Kampanye Iklim, 8 Karya Seni Dilempari Kue hingga Disiram Sup Tomat

Vandalisme oleh aktivis perubahan iklim

Beberapa bulan belakangan, aksi vandalisme terhadap karya seni oleh aktivis perubahan iklim marak terjadi dan menjadi berita yang cukup menghebohkan. Berbagai karya seni terkemuka menjadi target utama. Mulai dari aksi menuang sup tomat hingga melempar kue pada karya seni dilakukan sebagai bentuk menarik perhatian media terhadap isu perubahan iklim, yang diharapkan membuat orang-orang semakin peduli terhadap isu tersebut.

Dikutip dari The Guardian, pada beberapa aksinya, para aktivis bertanya “apa yang lebih berharga, seni atau kehidupan?” Kebanyakan dari karya seni tidak rusak begitu parah karena adanya kaca, di samping memang tujuan para aktivis tidak untuk merusaknya. Dari aksi mengejutkan tersebut, sudah tahukah kamu beberapa karya yang menjadi sasaran? Kalau belum, yuk kita simak bersama!

1. Oli dituangkan ke lukisan Death and Life karya Klimt

Kampanye Iklim, 8 Karya Seni Dilempari Kue hingga Disiram Sup TomatDeath and Life karya Klimt disiram oli. (reuters.com)

Aksi ini dilakukan oleh aktivis dari Letzte Generation di Museum Leopold, Vienna, Austria. Dilansir dari Tatler, mereka juga meneriakkan bahwa kita harus menghentikan penggunaan bahan bakar fosil dan menegaskan adanya perubahan iklim yang cukup ekstrim. Untungnya, bingkai atupun lukisan tidak rusak karena terlindung kaca.

2. Sup tomat yang diarahkan pada Girl With a Pearl Earring karya Johannes Vermeer

Kampanye Iklim, 8 Karya Seni Dilempari Kue hingga Disiram Sup TomatGirl With a Earl Pearring karya Johannes Vermeer dituangi sup tomat. (twitter.com/Kolpen)

Dilansir dari Los Angeles Times, dua aktivis melakukan aksi nekat di Museum Mauritshuis dengan menempelkan kepala ke lukisan karya Vermeer dan menyiramnya dengan sup tomat. Keduanya juga menanyakan kepada publik bagaimana perasaan mereka melihat lukisan tersebut dihancurkan di depan mereka. Setelah itu, dua orang aktivis itu membandingkan dengan kerusakan alam yang saat ini sedang terjadi namun banyak orang seolah tidak peduli akan hal tersebut. Lukisan penting itu beruntungnya tidak mengalami kerusakan.

Baca Juga: 10 Karya Lukisan Indah Bae Suzy, Diam-diam Jago Gambar!

3. Lukisan terkenal Sunflower karya Van Gogh juga tidak luput dari sup tomat

Kampanye Iklim, 8 Karya Seni Dilempari Kue hingga Disiram Sup TomatSunflower karya Van Gogh disiram sup. (theguardian.com/Antonio Olmos)

Lukisan terkenal Sunflower karya Vincent Van Gogh juga tak luput dari aksi vandalisme aktivis perubahan iklim. Dikutip dari The Guardian, aktivis dari Just Stop Oil masuk ke Galeri Nasional London dan menyiramkan sup tomat ke lukisan dan juga membicarakan dengan lantang tentang perubahan iklim. Seperti yang lain, lukisan ini juga tidak mengalami kerusakan.

4. Lemparan kue untuk lukisan populer Mona Lisa karya Leonardo da Vinci

Kampanye Iklim, 8 Karya Seni Dilempari Kue hingga Disiram Sup TomatMona Lisa karya Leonardo da Vinci dilempar kue. (twitter.com/klevisl007)

Lukisan dengan popularitas yang tinggi di dunia seperti Mona Lisa juga ikut jadi korban vandalisme aktivis perubahan iklim. Seseorang tiba-tiba melempar kue pada senyum misterius Mona Lisa, dilansir dari CNN. Beruntungnya, lukisan ini dilindungi kaca sehingga karyanya tidak mengalami kerusakan.

5. Aktivis menempelkan diri pada The Scream karya Edvard Munch

Kampanye Iklim, 8 Karya Seni Dilempari Kue hingga Disiram Sup TomatThe Scream karya Edvard Munch juga terkena vandalisme. (dok. Nasjonalmuseet/Børre Høstland)

Dikutip dari Artnet News, kejadian di Galeri Nasional, Norwegia ini dilakukan oleh aktivis dari grup Stop Oljeletinga atau dalam bahasa Inggris berarti Stop Oil Exploration. Mereka menempelkan diri mereka di lukisan The Scream. Meski begitu, lukisan dan kaca pelindung tidak mengalami kerusakan.

Baca Juga: 5 Kasus Pencurian Lukisan Terkenal, Ternyata Beda dari Film!

6. Haystacks karya Monet dilempari kentang tumbuk

Kampanye Iklim, 8 Karya Seni Dilempari Kue hingga Disiram Sup TomatHaystacks karya Monet dilempari kentang tumbuk. (nytimes.com)

Aktivis Letzte Generation melakukan aksi melempar kentang tumbuk kearah lukisan Haystacks di Museum Barberini, Jerman, dikutip dari New York Times. Setelah aksinya itu, mereka menempelkan tangan di dinding dan memulai berbicara terkait perubahan iklim. Lukisan satu ini tidak mengalami kerusakan tetapi museum ditutup sementara usai aksi tersebut.

7. Frame lukisan The Clothed Maja dan The Naked Maja karya Fransisco Goya disentuh sembarangan

Kampanye Iklim, 8 Karya Seni Dilempari Kue hingga Disiram Sup TomatAktivis menempelkan tangan pada bingkai The Clothed Maja dan The Naked Maja. (reuters.com)

Aktivis lingkungan menempelkan tangan mereka pada bingkai The Clothed Maja dan The Naked Maja di Madrid. Dilansir dari The Guardian, di dinding antara kedua lukisan tersebut, tertulis “+1,5°C”, mengacu pada perjanjian Paris tentang tujuan untuk membuat perubahan suhu di bawah 1,5°C. Akibatnya, bingkai lukisan sedikit mengalami kerusakan.

8. Tangan aktivis ditempelkan dilukisan Massacre in Korea karya Pablo Picasso

Kampanye Iklim, 8 Karya Seni Dilempari Kue hingga Disiram Sup TomatAktivis menempelkan tangan pada Massacre in Korea karya Pablo Picasso. (koreatimes.co.kr)

Kasus ini juga menjadi sorotan, di mana aktivis dari Australia menempelkan tangan mereka di Massacre in Korea karya Pablo Picasso. Mereka juga membawa spanduk bertuliskan "Climate Chaos = War+Famine”, dikutip dari Koreatimes. Kerusakan tidak terjadi pada lukisan ataupun bingkai.

Aksi vandalisme yang terjadi karena aktivis iklim tentunya lebih banyak dari yang sudah disajikan diatas. Hal ini tentunya cukup mengejutkan dan tidak bisa dibenarkan. Meskipun alasannya untuk meningkatkan kepedulian orang tentang masalah iklim, tentunya masih banyak cara lain yang lebih baik. Apalagi, karya seni dan bumi, sama-sama merupakan hadiah antargenerasi yang tak ternilai harganya dan perlu dijaga.

Eska Hanifah Photo Writer Eska Hanifah

Be Happy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya