5 Sastrawan Besar Prancis, Karyanya Mendunia

Sastrawan-sastrawan ini punya kontribusi besar

Prancis mendapatkan penghargaan nobel paling banyak di bidang sastra. Terhitung ada 16 nobel sastra yang dianugerahkan kepada penulis dan sastrawan kebangsaan Prancis. Tentu ini tidak terlepas dari gagasan dan pemikiran sastrawan pada saat menuangkan idenya pada tulisan. 

Banyak karya dari sastrawan Prancis yang medunia, mulai dari Les Miserables, The Three Musketeers, hingga Le Petit Prince. Novel-novel tersebut memberikan sudut pandang baru bagi khazanah ilmu pengetahuan dan sastra. Berikut lima sastrawan yang karyanya mendunia.

1. Victor Hugo

5 Sastrawan Besar Prancis, Karyanya MenduniaVictor Hugo, Étienne Carjat, public domain via Wikimedia

Victor Hugo menyelesaikan novel pertamanya yang berjudul Han d’Islande pada tahun 1823 atau saat ia berusia 21 tahun. Victor Hugo aktif menulis roman, puisi, dan naskah drama. Karya-karya Victor Hugo kebanyakan beraliran romantisme, antara lain Notre-Dame de Paris (1831), Les Miserables (1862), dan Les Contemplations (1856).

Karya sastra Victor Hugo yang paling populer adalah Les Miserables. Novel ini membutuhkan waktu 15 tahun untuk dirampungkan oleh Victor Hugo. Les Miserables yang bercerita tentang orang-orang yang menderita ini memiliki tebal sekitar 1800 halaman dalam bahasa Prancis, dan menjadi salah satu karya sastra terpanjang di dunia.

Selain berkecimpung di dunia tulis menulis, Victor Hugo sempat mendedikasikan hidupnya pada politik. Tahun 1845, Victor Hugo menjadi senator di Majelis Tinggi Republik Prancis kala itu. Ia banyak menyuarakan keadilan sosial lewat novel atau puisi yang dia buat.

2. Alexandre Dumas

5 Sastrawan Besar Prancis, Karyanya MenduniaAlexandre Dumas, Nadar, public domain, via Wikimedia

Tahun 1820 Alexandre Dumas mulai menulis naskah drama untuk ditampilkan di panggung teater. Drama-drama yang ditampilkan Dumas berupa cerita yang melodramatis, tentang budaya-budaya yang menyimpang pada masyarakat waktu itu. Dan karyanya dapat diterima khalayak umum dengan baik.

Setelah menulis naskah drama, Dumas beralih menulis novel sejarah dan petualangan. Novel Alexandre Dumas yang paling populer adalah The Three Musketeers atau Les Trois Mousquetaires (1844) tentang petualangan empat pendekar di zaman cardinal richlieu. Novel pupuler Dumas lainnya adalah Le Comte de Monte-Cristo (1846) yang bercerita tentang perjalanan Dantes mencari pulau Monte-Cristo yang berisi harta karun.

Hampir sama dengan Victor Hugo, Dumas juga ingin terjun ke dunia politik. Namun, hanya sempat mencalonkan diri di Majelis Tinggi. Dumas kemudian mendirikan surat kabar Le Mousquetaire di tahun 1853. Koran ini memuat berbagai tulisan dan ulasan sastra dan seni. Sayangnya, surat kabar ini hanya bertahan empat tahun.

3. Jules Verne

5 Sastrawan Besar Prancis, Karyanya MenduniaJules Verne, Nadar, public domain, via Wikimedia

Lahir tahun 1828 di Nantes, Prancis, Jules Verne sudah jatuh cinta pada sastra sejak ia remaja. Meskipun ayahnya meminta Jules Verne meneruskan jejak ayahnya sebagai pengacara. Jules Verne pun bekerja di perusahaan saham dan tetap melanjutkan hobinya menulis.

