Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi landak (pexels.com/Alexas Fotos)
ilustrasi landak (pexels.com/Alexas Fotos)

Landak merupakan hewan yang sangat unik karena dikenal dengan tubuhnya yang dipenuhi dengan berbagai duri tajam. Duri-duri tersebut ternyata bukan hanya sekadar hiasan, namun memiliki fungsi yang sangat penting sebagai bentuk perlindungan diri dan caranya untuk bertahan hidup di alam liar yang dipenuhi dengan predator.

Banyak orang mengira bahwa landak bisa menembakkan durinya ke musuh, namun sebetulnya duri tersebut ternyata bisa tertancap jika memang ada kontak langsung yang terjadi. Oleh sebab itu, simaklah beberapa fakta ilmiah berikut ini mengenai landak yang akan menunjukkan proses pertahanan alami dari hewan tersebut untuk bertahan hidup.

1. Duri pada landak merupakan rambut yang termodifikasi

ilustrasi landak (pexels.com/Pixabay)

Walau sekilas duri pada landak terlihat seperti paku atau tulang kecil, namun sebetulnya duri tersebut merupakan rambut yang telah mengalami proses modifikasi. Struktur durinya ternyata terdiri dari keratin, yaitu senyawa protein yang juga membantu dalam membentuk rambut dan juga kuku manusia.

Duri pada landak tumbuh secara langsung dari bagian kulitnya dan memiliki tekstur yang kaku, serta tajam agar bisa memberikan perlindungan dari predator. Seiring berjalannya waktu, duri tersebut ternyata bisa rontok dan digantikan dengan duri baru yang mirip seperti rambut pada saat mengalami regenerasi. Proses tersebut untuk memastikan bahwa landak selalu memiliki perlindungan yang efektif terhadap berbagai ancaman yang mungkin muncul.

2. Duri memiliki struktur berongga yang dapat membantu pertahanan

ilustrasi landak (pexels.com/monicore)

Duri pada landak ternyata memiliki bagian inti berongga yang membuatnya terasa lebih ringan, namun tetap tajam dan juga kuat. Struktur tersebut sangat memungkinkan landak untuk bisa memiliki banyak duri tanpa harus membawa beban berlebih pada tubuhnya, sehingga inilah yang menjadi kelebihan utama dari hewan tersebut.

Rongga yang terdapat pada duri landak memiliki fungsi utama untuk meningkatkan ketahanan terhadap segala tekanan atau benturan yang terjadi. Ini artinya duri tersebut tidak mudah patah ketika ditancapkan di kulit predator atau pada saat landak mengalami ancaman, sehingga bisa menjadi salah satu mekanisme pertahanan alami yang cukup efektif.

3. Ujung durinya dirancang agar mudah masuk, tapi sulit dikeluarkan

ilustrasi landak (pexels.com/Pixabay)

Duri pada landak ternyata memiliki bagian ujung yang tampak bergerigi dan juga berbentuk seperti kait kecil. Nyatanya bentuk tersebut sangat memungkinkan duri untuk menancap dengan mudah pada kulit atau daging musuh, namun justru terasa sulit pada saat harus dicabut kembali.

Pada saat predator atau hewan lain mencoba menyerang, maka landak akan berusaha menggoyangkan tubuhnya untuk memastikan bahwa duri-duri tersebut tertancap dengan lebih dalam. Ketika ujung duri pada landak sulit dicabut, maka durinya akan menancap dan bisa menimbulkan iritasi luka atau bahkan infeksi yang lebih serius pada musuh, sehingga dapat memberikan kesempatan untuk landak melarikan diri dari risiko bahaya.

4. Duri landak tidak beracun, tapi bisa menimbulkan infeksi

ilustrasi landak (pexels.com/Pixabay)

Tidak seperti hewan lain yang mungkin memiliki senjata beracun, nyatanya duri pada landak tidak mengandung racun. Namun, sebetulnya duri tersebut bisa membawa bakteri yang dapat menimbulkan adanya infeksi pada luka di tubuh predator yang tidak sengaja tertancap.

Seperti yang diketahui bahwa ujung duri dari landak berbentuk seperti kain, sehingga luka yang ditimbulkan bisa saja lebih dalam dan sulit sembuh. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa duri pada landak seringkali mengandung adanya bakteri alami dari lingkungan, sehingga bisa semakin memperparah kondisi luka jika tidak segera ditangani.

5. Landak tidak bisa melemparkan durinya

ilustrasi landak (pexels.com/Alexas Fotos)

Ada beberapa orang yang percaya bahwa landak bisa menembakkan durinya ke musuh, padahal ternyata tidak demikian. Landak tidak memiliki mekanisme untuk bisa melemparkan durinya secara aktif ketika melihat musuh, sehingga hanya bisa menancapkan durinya jika terjadi kontak fisik secara langsung.

Pada saat predator mencoba untuk menyerang atau menggigit landak, maka duri akan dengan cepat menancap dan juga tertinggal di bagian kulit lawan karena duri tersebut bisa sangat mudah lepas jika tersentuh atau terkena tekanan. Proses tersebut ternyata mirip dengan mekanisme pelepasan bulu pada beberapa burung, yaitu di mana bulu atau durinya bisa lepas dan akan segera tumbuh kembali.

Duri pada landak nyatanya merupakan alat pertahanan diri dan juga proses evolusi yang luar biasa. Duri tersebut telah dirancang secara detail untuk memberikan perlindungan yang lebih ekstra dan maksimal pada landak. Walau tidak beracun, namun tetap berbahaya bagi predator!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian