5 Fakta Cendrawasih 12 Kawat, Burung Aneh dan Unik dari Hutan Papua

- Cendrawasih 12 kawat merupakan satu-satunya anggota genus Seleucidis, terbagi ke dalam dua subspesies.
- Hanya ditemukan di Indonesia dan Papua Nugini, hidup di hutan dataran rendah dan rawa-rawa.
- Betina dan jantan memiliki penampilan yang sangat berbeda, dengan nama lain cendrawasih mati kawat.
Sumber:
https://www.inaturalist.org/taxa/73387-Seleucidis-melanoleucus
https://www.iucnredlist.org/species/22706233/130413197#habitat-ecology
https://nationalgeographic.grid.id/read/132587589/video-mengunjungi-pos-pemantauan-cendrawasih-12-kawat-di-tambrauw
Cendrawasih 12 kawat (Seleucidis melanoleucus) merupakan salah satu spesies burung unik yang hidup di hutan Papua. Mereka hadir dengan bulu berwarna gelap dan kuning yang menciptakan harmoni yang menakjubkan. Pesonanya tidak kalah dengan spesies burung cedrawasih lainnya!
Akan tetapi, berbeda dengan spesies cendrawasih lain, pesona dari cendrawasih 12 kawat tidak hanya datang dari penampilannya yang menawan. Mereka memiliki dua belas filamen kehitaman seperti kawat. Yuk, kenalan lebih lanjut dengan cendrawasih 12 kawat dengan menyimak fakta-fakta menariknya di bawah ini!
1. Satu-satunya anggota genus Seleucidis

Cendrawasih 12 kawat (Seleucidis melanoleucus) merupakan satu-satunya anggota genus Seleucidis. Mereka merupakan anggota dari famili burung cendrawasih atau Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Meski merupakan satu-satunya anggota dari geenus Seleucidis, Seleucidis melanoleucus terbagi ke dalam dua subspesies. Keduanya adalah Seleucidis melanoleucus ssp. auripennis dan Seleucidis melanoleucus ssp. melanoleucus.
2. Hanya bisa ditemukan di dua negara di dunia

Spesies burung dengan 12 kawat unik di tubuhnya ini hanya dapat ditemukan di dunia negara saja di dunia, lho! Lebih tepatnya mereka hidup di pulau Papua yang dikuasai oleh dua negara berbeda, yakni Indonesia dan Papua Nugini. Spesies burung ini hidup di hutan-hutan dataran rendah serta rawa-rawa.
Wilayah persebaran cendrawasih 12 kawat ini membentang dari Pulau Salawati di Indonesia meluas ke hutan-hutan dataran rendah di Pulau Papua, hingga hutan dataran rendah di Papua Nugini. Jika kamu tertarik untuk mengamati burung ini secara langsung, kamu bisa mencoba keberuntunganmu dengan mengunjungi kabupaten konservasi Tambrauw, Papua.
3. Burung betina dan jantan memiliki penampilan yang sangat berbeda

Burung cendrawasih 12 kawat termasuk dalam kategori burung berukuran sedang. Panjang tubuhnya adalah sekitar 33 cm. Dalam hal ukuran, betina dan jantan mungkin memang tidak jauh berbeda. Namun, penampilan keduanya sangatlah berbeda, sehingga mudah untuk dibedakan.
Dilansir iNaturalist, cendrawasih 12 kawat jantan memiliki iris mata berwarna merah, paruh panjang berwarna hitam, serta kaki yang kuat, bercakar besar, dan berwarna merah muda. Bulunya berwarna hitam beludru yang dapat terlihat berkilauan ketika terkena cahaya. Di sepanjang sisi tubuhnya terdapat bulu berwarna kuning yang lebat dan menawan.
Berbeda dengan burung jantan, burung cendrawasih betina justu memiliki bulu berwarna cokelat dengan bagian bawah tubuhnya berwarna krem dengan motif garis-garis hitam. Betina memiliki mata berwarna kuning-hitam, paruh hitam, dan kaki merah muda yang kuat dan bercakar besar.
4. Nama lainnya adalah cendrawasih mati kawat

Selain nama dikenal sebagai cendrawasih 12 kawat, Seleucidis melanoleucus juga memiliki nama lain yang tidak kalah unik. Apa itu? Burung cendrawasih 12 kawat juga dikenal sebagai cendrawasih mati kawat.
Kata ‘kawat’ sangat melekat pada burung ini. Bahkan tarian ritual untuk menarik pasangan ketika musim kawin disebut sebagai wire-wipe display atau pertunjukan sapu-kawat.
Saat melakukan tarian ini, burung jantan akan memilih tempat bertengger yang terbuka, mengembangkan dadanya, dan memperlihatkan bulu-bulu sayap serta pahanya. Seiring dengan tariannya ini, burung jantan menggunakan 12 filamen mirip kawat di tubuhnya untuk menyentuh betina, menyapu wajahnya serta bagian depan tubuhnya.
5. Tidak hanya pemakan buah-buahan

Satu-satunya anggota Seleucidis ini tidak hanya membatasi dirinya untuk mengonsumsi buah-buahan saja. Menu makan mereka bahkan dapat dikatakan sangat bervariasi. Makanan utama burung ini adalah buah-buahan dan arthropoda. Namun, mereka juga bisa mengonsumsi katak dan nektar.
Nah, itulah lima fakta menarik burung cendrawasih 12 kawat. Sesuai dengan namanya, ciri paling unik dari burung ini adalah 12 filamen berwarna hitam yang mirip dengan kawat yang hanya bisa ditemukan di burung jantan. Meski terlihat aneh, burung ini merupakan salah satu keunikan dari keanekaragaman hewani di tanah Papua.