Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Burung Falcon dari Genus Micrastur yang Hidup di Benua Amerika 

Collared forest falcon (inaturalist.org/lucianomassa)

Burung falkon atau falcon bird, anggota dari famili Falconidae, merupakan salah satu kelompok predator atau burung pemangsa yang tersebar di berbagai belahan dunia. Famili ini terdiri dari beberapa genus dengan karakteristik unik dan salah satu yang menarik untuk dibahas adalah genus Micrastur yang dapat ditemukan secara eksklusif di benua Amerika.

Habitat utama burung-burung ini adalah hutan tropis dan subtropis yang lembap dan basah, dengan wilayah jelajah yang bervariasi mulai dari hutan rawa pasang surut, hutan galeri, hingga habitat tepi hutan. Dikenal sebagai predator oportunistik, mereka tidak terlalu pemilih dalam berburu mangsa, dan akan menangkap berbagai jenis hewan kecil seperti kadal, ular, tikus, kelelawar, katak, burung, hingga artropoda.

Nah, jika kamu belum banyak tahu soal tujuh jenis burung falcon dari genus Micrastur yang hidup di Benua Amerika, simaklah deretan informasi berikut ini, ya.

1. Barred forest falcon

Barred forest falcon (commons.wikimedia.org/panza-rayada)

Barred forest falcon hidup di kawasan tropis dan subtropis Amerika Latin. Bagian atas tubuhnya biasanya berwarna abu-abu gelap, dengan ekor berujung putih serta memiliki tiga hingga enam garis putih tipis. Bagian bawah tubuhnya didominasi warna putih dengan corak garis-garis hitam atau abu-abu tua yang jelas. Burung ini memiliki panjang sekitar 33--38 cm dengan lebar sayap mencapai 50--60 cm. Bobot burung jantan berkisar antara 160--167 gram, sedangkan betina lebih berat, yaitu 195--230 gram.

Musim kawin burung ini bervariasi tergantung pada wilayah penyebarannya. Dalam satu musim, betina biasanya bertelur sebanyak dua hingga tiga butir. Proses pengeraman memakan waktu sekitar 33 hingga 35 hari, umumnya dilakukan oleh betina sementara jantan membantu mencari makanan. Menurut IUCN, spesies ini masuk dalam kategori Least Concern, yang menunjukkan bahwa keberadaannya secara global gak terancam punah.

2. Slaty-backed forest falcon

Slaty-backed forest falcon (inaturalist.org/josanel1)

Berikutnya, slaty-backed forest falcon memiliki panjang tubuh sekitar 40 hingga 45 cm dengan rentang sayap mencapai 65 hingga 71 cm. Bobot jantan biasanya sekitar 420 gram, sementara betina lebih berat, berkisar antara 500 hingga 556 gram. Burung dewasa memiliki bulu bagian atas berwarna abu-abu gelap, dengan warna lebih tua di bagian mahkota dan lebih terang di pipi.

Spesies ini dapat ditemukan mulai dari Costa Rica, melewati Panama dan Kolombia barat, hingga Provinsi Esmeraldas di Ekuador barat. Menurut IUCN, burung ini masuk dalam kategori Least Concern karena memiliki habitat yang sangat luas dan populasi diperkirakan mencapai setidaknya 50.000 individu dewasa, kendatipun jumlahnya cenderung menurun.

3. Buckley's forest falcon

Buckley's Forest-Falcon (inaturalist.org/chartuso)

Buckley's forest falcon adalah spesies burung yang keberadaannya telah tercatat di beberapa negara seperti Bolivia, Brasil barat daya, Ekuador timur, dan Peru timur. Burung ini memiliki panjang tubuh sekitar 41--51 cm dengan rentang sayap mencapai 61--72 cm. Pada burung jantan dewasa, bagian atas tubuh berwarna hitam dengan kerah putih, sementara pipi, tenggorokan, dan bagian bawah tubuh berwarna putih polos tanpa corak.

Nah, menurut IUCN, buckley's forest falcon termasuk dalam kategori Least Concern atau tidak terancam secara global. Namun, spesies ini memiliki wilayah persebaran yang terbatas serta ukuran populasi yang belum diketahui secara pasti dan diyakini jumlahnya sedang mengalami penurunan. Biarpun demikian, hingga saat ini belum ada ancaman serius yang dapat membahayakan kelangsungan hidup burung ini di alam liar.

