Kalau mendengar nama hewan wildebeest atau nyumbu (genus Connochaetes), pikiran kita pasti langsung tertuju pada sekelompok mamalia mirip kerbau berukuran besar yang melakukan migrasi yang sangat menakjubkan. Padahal, nyumbu itu sebenarnya terbagi atas dua spesies yang berbeda. Ada nyumbu biru atau nyumbu biasa (Connochaetes taurinus) yang biasa melakukan migrasi dan nyumbu hitam (Connochaetes gnou) yang justru tidak bermigrasi.
Nah, berbeda dengan kerabat mereka yang lebih tersohor, masih banyak yang belum kenal dengan sosok nyumbu hitam. Secara ukuran, nyumbu hitam masih lebih kecil ketimbang nyumbu biru. Panjang tubuh individu dewasa sekitar 170—220 cm, tinggi 90—129 cm, serta bobot 110—180 kg. Selain soal ukuran, ada beberapa perbedaan ciri fisik dari nyumbu hitam.
Kulit dan rambut mamalia ini biasanya berwarna cokelat tua atau hitam. Menariknya, bagian ekor nyumbu hitam justru berwarna putih atau krem yang membuat bagian ini sangat kontras dengan anggota tubuh lain. Sementara itu, baik jantan maupun betina sama-sama menumbuhkan tanduk berbentuk seperti kait yang panjangnya sekitar 45—78 cm. Tentunya kita tak hanya akan membahas soal ciri fisik dari mamalia yang satu ini. Ada beberapa hal menarik yang sayang untuk dilewati dari nyumbu hitam. Jadi, simak pembahasan sampai selesai, ya!