Saat pertama kali melihat hewan ini, mungkin kamu akan merasa bingung. Sebab, hewan ini memiliki duri seperti landak, paruh seperti burung, kantung seperti kanguru dan bertelur seperti reptil. Duh, hewan apa sih ini?
Mari berkenalan dengan ekidna, hewan endemik asli Australia, Tasmania dan bisa ditemukan di Pulau Papua. Intip fakta-fakta menariknya di sini!
Keunikan ekidna yang paling menonjol adalah kemampuan bertelurnya. Padahal, hewan dengan nama latin Tachyglossidae ini termasuk mamalia, lho! Ekidna dan platipus adalah hewan monotremata, yakni mamalia petelur.
Setelah kawin, ekidna betina akan bertelur dan telur berukuran kecil ini disimpan di dalam kantungnya. Sepuluh hari kemudian, telur ini akan menetas dan tinggal di kantungnya selama 45-55 hari.
Siapa sangka, hewan mungil ini memiliki usia lebih panjang dari anjing atau kucing kesayangan kita? Di penangkaran, ekidna bisa hidup hingga usia 50 tahun, sementara di alam liar, ia bisa bertahan hingga usia 45 tahun, jelas laman Wired.
Penyebabnya ialah suhu tubuh yang rendah dan metabolisme yang lambat. Suhu tubuhnya hanya 32°C, bandingkan dengan suhu tubuh manusia yang mencapai 37°C. Metabolisme yang lambat ini mengurangi keinginannya untuk makan.
Masih penasaran soal duri yang ada di punggung Ekidna? Rupanya, itu adalah rambut! Tepatnya, ini adalah folikel rambut yang panjang, keras dan tajam, jelas laman Government of South Australia.
Fungsi utamanya adalah sebagai pertahanan ketika predator menyerang. Apabila sedang terancam, ekidna akan menggulung diri menjadi bola duri yang bisa melukai predator sekaligus melindungi diri sendiri.
Dengan paruhnya yang seperti burung, apakah ekidna punya gigi? Jawabannya: tidak! Ekidna disebut sebagai toothless mammal karena tidak punya gigi. Sebagai gantinya, ia memiliki lidah yang panjang dan lengket, hingga 15 cm!
Lidah ini bergerak sangat cepat untuk menghirup semut, larva, cacing dan serangga sebagai makanannya. Sadarkah kamu kalau nama latin ekidna adalah Tachyglossus yang berarti 'si lidah cepat'?
Terakhir, ekidna punya 'ritual' kawin yang cukup unik. Ekidna betina akan diikuti oleh beberapa ekidna jantan berbaris di belakangnya. Ekidna jantan yang paling kecil atau lebih muda biasanya berada di garis yang paling belakang, ungkap laman Government of South Australia.
Lalu, para ekidna jantan ini akan terus mengikuti si betina sampai ekidna betina siap untuk kawin. Biasanya, ekidna jantan yang paling besar atau kuat yang akan dipilih. Musim kawin ini berlangsung antara pertengahan Mei hingga awal September.
Nah, itulah lima fakta menarik seputar ekidna, mamalia petelur yang memiliki wujud mirip landak. Apakah kamu tertarik untuk melihatnya langsung?