, dan jangkrik. Tetapi, mereka kadang-kadang memakan vertebrata kecil, seperti kadal atau kelelawar.

Tarsius mencari mangsa dengan cara mendengarkan menggunakan telinganya yang dapat bergerak secara independen untuk menemukan mangsa potensial. Setelah mangsa ditargetkan, tarsius menyergap mangsanya, menggenggamnya dengan jari-jarinya yang panjang, lalu menggigit untuk membunuhnya. Tarsius kemudian kembali ke pohon miliknya untuk memakan mangsanya. Cara perburuan seperti ini membutuhkan koordinasi tangan-mata yang sangat baik.

Itu tadi beberapa fakta menarik mengenai tarsius. Sangat ironis sebenarnya mengetahui semakin langkanya satwa ini karena hutan sebagai tempat tinggal mereka terus dialihfungsikan menjadi lahan pertanian atau perumahan. Padahal di sejumlah negara, kawasan hutan beserta satwa endemik yang tinggal di dalamnya terus dilestarikan dan dapat dijadikan sebagai objek pariwisata yang sangat menjanjikan.

Baca Juga: 5 Fakta Sejarah Mauritius, Pulau Ilusi Air Terjun Bawah Air

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya