6 Fakta Penciduk Berkaki Daging, Burung Tercemari Plastik Berbahaya

Mereka sudah terkontaminasi plastik sejak masih anak-anak

Burung pelagis seperti penciduk berkaki daging menarik ditelusuri. Pelagis adalah jenis burung yang banyak menghabiskan hidupnya di atas laut.

Mungkin kamu bertanya mengapa burung ini dipanggil berkaki daging? Maksud dari penciduk berasal dari gaya terbangnya di mana burung ini biasanya terbang melintasi gelombang depan melalui bantuan sayapnya. Sedangkan maksud berkaki daging karena kakinya berwarna merah muda pucat, jelas Kidadl.

Burung penciduk berkaki daging memilki suara "gug-gug-gug" dan "ku-koo-ah" sebagai cara berkomunikasi penciduk berkaki daging dengan burung lainnya. Burung ini memiliki masalah serius di mana mereka ini telah terkontaminasi plastik karena mengonsumsinya. Mari simak fakta lebih rincinya berikut ini.

1. Ciri fisik burung penciduk berkaki daging

6 Fakta Penciduk Berkaki Daging, Burung Tercemari Plastik BerbahayaBurung penciduk berkaki daging (commons.wikimedia.org/Teddymacollege)

Dilansir Kidadl, Ardenna carneipes atau pencidung berkaki daging memilki bulu berwarna coklat kehitaman di sekujur tubuhnya, bawahnya agak pucak dan paruhnya berwarna merah muda dengan ujungnya yang gelap. Burung ini akan terlihat cantik ketika mereka terbang mengepakan sayapnya. 

Panjangnya sekitar 40-48 cm, beratnya 533-765 gram dan lebar sayapnya kisaran 99-116 cm. Mudah bukan mengidentifikasi burung ini?.

2. Habitatnya

6 Fakta Penciduk Berkaki Daging, Burung Tercemari Plastik BerbahayaBurung penciduk berkaki daging (commons.wikimedia.org/Mike Prince)

Tempat berkembang biak burung ini adalah Australia (bagian barat dan selatan), Selandia Baru dan pulau Lord Howe. Burung ini juga ditemukan di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

Burung ini aktif di malam hari yang membuat sarang di pesisir pantai, di permukaan perairan terbuka dan juga terkadang menetap di perairan hangat. Biasanya mereka menggali liang bawah tanah dengan panjang sekitar 2-3 meter atau bahkan lebih, jelas Oiseaux birds.

3. Burung ini dapat menyelam untuk mencari makanan di laut

6 Fakta Penciduk Berkaki Daging, Burung Tercemari Plastik BerbahayaBurung penciduk berkaki daging (commons.wikimedia.org/Ed Dunens)

Lantaran mereka pelagis sehingga ketika mencari mangsa, mayoritas berasal dari biota laut. Tentu mereka bisa berenang dalam kedalaman dangkal maupun 5 meter atau lebih. Mereka memakan cumi-cumi, krustasae, ikan paus dan lumba-lumba.

Agar lebih efisien, burung ini terkadang mengikuti kapal penangkap ikan komersial untuk mendapatkan makanannya.

4. Pola migrasinya

6 Fakta Penciduk Berkaki Daging, Burung Tercemari Plastik BerbahayaBurung penciduk berkaki daging (commons.wikimedia.org/Ed Dunens)

Burung penciduk berkaki daging memiliki kecepatan terbang sekitar 34 mph yang juga bisa digunakan untuk bermigrasi. Setelah berkembang biak di Australia atau Selandia, mereka terkadang terbang ke utara menuju barat Indonesia, lalu seterusnya akan melintasi Samudra Hindia. Bahkan mereka juga pergi ke Jepang.

Penerbangan yang dilakukan spesies ini agak lambat karena memiliki sayap yang kaku. Ketika kondisi sedang berangin, burung penciduk menunjukan bentuk busur panjang di langit sebagai ciri khas mereka.

5. Proses reproduksinya

6 Fakta Penciduk Berkaki Daging, Burung Tercemari Plastik BerbahayaBurung penciduk berkaki daging dan burung camar heuglin (commons.wikimedia.org/Mike Prince)

Burung penciduk berkaki daging biasanya melakukan tahap reproduksi pada September-Mei atau Oktober-April/Mei yang bertelur pada akhir November atau awal Desember. Betinanya hanya membuahi satu telur saja dengan masa inkubasi sekitar 53 hari.

Setelah menetas, anak para induk ini memiliki bulu berwarna coklat keabu-abuan dan akan menjadi dewasa sekitar 92 hari sejak harinya menetas.

6. Masalah serius yang menimpa burung penciduk berkaki daging

6 Fakta Penciduk Berkaki Daging, Burung Tercemari Plastik BerbahayaBurung penciduk berkaki daging (commons.wikimedia.org/Jessica Meeuwig)

Mongabay melaporkan, burung penciduk berkaki daging terkena penyakit yang disebut plastosis oleh para peneliti. Fenomena ini termasuk penyakit baru ketika penciduk berkaki daging tidak sengaja mengonsumsi plastik yang ditemukan di perutnya.

Spesies ini sudah terkontaminasi plastik bahkan sejak mereka masih anak-anak. Diawali ketika induknya memberi makanan anaknya sebanyak mungkin.

Usut punya usut, ternyata lautan habitat hewan ini terdapat partikel plastik kecil berjumlah banyak. Hal ini disalahartikan oleh induknya, mereka menganggap apa yang dimakan anaknya adalah makanan biasa, namun ternyata sudah disi oleh plastik.

Tentu saja, plastik itu memberi dampak negatif bagi spesies ini menyebabkan masalah seperti penurunan kondisi tubuh dan kerusakan organ yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian dini. Sejauh ini, hanya burung penciduk berkaki daging hewan yang terkena penyakit plastisosis ini.

Plastik adalah zat padat yang berada di mana-mana dapat mencemari tanah, udara bahkan air. Plastik mengandung bahan kimia beracun, sehingga ketika mencemari laut akan membahayakan biota laut yang mengonsumsinya termasuk burung penciduk berkaki daging.

Baca Juga: 6 Fakta Burung Hitam Sayap Merah, Hanya Jantan yang Bisa Bernyanyi!

FAISAL Faitoshi Ahmad Photo Verified Writer FAISAL Faitoshi Ahmad

Pecinta: 1. kebudayaan Jepang, 2. sejarah (Nusantara, dunia, dll), 3. Trivia. Seorang self employed yang sedang berjuang untuk sukses.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya