Tanpa Disadari, 5 Kebiasaan Sehari-hari Ini Dapat Merusak Lingkungan

Hayo, kamu punya kebiasaan ini juga, gak?

Semakin ke sini, makin banyak orang yang mengeluh bahwa Bumi mulai tidak nyaman untuk ditinggali. Perubahan cuaca ekstrem, pencemaran lingkungan, bencana, dan global warming merupakan beberapa hal yang dinilai membuat bumi menjadi tak nyaman. Mungkin, faktor ini pulalah yang menjadi alasan para ilmuwan terus mencari planet lain yang juga layak ditinggali.

Mungkin yang tidak kamu sadari adalah perubahan pada Bumi merupakan imbas dari kebiasaan kita sehari-hari. Ya, kita semua memiliki kebiasaan, sebagian baik dan sebagian buruk. Tanpa disadari, beberapa di antaranya ternyata berkontribusi terhadap rusaknya lingkungan.

Nah, jika kamu masih melakukan kebiasaan berikut ini, kamu perlu segera menghentikannya karena kebiasaan ini berpotensi merusak lingkungan.

1. Membeli air minum kemasan

Tanpa Disadari, 5 Kebiasaan Sehari-hari Ini Dapat Merusak Lingkunganunsplash.com/Brian Yurasits

Walaupun telah diimbau untuk tidak membeli air kemasan sejak bertahun-tahun lalu, sampai sekarang banyak orang yang masih melakukannya. Plastik yang biasa digunakan untuk membuat kemasan membutuhkan waktu hingga 450 tahun untuk terurai sehingga akan menyebabkan kerusakan bertahun-tahun di Bumi, dikutip dari laman The Telegraph.

Karenanya, kamu perlu beralih dengan senantiasa membawa botol air isi ulang untuk menyelamatkan Bumi. Ditambah lagi, air adalah sumber daya alam yang tidak boleh ditempatkan dalam wadah dari bahan kimia berbahaya.

2. Menggunakan pembalut dan tampon

Tanpa Disadari, 5 Kebiasaan Sehari-hari Ini Dapat Merusak Lingkunganpexels.com/Karolin Grabkowska

Perempuan mengalami menstruasi setiap bulan selama sekitar 40 tahun. Artinya, perempuan menggunakan banyak produk keperluan menstruasi yang menghasilkan produk sampingan yang tidak dapat didaur ulang. Menurut laman Ruby Cup, rata-rata perempuan akan menggunakan hingga 12 ribu produk menstruasi sekali pakai seumur hidup.

Jumlah plastik dalam satu pembalut menstruasi sama dengan jumlah empat kantong plastik. Sementara, tampon membutuhkan waktu 500 tahun untuk terurai. Sebagai solusinya, mengganti pembalut dan tampon dengan menstrual cup atau pembalut kain yang bisa digunakan kembali dapat secara drastis meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Baca Juga: 8 Fakta Hiu Harimau, Predator Buas yang Dijuluki Tong Sampah Lautan

3. Menggunakan pestisida

Tanpa Disadari, 5 Kebiasaan Sehari-hari Ini Dapat Merusak Lingkunganpexels.com/cottonbro

Sebuah studi dari National Center for Biotechnology Information menunjukkan banyak bukti bahwa pestisida menimbulkan potensi risiko bagi manusia dan juga memiliki efek samping yang tidak diinginkan terhadap lingkungan.

Menurut laman Nature, meskipun pestisida disemprotkan di atas tanah, sering kali pestisida dapat masuk ke sumber air, seperti sungai, laut, atau kolam. Akibatnya, banyak ikan dan hewan lain yang jatuh sakit atau mati. Hal ini dapat membuat seluruh ekosistem tidak seimbang.

Pestisida juga dapat menyebar dan menyebabkan potensi bahaya dengan penguapan. Penguapan terjadi ketika pestisida berubah menjadi gas atau uap setelah disemprotkan. Hal ini memungkinkannya merambat di udara dan menyebar ke berbagai wilayah. Proses ini bisa berbahaya bagi satwa liar, salah satunya katak. Beberapa ilmuwan percaya bahwa pestisida menyebabkan masalah reproduksi pada katak yang mempengaruhi tujuan biologis katak, yaitu bertahan hidup untuk bereproduksi.

4. Tidak mematikan lampu saat tidak digunakan

Tanpa Disadari, 5 Kebiasaan Sehari-hari Ini Dapat Merusak Lingkunganpexels.com/eberhard grossgasteiger

Imbauan untuk tetap di dalam rumah selama pandemik membuat penggunaan listrik di rumah mengalami peningkatan. Akan tetapi, kamu harus mematikan lampu ketika tidak digunakan walaupun hanya beberapa menit. Meskipun sepele, ini benar-benar membuat perbedaan bagi lingkungan karena sumber energi ini terbatas dan tidak bisa diganti.

Dilansir laman Energy Saver, 90 persen dari energi yang digunakan oleh lampu dilepaskan sebagai panas dan hanya sekitar 10 persen menghasilkan cahaya. Selain itu, mematikan lampu juga akan membuat ruangan lebih sejuk. Selain itu, masih ada banyak lagi manfaat dari mematikan lampu saat tidak digunakan, mulai dari manfaatnya untuk lingkungan hingga efektivitas biaya.

5. Membuang barang yang masih layak pakai

Tanpa Disadari, 5 Kebiasaan Sehari-hari Ini Dapat Merusak Lingkunganunsplash.com/Annie Spratt

Tak sedikit orang yang terbiasa membuang barang-barang yang sebenarnya masih layak digunakan hanya karena dirasa ketinggalan zaman, ingin membeli yang baru, atau karena memiliki terlalu banyak barang serupa. Perlu kamu ketahui, kebiasaan seperti ini sama artinya dengan pemborosan dan membuat limbah di lingkungan menjadi meningkat.

Memastikan barang-barang yang kamu miliki bisa awet dan hanya membuangnya saat benar-benar tidak layak digunakan bisa membantu bumi memiliki menjadi lebih baik. Karenanya, rawatlah barang-barang yang kamu miliki dengan baik dan jangan membeli barang serupa jika barang yang kamu miliki masih baik. Sebisa mungkin, daur ulang barang yang sudah tidak layak pakai menjadi barang lain yang lebih berguna. Selain baik untuk bumi, kebiasaan ini juga bisa membuatmu menjadi lebih hemat.

Mengubah kebiasaan sepele di atas memiliki dampak besar terhadap perubahan lingkungan. Bagaimanapun juga, lingkungan yang sehat membuat hidup kita jadi makin nyaman. Jadi, yuk, cintai lingkungan kita dengan menerapkan kebiasaan baik.

Baca Juga: Ini 5 Bahaya Menggunakan Botol Plastik bagi Kesehatan dan Lingkungan

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya