5 Fakta Unik Greater Kudu, Hewan dengan Tanduk Berbentuk Spiral

Populasi dari greater kudu terdapat di benua Afrika bagian selatan tepatnya di daerah dataran rendah di kawasan Bushveld. Dilansir laman Britanica, hewan ini lebih suka mendiami wilayah sabana, semak belukar serta daerah yang ditumbuhi banyak pohon yang lebat. Hal ini bertujuan agar greater kudu lebih mudah mencari makanan serta bersembunyi dari predator buas yang sering memangsanya seperti singa, macan tutul, hyena dan anjing liar.

Namun, sebagian kecil populasi dari greater kudu juga dapat ditemukan di benua Afrika bagian timur yang menempati wilayah semak duri lebat pada daerah di bawah ketinggian 1200 meter dari permukaan laut.

Greater kudu termasuk hewan nokturnal yang aktif beraktivitas di malam hari. Pada siang hari dengan suhu panas, greater kudu lebih suka menghabiskan waktu untuk berkamuflase di semak belukar. Jika tempat persembunyiannya diketahui oleh predator maka greater kudu akan melompat dan berlari dengan cepat serta mengeluarkan suara yang serak dan keras.

Di alam liar, greater kudu sering sekali membentuk kelompok yang berjumlah hingga 25 ekor dimana biasanya di dalam satu kelompok terdiri dari 2 hingga 3 ekor betina.

Dari bentuk fisik, greater kudu memiliki tubuh berwarna abu-abu coklat dengan corak garis-garis putih yang terdapat pada bagian atas hingga bawah. Yang uniknya dari greater kudu adalah hewan ini memiliki pola tanduk berbentuk spiral yang indah dengan panjang maksimal 120 cm. Namun, greater kudu betina memiliki tanduk dengan pola yang tidak teratur dibandingkan sang jantan.

Untuk dapat bertahan hidup, greater kudu memakan berbagai macam jenis tanaman dan buah-buahan. Dilansir Safaribookings, pada saat musim kemarau tiba, greater kudu lebih suka memakan buah-buahan seperti semangka untuk mengambil kandungan air di dalamnya. Hewan ini sangat tergantung sekali pada sumber air di alam liar.

Greater kudu memiliki bobot tubuh yang relatif ringan yang membuatnya dapat melompat dengan tinggi dan cepat.

Greater Kudu merupakan salah satu hewan khas Afrika yang paling langka dan sangat dilindungi keberadaannya. Diperkirakan saat ini populasi dari great kudu di habitat aslinya hanya tersisa sebanyak 118.000 ekor.

Menurut data dari African Wildlife Foundation, banyak para pemburu liar yang menembak dan memburu greater kudu untuk mengambil kulit, daging serta tanduk hewan ini. Biasanya masyarakat setempat menggunakan tanduk greater kudu untuk dijadikan sebagai alat ritual serta tempat menyimpan madu.

Nah, itulah beberapa fakta menarik seputar greater kudu yang memiliki bentuk tanduk yang unik dan indah. Banyaknya ancaman yang datang baik dari predator buas maupun manusia membuat populasi greater kudu semakin menurun.