4 Fakta Gurun Patagonia, Gurun Dingin Kaya Flora dan Fauna

Gurun merupakan sebuah wilayah luas yang mempunyai kondisi lingkungan yang sangat kering dengan curah hujan tahunan yang sangat rendah. Hampir setiap benua memiliki gurun, terkecuali Benua Eropa yang tidak memiliki gurun, tetapi hanya berupa daerah semi-kering yang bisa dijumpai di Italia, Serbia, Polandia, dan Spanyol. Sementara itu, di Benua Amerika tepatnya di ujung selatan Amerika Selatan terdapat Gurun Patagonia yang membentang luas di Argentina dan Chili, yang mana menawarkan panorama yang spektakuler.
Diketahui bahwa Gurun Patagonia pernah menjadi tempat tinggal bagi suku Indian Tehuelche sejak lima ribu tahun yang lalu.
Gurun tersebut juga telah menjadi destinasi bagi para penjelajah, pendaki, dan pelancong. Untuk mengenal lebih dekat dengan Gurun Patagonia, mari telusuri bersama fakta-fakta menariknya berikut ini.
1. Gurun terluas di Benua Amerika
Dikenal juga sebagai padang rumput Patagonia, Gurun Patagonia merupakan salah satu gurun terbesar di dunia, yang mana menempati posisi ke-6 setelah Gurun Gobi yang ada di Benua Asia, seperti dilansir laman WorldAtlas. Sementara itu, Gurun Patagonia juga menjadi gurun terbesar di Benua Amerika. Luasnya mencapai 260.000 mi² atau setara dengan 673.000 km².
Terbentuknya Gurun Patagonia tak lepas dari proses geologi yang kompleks dan berlangsung selama ribuan tahun. Banyak sumber menuturkan bahwa efek bayangan hujan Pegunungan Andes menjadi faktor utama terbentuknya gurun tersebut. Ketika angin yang membawa uap air dari Samudra Pasifik naik ke Pegunungan Andes, uap air tersebut mengembun dan turun sebagai hujan di sisi barat pegunungan. Namun, setelah melewati puncak Andes, udara yang kering dan dingin turun ke sisi timur, mengakibatkan curah hujan yang sangat rendah di wilayah Patagonia. Proses ini menciptakan kondisi kering dan gersang yang menjadi karakteristik utama Gurun Patagonia.