Tahun 1862 ia bertemu dengan Pierre-Jules Hetzel, seorang penerbit buku yang tertarik dengan tulisan Jules Verne. Di tahun 1863, novel pertama Jules Verne Berjudul Cinq Semaine en Ballon terbit. Novel ini kemudian populer seantero Prancis. Kemudian, Verne menulis novel-novel lain yang terus melambungkan namanya seperti Voyage au Centre de la Terre (1864), Vingt Milles Lieues Sous les Mers (1870), dan Le Tour du Monde en Quatre-Vingts Jours (1872).

Novel-novel Jules Verne digambarkan sangat futuristik dengan aliran surealisme. Ia menulis fiksi yang kemudian dikaitkan dengan perkembangan teknologi. Tulisan-tulisannya mengilhami novel-novel bergenre science-fiction lainnya. Ini membuat Jules Verne menjadi penulis penting dalam sastra Prancis.

4. Jean-Paul Sartre

5 Sastrawan Besar Prancis, Karyanya Menduniapotret Jean-Paul Sartre (britannica.com)

Jean-Paul Sartre adalah tokoh filsuf Prancis terkemuka di abad ke-20. Dalam dunia filosofi Prancis, Sartre dikenal mengembangkan teori eksistensialisme seperti Nietzsche dan Kierkegaard. Beberapa tulisannya yang terkenal di antaranya adalah La Nausse (1938), L’être et le Néant (1943), dan L’existentialisme est un humanisme (1946). Semua pemikirannya tentang eksistensi manusia ia tuangkan dalam esai dan buku-buku.

Selain menulis gagasan kebebasan manusia sebagai individu, Sartre juga menulis naskah drama Les Mouches (1943). Sartre memasukkan gagasannya dalam drama ini dan mengambil latar belakang mitologi yunani tentang pembalasan dendam dan penyesalan seorang anak. 

Karena kontribusinya yang besar dalam filsafat dan sastra, pada tahun 1964 Sartre sempat dianugerahi penghargaan nobel sastra. Namun, Sartre menolaknya. Filsuf yang lahir tahun 1905 ini menolak segala bentuk penghargaan yang bersifat resmi.   

5. J.M.G Le Clézio

5 Sastrawan Besar Prancis, Karyanya MenduniaJ.M.G Le Clézio, Prolineserver, GFDL 1.2, via Wikimedia

J.M.G Le Clézio merupakan nama lengkap dari Jean-Marie Gustave Le Clézio, biasa disapa Le Clézio. Ia memiliki gelar doktor di bidang bahasa dan sastra, dan sering menjadi dosen tamu untuk berbagai universitas di penjuru dunia. 

Le Clézio makin dikenal dunia berkat karyanya Le Chercheur d’or (1985). Novel ini diterjemahkan ke puluhan bahasa asing, termasuk bahasa Indonesia dengan judul Mencari Emas. Tulisan Le Clézio banyak mengisahkan penjelajahan. Ia menceritakan begitu detil lanskap, pegunungan, lautan dalam novel-novelnya. Karya Le Clézio yang populer lainnya adalah L’Interrogation (1963), Désert (1980), dan L’Africain (2000).

Le Clezio mendapat berbagai penghargaan untuk karya sastra yang telah ditulisnya. Di dalam negeri, ia mendapatkan penghargaan Prix renaudot (1963), Prix litteraire valerie-larbaud (1972), dan Grand prix de litterature Paul-Morand (1980). Puncaknya, saat tahun 2008 Le Clézio dianugerahi nobel dalam bidang sastra oleh Akademi Swedia. Hingga saat ini, Le Clézio masih aktif menulis. 

Lima sastrawan tersebut memiliki gaya penulisan dan aliran sastra yang berbeda. Mereka tidak hanya menulis cerita belaka, melainkan menambahkan sudut pandang, ide, dan filsafat di dalamnya. Sehingga, tulisan yang mereka buat lebih berbobot dan bermakna. 

Baca Juga: 7 Fakta tentang Leo Tolstoy, Sang Sastrawan Besar dari Rusia

Ema Endrawati Photo Verified Writer Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya