6 Fakta Kelinci Himalaya, Salah Satu Ras Kelinci Tertua di Dunia

Hati-hati jika ada lalat yang hinggap di kulit si kelinci

Intinya Sih...

  • Kelinci Himalaya adalah ras kelinci tertua di dunia, datang ke AS pada awal 1900-an
  • Warna bulu kelinci Himalaya bisa berubah sesuai iklim, memiliki tubuh silindris yang panjang dan licin
  • Kelinci Himalaya rentan terhadap serangan lalat yang dapat membahayakan kulitnya, memerlukan perawatan khusus agar tetap sehat

Kelinci Himalaya adalah hewan berukuran kecil yang mungil dan lucu. Kelinci Himalaya juga dianggap sebagai salah satu ras kelinci tertua di dunia.

Peneliti tidak tahu pasti asal usul mereka, namun kelinci Himalaya diyakini berasal dari timur jauh (merujuk pada Asia Timur, Asia Tenggara dan timur jauh Rusia) atau daerah pegunungan Himalaya, sesuai namanya.

Keberadaan kelinci ini diketahui publik saat mereka datang ke Amerika Serikat pada awal 1900-an. Awalnya, kelinci Himalaya adalah hewan alami bukan hasil modifikasi manusia atau disilangkan dengan jenis kelinci lainnya. Mereka diakui oleh American Rabbit Breeder’s Association (ARBA).

Sebenarnya ada banyak lagi hal menarik dari hewan ini. Mari simak selengkapnya fakta kelinci Himalaya yang juga dapat dipelihara, lho.

1. Peternak Amerika mengembangkan kelinci Himalaya yakni mengawikannya dengan ras lain

6 Fakta Kelinci Himalaya, Salah Satu Ras Kelinci Tertua di DuniaKelinci Himalaya (commons.wikimedia.org/Amber)

Dilansir Animal corner, kelinci Himalaya dikawinkan dengan kelinci English spot berwarna coklat sehingga menghasilkan kelinci cokelat Himalaya memliki ciri pola patah berwarna coklat. Semua dilakukan oleh Ron Smelt, peternak Amerika.

Peternak ini sudah menghasilkan kelinci biru Himalaya dan mengawikannya dengan kelinci cokelat Himalaya sehingga ia mendapat kelinci baru bernama iilac Himalaya yang bernama biru muda.

2. Warna bulu bisa berubah sesuai iklimnya

6 Fakta Kelinci Himalaya, Salah Satu Ras Kelinci Tertua di DuniaKelinci Himalaya (commons.wikimedia.org/Amber)

Uniknya, warna bulu kelinci Himalaya bisa berubah sesuai iklimnya. Ketika hangat, mereka akan diselimuti bulu putih solid. Sebaliknya, ketika berada di iklim dingin warnanya menjadi bulu hitam pekat.

Jelasnya, kelinci Himalaya bisa menghasilkan bintik lebih gelap pada bulunya dalam semalam setelah bulunya menyentuh benda dingin. Sebaliknya, tanda gelapnya akan memudar saat terkena iklim hangat sehingga akan menimbulkan warna kekuningan pada bulu putihnya.

3. Seperti apa bentuk umumnya?

6 Fakta Kelinci Himalaya, Salah Satu Ras Kelinci Tertua di DuniaKelinci Himalaya dewasa dan bayi (commons.wikimedia.org/SableSteel)

Baca Juga: Kenali Bilby, Hewan Unik Mirip Perpaduan Kelinci, Tikus, dan Kanguru 

Domestic animal breeds menjelaskan, tak seperti kelinci lain, kelinci Himalaya memiliki tubuh silindris yang panjang dan licin. Wajahnya berbentuk baji dan telinganya berukuran sedang tegak.

Jenis bulunya flyback yang lembut dan pendek sehingga tidak perlu dirawat dengan serius. Bulu flyback ketika dibelai, bulunya tetap tidak tegak malah akan kembali ke posisi semula.

Bulu utamanya selalu berwarna putih dengan titik-titik warna di moncong, kaki dan telinganya. Warna lainnya seperti hitam, biru, coklat dan ungu. Beratnya dari 2,5 hingga 5 pon dan mata bulatnya berwarna merah, merah muda dan biru.

Mereka memiliki tanda-tanda di hidung, ekor, kaki dan telinga terdiri dari warna hitam, biru, coklat dan ungu. Pewarnaan ini disebakan oleh enzim peka panas terhadap tubuh Himalaya yang menghasilkan pigmen melanin berwarna coklat, jelas Petguide.

4. Masalah kesehatan kelinci Himalaya

6 Fakta Kelinci Himalaya, Salah Satu Ras Kelinci Tertua di DuniaKelinci Himalaya bayi (commons.wikimedia.org/SableSteel)

Kelinci Himalaya diteror oleh lalat yang hingga dikulit lalu bertelur di kulit kelinci (biasanya di sekitar pantat yang kotor, bulu bahas dan luka fisik) itu disebut sebagai serangan terbang (myiasis).

Telur-telurnya menetas dengan cepat, lambat laun belatung akan muncul kemudian menggerogoti kulit kelinci. Efeknya akan terasa berjam-jam dan berakibat fatal. Kedua, gigi kelinci gak boleh dibiarkan tumbuh terlalu panjang. Sebab, dapat tumbuh hingga ke rahang wajahnya sehingga menghalangi mereka makan dengan benar.

5. Kelinci harus diajak bermain

6 Fakta Kelinci Himalaya, Salah Satu Ras Kelinci Tertua di DuniaKelinci Himalaya (commons.wikimedia.org/Amber)

Mengapa mereka harus diajak main? Sebab, mereka dikenal ramah, mudah ditangani, memiliki perangai lembut, gak agresif dan suka dipeluk. Rabbits life memaparkan, mereka akan bosan bahkan sampai sedih dan tertekan jika gak ada yang dimainkan.

Mereka suka bermain bola golf, batang kayu keras serta pipa PVC. Mereka juga suka banget memutar mainannya dalam waktu yang lama. Disarankan untuk mengganti mainannya setiap dua hari sekali ya.

6. Tips merawat hewan lucu ini

6 Fakta Kelinci Himalaya, Salah Satu Ras Kelinci Tertua di DuniaKelinci Himalaya (commons.wikimedia.org/SableSteel)

Jika giginya kelinci Himalaya sudah bertumbuh, baiknya diperiksa oleh dokter hewan. Kukunya tumbuh dengan cepat sehingga perlu dipangkas secara berkala. Telinga harus selalu dicek apakah ada kotoran dan tangau. Cek selalu bulu mereka karena rentan dihinggapi lalat membawa penyakit.

Terakhir, pastikan kelinci Himalaya mendapat manfaat dari pola makan sebanyak 70 % terdiri dari jerami berkualitas tinggi dan pelet karena memilki kandungan protein yang tinggi.

Kelinci Himalaya setidaknya dapat dipelihara sekitar 7-10 tahun, apalagi jika dirawat dengan baik. Lantaran mempunyai perangai lembut dan sabar, kelinci Himalaya ramah bagi semua kalangan dari anak kecil hingga manula.

Baca Juga: 5 Fakta Kelinci Laut, Si Mungil yang Senang Hidup di Dasar Air

FAISAL Faitoshi Ahmad Photo Verified Writer FAISAL Faitoshi Ahmad

Pecinta: 1. kebudayaan Jepang, 2. sejarah (Nusantara, dunia, dll), 3. Trivia. Seorang self employed yang sedang berjuang untuk sukses.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya