Crystal Healing: Batu 'Sakti' Penawar Segala Penyakit

Pseudo atau sains?

Pernahkah kalian melihat kristal-kristal sakti yang bisa menyembuhkan penyakit? Atau batu kristal yang bisa membuat gebetan tertarik kepadamu? Fenomena ini disebut crystal healing. Sebenarnya apa sih crystal healing itu? Apakah mereka benar-benar berkhasiat untuk kesehatan? Without further ado, yuk simak penjelasan di bawah ini!

1. Definisi dan sejarah

Crystal Healing: Batu 'Sakti' Penawar Segala PenyakitIlustrasi cystal healing (pixabay)

Crystal healing atau pengobatan kristal adalah pengobatan alternatif di mana kristal dan batuan lainnya dianggap dapat menetralisir bahkan menyembuhkan penyakit dengan cara menyalurkan energi positif dan healing powers ke dalam tubuh, mengeluarkan energi negatif dan penyakit yang berada di dalam tubuh pengidap.

Praktik ini sudah digunakan sejak 6.000 tahun silam. Penduduk Mesir kuno adalah salah satu masyarakat pertama yang menggunakan kristal-kristal ini untuk kepentingan ritual, yang salah satunya adalah penguburan mayat. Energi yang dipancarkan dari kristal-kristal dipercaya bisa mempermudah mayat ke kehidupan setelah kematian.

Namun, praktik dan ilmu pengobatan kristal modern didasarkan oleh kebudayaan Asia terutama konsep Chi-Qi (kehidupan-energi) dari Cina serta konsep chakra dari ajaran Hindu dan Buddha, yang menghubungkan aspek kehidupan nyata dan supernatural pada tubuh.

Baca Juga: Studi: Yoga dan Meditasi Turunkan Gula Darah Pasien Diabetes

2. Cara Kerja dan khasiat

Crystal Healing: Batu 'Sakti' Penawar Segala PenyakitIlustrasi titik-titik chakra (pixabay)

Akhir-akhir ini, crystal healing kembali populer terutama di kalangan Gen Z dengan bantuan media dan internet. Selain keindahannya yang memikat, kristal-kristal ini juga diduga memiliki kekuatan spiritual contohnya rose quartz yang dipecaya dapa memulihkan kepercayaan diri, amethyst yang menetralisir kecemasan dan penyakit pencernaan, citrine yang mendorong optimisme, dan masih banyak lagi.

Pada sesi pengobatan, kristal-kristal tersebut diletakkan di atas tubuh mengikuti 7 titik chakra:

  • Sahasrara atau crown chakra, pusat spiritualitas yang terletak di atas kepala
  • Ajna atau third eye chakra, pusat kesadaran yang terletak di dahi
  • Vishuddha atau throat chakra, pusat komunikasi yang terletak di tenggorokan
  • Anahata atau heart chakra, pusat kasih sayang yang terletak di dada
  • Manipura atau solar plexus chakra, pusat kebijakan yang terletak di perut
  • Svadhisthana atau sacral chakra, pusat kreativitas dan seksualitas yang terletak di abdomen
  • Muladhara atau root chakra, pusat kepercayaan dasar yang terletak di atas genetalia

Kristal yang digunakan dan peletakannya di atas tubuh sesuai dengan keluhan dari pasien. Selain pengobatan kristal tersebut, kristal-kristal ‘sakti’ ini bisa dipakai sebagai aksesoris untuk menjauhkan penyakit, menghilangkan energi negatif, dan menyerap energi positif.

3. Pseudo atau sains?

Crystal Healing: Batu 'Sakti' Penawar Segala Penyakitilustrasi peneliti bekerja di laboratorium (pixabay)

Namun di balik kepopuleran dan kesaktiannya, pengobatan alternatif ini diperdebatkan kebenarannya oleh dokter serta ilmuwan. Hal ini karena belum ada penelitian dan bukti yang konkret. Menurut American Psychology Association, crystal healing adalah praktik medis pseudoscience. Pseudoscience itu sendiri adalah ilmu atau metodologi yang diklaim sebagai sains namun tidak mengikuti metode ilmiah dan memiliki kelemahan empiris.

Mungkin kalian pernah memegang kristal sakti ini dan setelah beberapa menit, kalian merasa beban di bahu terangkat sepenuhnya padahal semua itu hanya sugesti. Pada eksperimen tahun 2001, para peneliti di University of London mengumpulkan 80 partisipan. Dari 80 partisipan ini dibagi menjadi 2 kelompok dan diberikan informasi tentang apa yang mungkin dirasakan ketika meditasi.

Grup A diberikan kristal sungguhan sedangkan grup B diberikan kristal palsu, untuk mengetahui jawaban apakah kristal ini benar-benar memberikan efek pada partisipan. Hasil akhirnya, kedua grup sama-sama merasakan sensasi yang telah dijelaskan sebelumnya. Para ilmuwan mencapai konklusi bahwa bukan kekuatan kristal yang membantu pasien, melainkan sugesti pasien itu sendiri.

Kalian mungkin pernah mendengar placebo effect, fenomena di mana seseorang merasakan perubahan positif baik fisik maupun mental setelah menggunakan placebo atau pengobatan ‘dummy’. Secara singkat, pengobatan ini berhasil karena sugesti kita yang mengharapkan perubahan positif.

Crystal healing mungkin memunculkan efek placebo yang menguntungkan bagi beberapa individu. Kristal-kristal ini mungkin tidak secara langsung memperbaiki kondisi kesehatan, namun kristal-kristal ini mungkin dapat memperbaiki atau mempertenang perasaan dan kualitas hidup kita jika mempercayainya.

Fairuz Sekarlangit Photo Writer Fairuz Sekarlangit

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya