6 Fakta Unik Iguana Badak, Apa Fungsi dari Tanduknya? 

Penyebaran iguana badak berada di sepanjang Hispaniola atau Haiti dan Republik Dominika. Mereka lebih suka hidup di hutan semak belukar, hutan yang lembap dan semak belukar. Animalia menginformasikan bahwa iguana badak juga mendiami hutan kering, habitat berbatu dari batu kapur yang terkisi di pantai, dataran rendah dan beberapa pulau lepas pantai serta teluk kecil.

Sebagai hewan yang lebih aktif di siang hari, iguana badak suka hidup menyendiri. Mereka biasanya menempati bebatuan dengan sedikit tanaman sebagai tempat berlindungnya sekaligus menghabiskan hari dengan berjemur di bawah sinar matahari. Saat malam hari, iguana badak akan bersembunyi di gua atau lubang pepohonan sebagai tempat tidur. Walaupun penyendiri, mereka bisa menyerang dengan agresif saat merasa terancam.

Menu makan iguana badak sangat beragam karena mereka adalah omnivora. Akan tetapi, kebanyakan dietnya terdiri dari tanaman. Melansir Critter Facts, iguana badak mengonsumsi banyak dedaunan, buah-buahan, bunga dan beri-berian. Mereka juga diklasifikasikan sebagai karnivora oportunis karena tidak masalah memangsa hewan kecil lainnya seperti kadal kecil, serangga dan ular.

Berdasarkan informasi dari Australia Zoo, iguana badak adalah reptil yang warna kulitnya menyatu dengan lingkungannya. Tidak hanya pandai berkamuflase, mereka ternyata sangat teritorial. Terutama jantan saat memasuki musim kawin. Iguana badak menunjukkan dominasi dan mengesankan betina dengan gerakan tubuhnya. Salah satunya adalah menganggukkan kepala untuk memamerkan tanduk besar serta menggoyangkan tubuhnya.

Spesies iguana ini dinamai berdasarkan struktur seperti tanduk yang ada pada kepala jantan. Sebenarnya, tidak diketahui tujuan pasti dari tanduk tersebut, tapi mungkin saja memang digunakan untuk memikat betina selama musim kawn. Tidak hanya itu, jantan juga memiliki pori-pori femoralis besar di pahanya yang digunakan untuk melepaskan feromon.

Sistem perkawinan iguana badak adalah poligini, jantan bisa kawin dengan beberapa betina. Musim kawinnya biasa terjadi pada musim hujan pertama dalam setahun yaitu di bulan Mei atau Juni dan berlangsung selama dua hingga tiga minggu. Pada periode tersebut, jantan jadi jauh lebih agresif dan memiliki wilayah jelajah yang luas.

Betina menghasilkan 2--34 telur, tapi rata-rata 17 dalam waktu 40 hari. Mereka menjaga sarangnya selama beberapa hari setelah bertelur, masa inkubasinya berlangsung selama kurang lebih 85 hari. Anaknya menetas dan langsung aktif setelahnya, tidak membutuhkan perawatan dari induknya. Mereka mencapai dewasa reproduktif di usia 4--5 tahun pada jantan dan 2--3 tahun pada betina.

Iguana badak jantan ternyata memiliki bagian seperti tanduk di kepalanya, tujuannya mungkin untuk memikat betina saat musim kawin. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Endangered oleh IUCN dan total populasinya di alam liar diperkirakan mencapai 10,000--17,000. Sayangnya, tren populasinya mengalami penurunan.