nelayan memancing dengan pecuk padi besar (commons.wikimedia.org/Gerbil)
Kelihaian pecuk padi besar dalam menangkap ikan mendapat respons berbeda. Burung ini pernah dianggap sebagai pesaing oleh nelayan, bahkan sampai dipersekusi habis-habisan. Pecuk padi besar sempat hampir punah di Eropa, tapi usaha konservasi berhasil menyelamatkan spesies ini.
Di sisi lain, kemampuan menangkap ikan pecuk padi besar juga dimanfaatkan manusia. Pecuk padi besar sengaja dijinakkan untuk bantu nelayan menangkap ikan. Menurut laman Animal Diversity, ini adalah praktik kuno dari abad ke 5 Tiongkok, dan masih dipraktikkan saat ini di Tiongkok dan Jepang.
Saat diajak menangkap ikan, leher pecuk padi besar dipasangi semacam cincin. Cincin ini memungkinkan pecuk padi besar menangkap ikan, tapi tidak bisa menelannya. Tubuhnya juga diikat tali yang akan ditarik nelayan kalau si burung berhasil menangkap ikan. Ikan kemudian dikeluarkan dari tenggorokan si burung.
Eits, jangan khawatir! Pecuk padi besar diperbolehkan menelan tiap ikan ke delapan yang ditangkapnya sebagai upah balas budi. Beberapa individu bahkan sudah begitu jinak dan terlatih sehingga tidak perlu memakai tali kekang.
Hubungan antara nelayan dan pecuk padi besar ini bisa jadi salah satu bukti kalau manusia sebenarnya bisa hidup berdampingan dengan hewan. Meski sama-sama mencari makan di sumber yang sama, manusia tidak perlu khawatir tersaingi, apalagi sampai menganiaya hewan. Bagaimana pendapatmu tentang pecuk padi besar dan hubungannya dengan nelayan?