Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
srigunting kelabu sedang bertengger (commons.wikimedia.org/Afsarnayakkan)
srigunting kelabu sedang bertengger (commons.wikimedia.org/Afsarnayakkan)

Srigunting kelabu (Dicrurus leucophaeus) merupakan salah satu dari 31 spesies burung srigunting berbeda yang ada dalam genus Dicrurus. Secara penampilan, mereka sebenarnya mirip dengan kerabat dekat, yakni srigunting hitam (Dicrurus macrocercus), tetapi dengan beberapa ciri khas tertentu. Misalnya, bulu srigunting kelabu lebih terlihat berwarna abu-abu, ketimbang hitam mengkilap pada srigunting hitam.

Selain itu, tubuh srigunting kelabu lebih ramping, bulu ekor lebih panjang, dan tak ada corak putih pada bagian ekor. Namun, bagian mata srigunting kelabu sama seperti kerabat yang lain, yakni agak kemerahan. Soal ukuran, mereka tumbuh sepanjang 25—30 cm, rentang sayap 30—34 cm, dan bobot 32—55 gram saja. Ada beberapa fakta menarik dari burung yang satu ini dan sayang untuk dilewatkan. Jadi, simak pembahasan berikut sampai tuntas, ya!

1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Srigunting kelabu punya peta persebaran yang sangat luas dan habitat yang beragam. (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Soal peta persebaran, srigunting kelabu ternyata berada di Asia. Mereka ditemukan di sekitar Asia Barat, Asia Selatan, Asia Timur, sampai Asia Tenggara. Artinya, rumah mereka berada mulai dari Afghanistan sampai Indonesia bagian barat. Dilansir Data Zone by Birdlife, luas area yang jadi cakupan persebaran srigunting kelabu sekitar 21,2 juta km persegi.

Sementara itu, pilihan habitat srigunting kelabu juga terbilang beragam. Burung ini nyaman tinggal di hutan hujan tropis, hutan sekunder, padang rumput, semak belukar, sabana, sampai kawasan pertanian atau perkebunan manusia. Elevasi yang dipilih burung ini memiliki rentang antara 0—4.000 meter di atas permukaan laut.

Srigunting kelabu termasuk insektivor alias pemakan serangga. Berbagai jenis serangga, mulai dari yang terbang maupun yang membangun sarang di tanah dan pohon tak luput dari santapan burung ini. Mereka tergolong hewan diurnal sehingga aktivitas mencari makan lebih banyak dilakukan ketika Matahari masih terbit.

2. Kehidupan sosial

kelompok kecil srigunting kelabu bersama burung merpati (commons.wikimedia.org/Gannu03)

Srigunting kelabu bisa dibilang spesies burung yang sangat fleksibel. Animalia melansir bahwa burung ini dapat terlihat bergerak sendirian, bersama pasangan, ataupun membentuk kelompok kecil. Mereka paling banyak bertemu dengan individu lain menjelang musim migrasi di daerah tertentu.

Pada saat itu, srigunting kelabu akan banyak mengeluarkan suara khas, semisal "Dragh gip" atau "Gip-gip-dragh". Suara-suara itu utamanya bermanfaat untuk memanggil individu lain yang ada di sekitar. Selain bersama dengan sesama srigunting kelabu, mereka kadang membentuk kelompok campuran dengan beberapa spesies burung lain di sekitar habitat.

3. Kemampuan vokal yang menakjubkan

Srigunting kelabu kedapatan menunggangi dan mengganggu bubut besar (Centropus sinensis) saat sedang terbang. (commons.wikimedia.org/Prasan Shrestha)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, srigunting kelabu memiliki suara khas yang digunakan untuk memanggil anggota kelompok migrasi. Namun, jenis suara itu bukan satu-satunya yang dimiliki burung mungil ini. Ada suara lain yang dapat mereka keluarkan dan terbilang sangat menakjubkan.

Dilansir Birda, suara menakjubkan yang dimaksud itu adalah kemampuan srigunting kelabu untuk meniru suara burung lain. Mereka paling sering meniru suara siulan yang dikeluarkan cipoh kacat (Aegithina tiphia). Malahan, suara yang ditiru burung ini terbilang sangat identik. Selain cipoh kacat, srigunting kelabu juga belajar untuk meniru suara beberapa spesies burung kecil lain.

Adapun, alasan dibalik peniruan suara ini terbilang cerdik. Srigunting kelabu memakai kemampuan tersebut demi mencuri makanan dari burung yang suaranya mereka tiru. Jadi, jenis suara yang dikeluarkan adalah suara peringatan pada predator. Cipoh kacat atau burung lain yang sudah memperoleh makanan akan tertipu, pergi menjauh sambil meninggalkan makanan yang didapat, dan srigunting kelabu memperoleh makanan secara gratis.

4. Sistem reproduksi

srigunting kelabu bertengger di dahan (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Sebenarnya, belum banyak informasi yang memuat tentang sistem reproduksi srigunting kelabu, terutama tentang ritual kawin khusus. Burung ini diduga termasuk hewan monogami, tetapi hanya pada satu musim kawin saja. Sementara itu, musim kawin mereka berlangsung antara bulan Mei—Juni.

Dilansir Animalia, srigunting kelabu betina akan menghasilkan 3—4 butir telur dalam satu musim kawin. Telur tersebut diletakkan di sarang berbentuk cangkir dan menjalani masa inkubasi selama 14—16 hari. Saat lahir, kedua induk bertanggung jawab untuk menjaga dan memberi makan anak mereka. Anak srigunting kelabu sudah bisa terbang pada usia sekitar 20—23 hari pasca-menetas. Namun, mereka akan tetap bersama induk selama beberapa minggu berikutnya. Di alam liar, mereka diperkirakan dapat hidup sampai usia 3,2 tahun.

5. Status konservasi

seekor srigunting kelabu di sekitar sumber air (commons.wikimedia.org/Koshy Koshy)

Merujuk data dari IUCN Red List, srigunting kelabu masuk dalam kategori hewan dengan kekhawatiran rendah (Least Concern). Akan tetapi, tidak diketahui secara pasti tentang tren populasi mereka. Diperkirakan bahwa rentang populasi mungkin saja agak menurun, tapi masih pada tingkat yang aman, mengingat begitu luasnya peta persebaran mereka.

Kalaupun ada masalah yang mengintai, IUCN Red List menyebutkan ancaman utama dari srigunting kelabu adalah kehilangan habitat alami karena ekspansi lahan oleh manusia. Meskipun demikian, belum ada upaya konservasi serius terhadap spesies ini, kecuali bagi populasi yang terlindungi di kawasan konservasi alam tertentu. Jadi, secara keseluruhan, keberadaan srigunting kelabu masih terbilang aman.

Kemampuan adaptasi ternyata dapat hadir dari mana saja. Tak melulu tentang ciri fisik, srigunting kelabu menunjukkan bahwa suara sekalipun dapat jadi senjata unik untuk memperoleh makanan dengan mudah. Menurutmu, kemampuan vokal burung ini terbilang cerdik atau licik, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team