Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fauna di Gurun Karakum yang Super Panas, Ada Unta Baktria 

Unta baktria (commons.wikimedia.org/David Stanley)
Intinya sih...
  • Gurun Karakum di Asia Tengah panasnya mencapai 50 derajat celcius, namun masih banyak hewan yang bisa beradaptasi di sana.
  • Rubah korsac, gecko mata katak, dan jerboa adalah beberapa hewan yang mampu bertahan hidup di gurun Karakum.
  • Unta baktria dan biawak gurun juga mampu beradaptasi dengan lingkungan ekstrim di Gurun Karakum.

Gurun Karakum terletak di Asia Tengah meliputi Turkmenistan punya area seluas 350 ribu km2. Iklim gurun Karakum di Turkmenistan sangat panas mencapai 50 derajat celcius menorehkannya sebagai salah satu gurun terpanas di dunia. Curuh hujannya hanya 60 mm di utara dan 150 mm di selatan.

Kendati demikian, masih banyak sekali hewan yang mampu beradaptasi di daerah tersebut. Misalnya unta baktria berpunuk dua mampu menampung cadangan lemak di punuknya itu. Selain unta, hewan-hewan lain juga membuktikkan mereka bisa menahan panasnya gurun Karakum. Simak untuk mengetahui siapa saja hewannya.

1.Rubah korsac

Rubah korsac (commons.wikimedia.org/Jean)

Rubah korsac biasanya ditemui di Asia Tengah khusus gurun Karakum. Habitat biasanya ditinggali rubah korsac meliputi stepa, gurun dan semi-gurun serta padang rumput. Rubak korsac memiiki tubuh kecil dan bulu relatif pendek yang membantu beradaptasi terhadap iklim gurun keras. Rubah Korsac memiliki bulu abu-abu perak atau kuning.

Rubah korsac hidup di bekas liang marmut atau luwak. Rubah korsac mampu bertahan hidup dalam jangka waktu lama tanpa makanan. Lantaran di gurun Karakum kekurangan air, rubah ini hanya mengekstrak kelembapan dari makanan yang mereka makan. Rubah korsac diberkahi indra penglihatan, pendengaran dan penciuman sangat baik dimanfaatkan untuk mendeteksi mangsa dan waspada terhadap predator.

2. Gecko mata katak

Gecko mata katak (commons.wikimedia.org/Brian Gratwicke)

Dilansir Gekkota, Gecko mata katak mendiami gurun Karakum dan tanah gersang di Asia Selatan, Asia Tengah hingga China. Sesuai namanya, gecko ini mempunyai mata besar dan bulat terlihat seperti katak, matanya bermata coklat muda atau abu-abu dengan pola berpita di punggungnya. Sisik tubuhnya membantunya menyerap kelembapan di lingkungan yang keras.  

Seperti kebanyakan gecko, gecko mata katak juga dapat dipelihara. Setidaknya sediakan kandang berukuran minimum 2 kaki. Pemanas kandang harus menggunakan pemanas keramik dan suhu udara harus berkisar dari 29-34 celcius. Gecko adalah pemakan serangga seperti ngengat, lalat, semut dan kumbang baik di alam liar dan penangkaran. Gecko mata katak cukup jinak kok.

3.Jerboa

Jerboa (commons.wikimedia.org/Kian)

Cara mereka beradaptasi di gurun panas seperti Karakum yaitu menggunakan kaki belakangnya yang panjang untuk bergerak cepat di atas pasir panas. Jerboa berkepala kecil seperti tikus, telinga panjang, lengea sangat pendek dan kumis panjang seperti kucing. Jerboa biasanya membuat liang di pasir gurun dan menghabiskan sebagain waktunya di siang yang panas.

Sebaliknya selama musim hujan, jerboa akan mencari bukit tinggi untuk digali agar menghindari banjir. Selain Asia Tengah, kamu bisa temui jerboa di Afrika Utara bahkan Eropa Timur. Jerboa adalah omnivora yang memakan tanaman, kumbang, cacing dll. Jerboa jarang meminum air lantaran sudah mendapatkan kelembapan dari mangsa yang mereka makan.  

4.Biawak gurun

Biawak gurun (commons.wikimedia.org/Knockout mouse)

Laman Biobd menyebut, biawak gurun dikenal sangat mudah beradaptasi di daerah gurun seperti Karakum, Afrika Utara dan Timur Tengah. Biawak gurun biasanya menggali liang sebagai cara untuk berlindung dari panas yang ekstrim di siang hari. Kulitnya yang keras dan ditutupi sisik kecil memberikan ketebalan untuk menghadapi kondisi gurun yang keras. Panjang sekitar 3 meter dan berat 2.800 g.

Biawak gurun adalah karnivora ganas yang memakan serangga, mamalia kecil, burung, amfibi, invertebrata dan reptil lainnya. Biawak memiliki gigi tajam dan rahang yang kuat untuk merobek kulit mangsanyanya. Walaupun bertubuh berat, biawak gurun mampu berlari dengan kecepatan 100-120 meter per menit, Saat berlari, mereka mengangkat tubuhnya tanpa ekor yang menyentuh tanah.  

5.Unta baktria

Unta baktria (commons.wikimedia.org/Gary M. Stolz)

Kakinya yang kokoh, membuat unta baktria mampu menghadapi lingkungan ekstrim di gurun Karakum, Asia Tengah. Di gurun, unta baktria hidup di pegunungan berbatu, daerah berbatu dan bukit pasir. Unta baktria berbulu warna coklat tua dan krem berpasir, surai dan janggut rambut panjang berukuran panjang 25 cm di leher dan tenggorokan.

Unta baktria adalah omnivora memakan berbagai jenis tanaman. Ketika tak ada tumbuhan, unta ini memakan bangkai, tulang, kulit dari berbagai jenis daging. Unta baktria kuat berlari hingga 65 km per jam. Lubang hidung unta baktria sangat sensitif dapat mendeteksi bau hingga 3 km jaraknya.

Bagaimana status konservasinya? Unta baktria, jerboa dan gecko mata katak berstatus terancam punah, sementara rubah korsac dan biawak gurun ialah resiko rendah. Beberapa hewan di habitat gurun mampu tanpa meminum air. Itu lah keanekaragaman hayati di tengah gurun Karakum yang panas.   

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
FAISAL Faitoshi Ahmad
EditorFAISAL Faitoshi Ahmad
Follow Us