Sepuluh tahun kemudian, banyak populasi hewan dan manusia di daerah tersebut masih berjuang melawan efek tumpahan minyak BP. Dan dilansir dari National Geographic, banyak gejala yang diderita oleh sekelompok satwa liar, seperti lumba-lumba. Lebih dari 100 juta galon minyak juga diperkirakan mendarat di dasar laut, dan bahkan sepuluh tahun setelah tumpahan, para peneliti masih tidak yakin apakah minyak tersebut tersuspensi kembali ke dalam air dan mempengaruhi makanan cetacea.
Dalam beberapa hari setelah larangan selama setahun dicabut, BP memenangkan 24 kontrak minyak dari AS pada 2014. Menurut The Conversation, hingga 2020, masih belum ada undang-undang untuk meningkatkan kewajiban perusahaan atas tumpahan minyak, dan pada 2019, Pemerintahan Trump melonggarkan atau sepenuhnya membalikkan reformasi keamanan yang ada.
BP juga menyangkal bahwa tumpahan minyak mencapai Meksiko, tetapi sepuluh tahun setelah tumpahan, komunitas nelayan di Meksiko terus merasakan dampak dari populasi ikan yang hancur dan belum menerima satu sen pun sebagai kompensasi. Selain komunitas nelayan yang terkena dampak di sekitar Teluk Meksiko karena penurunan populasi ikan dan tiram, minyak dan bahan kimia yang digunakan untuk membersihkan minyak, justru mematikan vegetasi di sekitarnya, mengakibatkan erosi tanah dan menyebabkan lebih banyak bencana banjir.
Setelah gelembung metana memicu ledakan di rig pengeboran, banyak kesalahan yang terungkap, salah satunya pemotongan anggaran yang dilakukan perusahaan Halliburto, dan terjadilah ledakan tak terelakkan. Terlepas dari bencana Deepwater Horizon ini, perusahaan minyak BP masih terus berinvestasi dalam berbagai proyek minyak dan gas alam.