5 Alasan Ilmiah Wanita Lebih Mengutamakan Perasaan daripada Logika

Tidak semua, tapi kebanyakan begitu

Bukan rahasia lagi jika perempuan dan laki-laki berpikir, bertindak, dan memimpin secara berbeda. Secara umum, kebanyakan perempuan cenderung menggunakan perasaan dalam berbagai hal. Lain halnya dengan laki-laki yang cenderung menggunakan logika dalam berpikir dan bertindak.

Rupanya, perbedaan cara berpikir dan bertindak antara perempuan dan laki-laki ini dapat dijelaskan secara sains. Pada dasarnya, otak laki-laki dan perempuan memiliki struktur yang berbeda. Variasi struktural inilah yang menentukan bagaimana kedua gender berpikir, apa yang mereka hargai, dan bagaimana mereka berkomunikasi.

Memahami akar penyebab perempuan melakukan hal-hal yang berbeda dari laki-laki dapat membantu kita menghindari reaksi negatif terhadap perbedaan ini. Di sini, kamu akan diajak memahami lebih dalam perempuan cenderung mengutamakan perasaan daripada logika.

1. Kecenderungan laki-laki dan perempuan dalam menggunakan otak

5 Alasan Ilmiah Wanita Lebih Mengutamakan Perasaan daripada Logikailustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Dilansir Huffington Post, sebelum awal 1990-an, para ahli meyakini bahwa semua otak adalah sama. Namun, setelah adanya teknologi MRI, para ahli neurobiologi akhirnya menemukan lebih dari 100 perbedaan biologis antara otak laki-laki dan perempuan.

Berbagai penelitian tingkat lanjut tentang otak manusia membuat kita semakin paham bagaimana fungsi otak manusia, serta kecenderungan laki-laki dan perempuan membuat keputusan dan memecahkan masalah. Satu fakta yang penting diketahui adalah meskipun otak dibagi menjadi belahan kiri dan kanan, kebanyakan orang dominan dengan salah satu sisi saja.

Secara umum, orang yang dominan menggunakan otak kiri memiliki karakteristik lebih analitis, berurutan, logis, dan terperinci. Sementara orang yang dominan menggunakan otak kanan umumnya lebih kreatif, nonlinier, intuitif, dan holistik.

Menurut studi yang dimuat dalam The Open Anatomy Journal tahun 2010, laki-laki cenderung menggunakan satu area kecil di sisi kiri otak, sementara mayoritas perempuan menggunakan area di kedua sisi otak. Perbedaan penggunaan otak ini menyebabkan perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan. Perempuan cenderung lebih baik dalam merasakan pesan emosional dalam percakapan, gerak tubuh, dan ekspresi wajah, dan karenanya lebih sensitif. Sementara, laki-laki cenderung bertindak berdasar fakta dan logika.

2. Logika vs bahasa 

5 Alasan Ilmiah Wanita Lebih Mengutamakan Perasaan daripada Logikailustrasi laki-laki dan perempuan sedang berbicara (pexels.com/Monstera)

Diterangkan dalam laman Huffington Post, perbedaan pada otak laki-laki dan perempuan membuat keduanya berpikir dan bertindak dengan cara yang berbeda. Mulai dari cara komunikasi, emosi, orientasi tugas, perhatian terhadap detail, dan cara menghadapi stres.

Secara umum, laki-laki cenderung memiliki kemampuan logika yang lebih baik daripada perempuan. Sementara perempuan secara umum menunjukkan kemampuan bahasa yang lebih baik daripada laki-laki. Kemudian, baik laki-laki maupun perempuan, keduanya memiliki bidang keterampilan penting yang secara alami mereka kuasai.

Mengandalkan kekuatan hanya dari satu gender sebagai pemimpin dapat mengakibatkan ketidakseimbangan perspektif dan ide. Di sisi lain, ketika perempuan dan laki-laki bekerja berdampingan dalam tim, keragaman perspektif ini dapat menghasilkan pemikiran yang lebih inovatif. Keseimbangan yang lebih baik ini pada akhirnya dapat menghasilkan produktivitas yang lebih besar, keterlibatan yang lebih baik, keuntungan yang lebih tinggi, dan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

3. Perbedaan aktivitas amigdala

5 Alasan Ilmiah Wanita Lebih Mengutamakan Perasaan daripada Logikailustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Amigdala adalah wilayah otak yang membuat kita mampu mengingat detail peristiwa sangat emosional. Dilansir Science, otak laki-laki dan perempuan menunjukkan adanya perbedaan respons pada amigdala ketika mereka menerima rangsangan. Pada laki-laki, sisi kanan amigdala menjadi lebih aktif, sedangkan pada perempuan sisi kiri yang lebih aktif. 