4. Lined forest falcon

Lined Forest-Falcon (inaturalist.org/tomaz_melo)

Lined forest falcon dapat ditemukan di Cekungan Amazon, meliputi wilayah timur Kolombia, Ekuador, Peru, hingga utara Bolivia, serta menyebar ke Venezuela, Guyana, dan Brasil utara hingga pesisir Atlantik. Burung ini memiliki panjang tubuh sekitar 33 hingga 38 cm dengan berat antara 170 hingga 262 gram. Bagian atas tubuhnya berwarna abu-abu pucat, sementara bagian bawah tubuhnya berwarna putih dengan corak garis abu-abu yang sangat bervariasi, mulai dari hanya di area dada hingga seluruh bagian bawah tubuh.

Status konservasi lined forest falcon dikategorikan sebagai Least Concern atau tidak terancam secara global menurut IUCN. Kendatipun memiliki wilayah persebaran yang luas, ukuran populasinya belum diketahui secara pasti dan diyakini mengalami penurunan, lho.

5. Plumbeous forest falcon

Plumbeous forest falcon (ebird.org/Alex Luna)

Plumbeous forest falcon adalah spesies endemik yang hanya ditemukan di wilayah Chocó bagian selatan di Amerika Selatan, mencakup barat daya Kolombia dan barat laut Ekuador. Burung ini hidup sepanjang tahun di dataran rendah hutan serta hutan kaki gunung dan tidak termasuk jenis burung migrasi. Penampilannya cukup mencolok dengan punggung dan kepala berwarna abu-abu, serta kaki dan wajah berwarna oranye terang.

Spesies ini dikategorikan sebagai Rentan (Vulnerable) karena populasinya diduga kecil dan terus menurun akibat hilangnya habitat. Ukuran tubuh burung dewasa berkisar antara 30--34 cm, dengan betina lebih besar daripada jantan. Berat betina biasanya antara 180--213 gram, sedangkan jantan memiliki berat sekitar 172--188 gram. Kendatipun memiliki penampilan yang menarik, ancaman terhadap keberlangsungan spesies ini terutama disebabkan oleh kerusakan lingkungan alaminya.

6. Cryptic forest falcon

Cryptic forest falcon (ebird.org/Gabriel Bonfa)

Cryptic forest falcon memiliki tinggi sekitar 30--35 sentimeter dengan berat antara 170--264 gram untuk betina dan 171--238 gram untuk jantan. Bulunya berwarna abu-abu, sering kali lebih gelap di bagian kepala, dengan sayap atas dan bagian punggung yang cenderung kehitaman. Ciri khasnya adalah kulit wajah yang tidak berbulu berwarna merah serta satu garis putih lebar di ekor, yang membedakannya dari elang hutan bergaris.

Spesies ini umumnya ditemukan di hutan dataran rendah terra firme di Amerika Selatan, termasuk di negara-negara seperti Brasil dan Bolivia. Kendatipun habitatnya cukup spesifik, IUCN mengklasifikasikan elang hutan kriptik sebagai Least Concern atau tidak terancam secara global. Namun, keberlangsungan spesies ini tetap bergantung pada kelestarian hutan alami yang menjadi rumah utamanya.

7. Collared forest falcon

Collared forest falcon (inaturalist.org/lucianomassa)

Collared forest falcon dapat dijumpai di berbagai negara di Amerika Tengah dan Selatan, termasuk Argentina, Brasil, Kolombia, Meksiko, Peru, dan Venezuela. Spesies ini memiliki punggung berwarna gelap dengan leher dan dada putih. Collared forest falcon adalah spesies terbesar dalam genusnya, dengan panjang tubuh mencapai 46 hingga 58 cm, rentang sayap 72 hingga 86 cm, serta bobot jantan rata-rata sekitar 523 gram dan betina sekitar 740 gram.

Saat ini, status konservasi elang hutan berkalung tergolong Least Concern atau tidak terancam karena kemampuannya untuk hidup di berbagai jenis hutan. Populasi spesies ini sangat luas, dengan perkiraan jumlah individu antara 500.000 hingga 5 juta ekor. Walaupun demikian, keberlangsungan hidupnya tetap bergantung pada keberadaan habitat alami yang memadai.

Burung falcon merupakan predator yang oportunis, mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi habitat hutan di Amerika, mulai dari dataran rendah hingga kaki gunung. Kendatipun sebagian besar spesies dalam genus ini memiliki status konservasi Least Concern atau tidak terancam, beberapa di antaranya menghadapi tantangan akibat hilangnya habitat alami. Mana spesies yang baru kamu ketahui dari genus Micrastur

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us