5 Fakta Ikan Sapu-Sapu, Tahan Perubahan Iklim

Ikan hias yang aman dikonsumsi

Ikan sapu-sapu sangat mudah dikenali dari warnanya yang didominasi hitam, dengan sedikit tambahan garis-garis putih. Walaupun punya warna fisik yang menyeramkan, sapu-sapu masih populer untuk dijadikan sebagai ikan hias.

Ikan ini banyak digunakan sebagai pembersih kaca akuarium karena kemampuannya dapat memakan kotoran. Ikan sapu-sapu juga punya kemampuan adaptasi pada suhu dan cuaca yang ekstrim. Simak beberapa fakta ikan sapu-sapu di bawah ini, yuk!

1. Morfologi

5 Fakta Ikan Sapu-Sapu, Tahan Perubahan IklimIkan sapu-sapu, USGS, Public domain via Wikipedia

Ikan sapu-sapu bukanlah hewan asli Indonesia. Ikan sapu-sapu berasal dari Amerika Selatan, tepatnya di Argentina dan Paraguay. Hewan ini biasa hidup di perairan tawar seperti sungai, danau, atau rawa-rawa. Hewan ini punya nama latin Plescostomus, tapi di berbagai negara banyak menyebutnya sebagai suckermouth fish

Di Indonesia sendiri, spesies ikan sapu-sapu yang banyak ditemui adalah Pterygoplichthys disjunctivus. Ikan ini punya panjang sekitar 40–50 cm, dengan ciri khas warna sisik yang hitam dan abu-abu. Kepala ikan sapu menyerupai ikan lele dengan ekor yang agak panjang. Di bawah kepala ikan terdapat mulut penghisap yang biasa digunakan untuk menghisap alga.

2. Hewan omnivora

5 Fakta Ikan Sapu-Sapu, Tahan Perubahan IklimBagian bawah kepala ikan sapu-sapu (unsplash.com/blunkorama)

Ikan sapu-sapu dikenal dengan omnivora oportunistik. Mulut hewan ini dilengkapi dengan gigi runcing, sehingga dapat mengoyak mangsanya lebih mudah. Di sungai, ikan sapu memakan ikan-ikan yang lebih kecil.

Selain itu, ikan ini juga dapat memakan ganggang atau alga. Sehingga, seringkali ikan sapu-sapu disebut the janitor fish atau ikan pembersih. Saat ditempatkan di akuarium, ikan sapu-sapu dapat membersihkan kotoran dan lumut yang menempel di dinding kaca.

Moncong ikan sapu-sapu dilengkapi dengan mulut yang berbentuk seperti cangkir yang dapat mengisap kotoran-kotoran kecil. Inilah mengapa ikan sapu-sapu dapat memakan berbagai jenis alga atau lumut.

Baca Juga: 5 Fakta Ikan Red Devil, Ikan Hias yang 'Menjajah' Danau Toba

3. Ikan hias dengan beragam warna

5 Fakta Ikan Sapu-Sapu, Tahan Perubahan IklimHypancistrus Zebra, Peaceinpianos, CC BY-SA 4.0, Wikipedia

Ikan sapu-sapu menjadi salah satu peliharaan favorit untuk diletakkan di akuarium. Umumnya ikan sapu-sapu punya corak bergaris dan titik-titik hitam putih pada kulitnya. Ada sekitar sepuluh jenis ikan sapu-sapu dengan beragam warna. Jenis ikan yang terkenal adalah Hypancistrus zebra yang memiliki corak warna seperti zebra, Leopard frog plecostomus dengan corak bergaris hitam dan kuning, hingga Xingu baryancistrus yang memiliki corak polkadot dan bintik kuning pada tubuhnya.

Ikan sapu-sapu sangat cocok untuk di pelihara di rumah. Selain karena corak warna yang unik dan eksotis, ikan sapu-sapu juga dapat membersihkan akuarium dengan mandiri. Sehingga air dalam akuarium selalu tampak jernih.

4. Mudah beradaptasi pada perubahan iklim

5 Fakta Ikan Sapu-Sapu, Tahan Perubahan IklimIkan sapu-sapu Xingu baryancistrus (azgardens.com)

Ikan sapu-sapu dapat tinggal di air tawar dalam kondisi yang ekstrem, baik itu dalam suhu air terlalu dingin atau di sungai-sungai yang mengering. Ikan sapu-sapu juga dapat hidup dengan baik di perairan kotor dan berlumpur, bahkan dengan kadar oksigen yang rendah. Ikan sapu-sapu punya usia yang cukup panjang sekitar 10–15 tahun, dan dapat bertambah lama jika tumbuh di alam lepas. 

Selain melalui insang, ikan sapu-sapu juga bernapas melalui kulitnya. Bahkan ikan ini mampu bertahan sampai 30 jam tanpa air, karena ikan sapu-sapu menyimpan oksigen di dalam perutnya. Dalam kondisi yang ekstrem, ikan sapu-sapu tetap bisa bertelur hingga 300 butir telur di alam liar. Kemampuan adaptasi dalam segala cuaca inilah yang membuat ikan sapu-sapu dapat bertahan hidup dalam perubahan iklim.

5. Dapat dikonsumsi

5 Fakta Ikan Sapu-Sapu, Tahan Perubahan IklimIkan sapu-sapu, Derek Ramsey, CC-BY-SA-3.0, via Wikipedia

Mengonsumsi ikan sapu-sapu menuai pro dan kontra. Sebagian orang berpendapat bahwa ikan sapu-sapu layak dikonsumsi, sebagian lagi tak layak. Layak atau tidaknya ikan sapu-sapu untuk dikonsumsi adalah melihat habitat dimana ikan ini tinggal.

Ikan sapu-sapu yang hidup di perairan keruh dan penuh polusi, cenderung memakan limbah dan kotoran, mengingat hewan ini adalah omnivora oportunistik. Hal itu berpengaruh pada kandungan daging dalam tubuh ikan. Ikan sapu-sapu yang dibudidayakan secara mandiri lebih aman untuk dikonsumsi, karena proses perawatan dan pemberian jenis makanannya lebih higienis.

Itulah lima fakta ikan sapu-sapu yang punya banyak manfaat. Selain dapat membersihkan lumut dan alga, ternyata ikan sapu-sapu juga dapat dikonsumsi. Tak hanya itu, ikan sapu-sapu juga bisa menjadi koleksi peliharaan di akuariummu.

Baca Juga: DLH DKI: Limbah Domestik Penyebab Kematian Ikan Sapu-sapu di Jaktim

Ema Endrawati Photo Verified Writer Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya