Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
burung srigunting hitam (inaturalist.org/suchihfen)

Intinya sih...

  • Srigunting hitam adalah burung pengicau dengan suara panggilan "tee-hee" dan mampu meniru suara hewan lain.
  • Mereka adalah hewan karnivora dan insektivora, memangsa ikan, reptil kecil, burung kecil, serangga, dan kadang-kadang biji-bijian.
  • Terlepas dari ukurannya yang kecil, srigunting hitam tidak takut menyerang burung lain yang lebih besar seperti gagak dan burung pemangsa.

Srigunting hitam (Dicrurus Macrocercus) biasa dikenal dengan sebutan drongo hitam. Sesuai dengan namanya, burung ini memiliki corak hitam di seluruh tubuhnya. Srigunting hitam hidup di habitat terbuka seperti sabana, padang rumput, semak belukar, ladang, dan daerah perkotaan secara berkelompok.   

Faktanya, spesies kecil ini juga dikenal karena sifat agresifnya dan tidak mengenal takut. Kira-kira ada fakta apa lagi, ya, di balik agresifnya burung ini? Yuk, cari tahu lebih lanjut lewat artikel di bawah ini!

1. Merupakan burung pengicau

burung srigunting hitam (inaturalist.org/kunikimu)

Srigunting hitam termasuk ke dalam salah satu jenis burung pengicau. Burung ini diketahui juga dapat meniru suara hewan lain. Selain itu, Srigunting hitam juga punya berbagai macam suara panggilan. Namun, yang paling umum adalah suara panggilan dua nada dengan bunyi "tee-hee"

2. Karnivora sekaligus insektivora

burung srigunting hitam (inaturalist.org/himalayan_naturalist)

Srigunting hitam tergolong ke dalam hewan karnivora (pemakan daging) dan insektivora (pemakan serangga). Mereka seringkali memangsa ikan, reptil kecil, burung kecil, kelelawar, dan berbagai serangga seperti belalang, jangkrik, tawon, rayap, kumbang, dan ngengat. Walaupun begitu, terkadang srigunting hitam juga memakan biji-bijian dan menghampiri bunga untuk memperoleh air dan nektar. 

3. Punya bentuk ekor yang unik

burung srigunting hitam (inaturalist.org/djlavor)

Srigunting hitam memiliki bentuk ekor yang unik. Ekor burung ini terlihat seperti garpu dengan dua gigi. Ekor garpu ini tidak langsung terbentuk setelah srigunting hitam menetas dari telur. Bentuk ekor yang seperti garpu ini baru akan terbentuk tiga minggu setelah menetas.

4. Aktif di waktu fajar dan senja

burung srigunting hitam (inaturalist.org/elavarasan_mm)

Burung ini merupakan hewan krepuskular. Srigunting hitam akan menjadi sangat aktif di awal waktu fajar dan waktu senja untuk mencari makan. Srigunting hitam sering terllihat bertengger di tempat-tempat yang memungkinkan terdapat serangga hidup seperti semak berduri, kabel listrik, hewan yang sedang merumput, dahan pohon, atau ladang yang sedang dibajak.

5. Agresif dan tidak kenal takut

burung srigunting hitam (inaturalist.org/qin_huang)

Meskipun srigunting hitam memiliki ukuran yang kecil, burung ini tidak takut dengan burung lain yang lebih besar. Jika ada yang berani memasuki wilayah sarangnya, srigunting hitam tidak akan segan untuk menyerangnya, termasuk burung gagak dan burung pemangsa. Hal inilah yang menjadi sebab mengapa srigunting hitam dijuluki sebagai "raja gagak". 

6. Dimanfaatkan petani

burung srigunting hitam (inaturalist.org/llareta)

Sebagai pemakan serangga, srigunting hitam kerap kali dimanfaatkan oleh petani untuk membasmi hama serangga. Para petani dapat membuat tempat bertengger buatan agar srigunting hitam memakan serangga hama di sekitar tempat buatan tersebut. Namun, kebiasaan burung ini memakan lebah dapat menjadi gangguan bagi para peternak lebah.

Itu dia berbagai fakta yang tersimpan dalam burung yang kecil dan agresif ini. Secara keseluruhan, srigunting hitam adalah burung yang menarik dan memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai predator serangga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team