Pada perempuan, aktivitas amigdala mengarahkan respons stres tubuh dan memengaruhi perasaan. Sementara, pada laki-laki, amigdala bertindak dengan area otak motorik dan visual yang diyakini penting untuk berinteraksi dengan dunia luar.

Baca Juga: 5 Keuntungan Jadi Perempuan Cuek, Gak Pusing Memikirkan Kata Orang

4. Perbedaan dalam merespons memori flashbulb

5 Alasan Ilmiah Wanita Lebih Mengutamakan Perasaan daripada Logikailustrasi trauma (pexels.com/Polina Zimmerman)

Memori flashbulb adalah gambaran sangat jelas dan terperinci dari momen yang mengejutkan dan emosional. Ini melibatkan aktivitas amigdala yang berperan dalam memberi tahu hipokampus, wilayah yang berperan dalam mengatur pembelajaran, mengurai memori, konsolidasi memori, dan navigasi spasial.

Dijelaskan dalam laman Wondrium Daily, terdapat perbedaan perilaku dalam mengingat peristiwa emosional bagi laki-laki dan perempuan. Perempuan memiliki ingatan yang lebih kuat dan lebih rinci tentang peristiwa emosional dan dapat mengingatnya lebih cepat.

Lebih lanjut, kekuatan memori yang lebih besar itu pada akhirnya membuat perempuan memiliki emosi yang lebih menonjol daripada pada laki-laki. Kuatnya dalam mengingat peristiwa emosional ini juga diyakini menjadi salah satu alasan mengapa perempuan cenderung lebih sering didiagnosis dengan kondisi mental, seperti depresi, kecemasan, dan PTSD. 

5. Perempuan lebih sensitif terhadap rasa sakit

5 Alasan Ilmiah Wanita Lebih Mengutamakan Perasaan daripada Logikailustrasi perempuan sedang menangis (unsplash.com/Thought Catalog)

Rasa sakit adalah pengalaman rumit yang dipengaruhi oleh banyak variabel dalam tubuh. Mulai dari cara saraf mengirim dan menerima informasi, hingga bagaimana otak menangani informasi tentang rasa sakit yang berasal dari saraf, hingga seberapa banyak peradangan di tubuh.

Diterangkan dalam laman Practical Pain Management, secara umum, perempuan mengalami tingkat nyeri lebih tinggi dan mungkin mengalami gangguan nyeri tertentu daripada laki-laki. Selanjutnya, otak dan tubuh laki-laki dan perempuan merespons rasa sakit secara berbeda.

Hormon pada perempuan mungkin berperan membuat perempuan lebih sensitif terhadap rasa sakit. Selain itu, perempuan memiliki kepadatan saraf yang lebih besar, yang dapat menyebabkan perempuan merasakan sakit yang lebih parah daripada laki-laki.

Selain itu, pengalaman psikologis nyeri perempuan berbeda dari laki-laki dalam hal-hal tertentu. Misalnya, perempuan cenderung lebih khawatir tentang rasa sakit dan merasa lebih tidak berdaya tentang hal itu, yang kemudian membuat mereka lebih mungkin mengalami depresi dan kecemasan. Meskipun begitu, tak sedikit perempuan yang memiliki jangkauan keterampilan mengatasi rasa sakit yang lebih luas daripada laki-laki.

Bisa dikatakan, perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam menggunakan emosi dan logika merupakan bagian dari naluri. Dengan mengetahui fakta ini, harapannya kita semua dapat saling memahami satu sama lain. Selain itu, perempuan tentu saja bisa melatih diri agar lebih banyak menggunakan logika dan laki-laki juga bisa belajar menggunakan perasaan.

Baca Juga: 5 Stereotipe Keliru Soal Perempuan Baik-baik, Apa Saja?

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya