Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Asterisma, Pola Bintang yang Sering Disangka Rasi Bintang

Ilustrasi berbagai jenis asterisma (constellation-guide.com)
Ilustrasi berbagai jenis asterisma (constellation-guide.com)
Intinya sih...
  • Asterisma adalah pola bintang yang terlihat mencolok di langit, tapi tidak diakui secara resmi sebagai rasi bintang oleh International Astronomical Union (IAU).
  • Asterisma sudah digunakan oleh berbagai peradaban kuno untuk navigasi dan penanda waktu serta memiliki peran penting dalam budaya langit.
  • Tidak seperti rasi bintang yang memiliki batas wilayah resmi, asterisma tidak terikat aturan tersebut, membuatnya fleksibel dan mudah dikenali.

Saat melihat langit malam, kamu mungkin pernah menyusun sendiri pola bintang yang tampak saling terhubung. Beberapa dari pola tersebut dikenal luas oleh masyarakat, seperti Orion's belt atau Big dipper. Pola-pola inilah yang disebut sebagai asterisma, dan ternyata, mereka bukan bagian resmi dari rasi bintang.

Asterisma memang mirip dengan rasi bintang, bahkan sering dianggap sama oleh banyak orang. Namun secara astronomis, keduanya berbeda secara fungsi dan status pengakuannya. Yuk, kenali lebih dalam fenomena langit yang satu ini lewat fakta-fakta berikut!

1. Asterisma bukan bagian dari rasi bintang resmi

Ilustrasi asterisma "big dipper" (theplanets.org)
Ilustrasi asterisma "big dipper" (theplanets.org)

Asterisma adalah pola bintang yang terlihat mencolok di langit, tapi tidak diakui secara resmi sebagai rasi bintang oleh International Astronomical Union (IAU). Mereka bisa terdiri dari bintang-bintang dalam satu rasi atau gabungan dari beberapa rasi. Meski begitu, asterisma tetap populer karena bentuknya mudah dikenali.

Contoh paling terkenal adalah Big dipper, yang merupakan bagian dari rasi Ursa major. Asterisma ini sering dijadikan panduan untuk menemukan arah utara. Keberadaannya membantu orang awam menikmati langit malam tanpa harus memahami seluruh sistem rasi bintang.

2. Banyak asterisma dikenal sejak zaman kuno

Big dipper bagian dari rasi ursa major (theplanets.org)
Big dipper bagian dari rasi ursa major (theplanets.org)

Asterisma sudah digunakan oleh berbagai peradaban kuno untuk navigasi dan penanda waktu. Pola-pola ini sering dikaitkan dengan mitologi dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun. Bahkan sebelum sistem rasi bintang modern ditetapkan, asterisma sudah jadi bagian penting dalam budaya langit.

Di Tiongkok, misalnya, pola bintang berbeda digunakan dibanding sistem barat, dan banyak di antaranya adalah asterisma unik. Orang Polinesia juga mengandalkan pola bintang untuk berlayar antar pulau tanpa alat bantu modern. Fakta ini menunjukkan bahwa asterisma bukan hanya visual, tapi juga fungsional.

3. Bisa terdiri dari bintang di rasi berbeda

Summer triangle asterism terdiri dari tuga rasi bintang berbeda (flickr.com/Giuseppe Donatiello)
Summer triangle asterism terdiri dari tuga rasi bintang berbeda (flickr.com/Giuseppe Donatiello)

Tidak seperti rasi bintang yang memiliki batas wilayah resmi, asterisma tidak terikat aturan tersebut. Sebuah asterisma bisa terbentuk dari bintang-bintang yang berada di rasi berbeda, asalkan terlihat membentuk pola tertentu dari Bumi. Itulah yang membuatnya fleksibel dan mudah dikenali.

Contohnya, Summer triangle terdiri dari bintang Vega (rasi Lyra), Altair (rasi Aquila), dan Deneb (rasi Cygnus). Walau ketiganya tidak dalam satu rasi, mereka membentuk segitiga besar yang mencolok di langit malam. Fenomena ini menjadikan asterisma menarik untuk diamati sepanjang musim tertentu.

4. Berguna dalam navigasi

Asterisma bisa untuk navigasi (pexels.com/Syed Qaarif Andrabi)
Asterisma bisa untuk navigasi (pexels.com/Syed Qaarif Andrabi)

Karena mudah dikenali, asterisma sering dijadikan panduan untuk menemukan benda langit lain. Misalnya, dari Big dipper, kamu bisa menarik garis lurus ke arah bintang utara, Polaris. Panduan visual ini banyak digunakan dalam astronomi amatir dan kegiatan berkemah di alam terbuka.

Asterisma juga memudahkan pengamat pemula memetakan langit tanpa perlu tahu semua rasi resmi. Mereka bisa jadi titik awal untuk mengenal lebih jauh tentang rasi dan benda langit lainnya. Fungsi praktis ini menjadikan asterisma sangat disukai dalam edukasi astronomi.

5. Bentuknya bisa berubah dalam ribuan tahun

Illustrasi asterisma stargate (commons.wikimedia.org/Roberto Mura)
Illustrasi asterisma stargate (commons.wikimedia.org/Roberto Mura)

Asterisma hanya tampak dari perspektif Bumi dan tidak menunjukkan kedekatan sebenarnya antar bintang. Dalam jangka waktu ribuan tahun, posisi bintang-bintang bisa bergeser karena gerakan masing-masing. Akibatnya, pola asterisma bisa berubah dan tak lagi dikenali.

Ini disebabkan oleh gerak diri bintang (proper motion) yang terus terjadi di galaksi. Meski perubahannya sangat lambat, pengamatan jangka panjang bisa memperlihatkan perubahan bentuk yang signifikan. Artinya, apa yang kita lihat sekarang bukan sesuatu yang abadi.

Meskipun tidak termasuk dalam daftar resmi rasi bintang, pola bintang ini tetap memiliki peran penting dalam navigasi dan astronomi. Sekarang kamu tahu bahwa tidak semua pola bintang yang tampak familiar adalah bagian dari rasi resmi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us