5 Fakta American Woodcock, Spesies Burung dari Amerika Utara!

Wilayah benua Amerika Utara menjadi tempat tinggal dari berbagai spesies burung. Salah satu spesies burung yang dapat kamu temukan adalah american woodcock. Daya tarik utama dari burung ini terletak pada bentuk paruhnya yang tipis dan panjang.
American woodcock juga tipe burung yang suka melakukan perjalanan migrasi. Mereka hidup berpindah-pindah tempat. Dikenal memiliki sistem reproduksi yang tergolong cepat, lantas apa saja fakta menarik seputar american woodcock. Simak ulasan!
1. Habitat asli american woodcock
Populasi american woodcock dapat ditemukan di tiga negara di benua Amerika Utara yaitu Kanada, Amerika Serikat dan Meksiko. Dilansir laman Animalia, di Amerika Serikat, spesies burung ini hidup di wilayah Tennessee, Illinois, Missouri hingga Florida. American woodcock mendiami berbagai macam daerah mulai dari hutan, rawa-rawa, lahan pertanian dan semak belukar.
Namun, ada juga sebagian kecil dari populasinya yang hidup di area pedesaan. American woodcock termasuk hewan karnivora. Mereka memakan berbagai jenis hewan beukuran kecil seperti cacing, larva, lalat, siput, laba-laba dan masih banyak lagi.
2. Kebiasaan hidup di alam liar
American woodcock lebih memilih hidup menyendiri di alam liar. Terkadang, burung ini juga terlihat membuat kelompok walaupun dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Mereka aktif beraktivitas mulai dari matahari terbit hingga terbenam.
Saat mencari makanan, american woodcock berkeliaran di atas tanah yang basah atau lembab untuk menemukan mangsanya. Spesies burung ini akan melakukan perjalanan migrasi pada bulan Oktober. Biasanya mereka terbang menuju wilayah utara.
3. Ciri khas fisik
American woodcock termasuk burung berukuran kecil. Rata-rata panjang tubuh mereka hanya 27 sentimeter dengan berat badan maksimal 279 gram. Sedangkan rentang sayap american woodcock mencapai 50 sentimeter.
Dilansir laman Animaldiversity, penampilan american woodcock terlihat kurang menarik karena ditutupi bulu dengan perpaduan warna abu-abu, hitam dan coklat. Burung ini juga memiliki paruh yang runcing dan panjang. Untuk membedakan jenis kelamin, ukuran betina lebih besar ketimbang jantan.
4. Sistem reproduksi
Musim kawin american woodcock terjadi pada musim semi. Sang jantan dapat kawin dengan beberapa betina yang membuat mereka masuk dalam kelompok hewan poligini. Betina hanya mampu mengeluarkan maksimal empat telur dan akan dierami selama 22 hari.
Anak burung yang baru menetas akan diberi makan cacing oleh sang induk. Pada usia dua minggu, mereka sudah dapat terbang dan mencari makanan sendiri. Burung ini mencapai tingkat kematangan seksual saat menginjak usia satu tahun.
5. Populasi yang masih terjaga
Menurut data yang dikeluarkan Badan Konservasi Alam Dunia (IUCN), jumlah american woodcock di alam liar tersisa sekitar 5 juta ekor. Dengan populasinya yang banyak, mereka belum dimasukan dalam daftar hewan yang dilindungi. Kabar buruknya, sejak 1960, jumlah burung ini semakin turun sebanyak 1 persen setiap tahunnya.
Faktor utama yang menyebabkan populasi american woodcock terancam karena hewan ini sering dijadikan target buruan. Mereka dibunuh dengan cara ditembak. Di habitat aslinya, american woodcock dapat bertahan hidup selama 8 tahun.
Dengan jumlah yang terus menurun dari tahun ke tahun, dibutuhkan perhatian khusus agar populasi burung ini tidak terancam. Salah satunya menindak tegas pemburu yang sering menembak american woodcock.