Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ikan hiu (pexels.com/Samson Bush)

Hiu merupakan predator laut dengan kemampuan berburu yang luar biasa, sebab memiliki tubuh yang dirancang secara khusus untuk berenang dengan cepat. Salah satu bagian tubuh yang paling ikonik sekaligus penting adalah siripnya karena memiliki fungsi tersendiri yang dapat membantu hiu di dalam laut.

Sirip pada hiu sering kali menjadi target utama dari eksploitasi manusia yang membuat hiu kerap diburu dan diperdagangkan secara ilegal. Berikut ini merupakan lima fakta ilmiah mengenai sirip hiu yang tentunya menarik untuk diketahui lebih jauh.

1. Sirip hiu berfungsi untuk keseimbangan dan manuver

ilustrasi hiu (pexels.com/GEORGE DESIPRIS)

Sirip hiu bukan hanya membantu hewan tersebut untuk berenang, namun juga memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangannya pada saat bermanuver di dalam air. Sirip punggung memiliki fungsi untuk menjaga stabilitas ketika hiu bergerak, sehingga mencegah hewan tersebut berguling ke samping. Sementara pada bagian sirip dada justru membantu mengontrol arah dan ketinggian ketika berenang di dalam laut.

Ada pula bagian sirip ekor yang memiliki fungsi sebagai pendorong utama untuk bisa menambah kecepatan dan juga tenaga ketika sedang berburu mangsa. Bentuk sirip ekor ternyata bervariasi, tergantung pada spesies hiu dan juga gaya hidup yang dimilikinya. Contohnya adalah hiu perenang cepat, seperti hiu mako yang memiliki bagian sirip ekor berbentuk bulan sabit, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai kecepatan tinggi ketika berada di dalam air.

2. Sirip hiu terbuat dari tulang rawan

ilustrasi ikan hiu (pexels.com/Guryan)

Berbeda halnya dengan ikan bertulang lain, ternyata hiu tidak memiliki tulang sejati yang terdapat pada tubuhnya. Seluruh kerangka hiu, termasuk bagian siripnya terbuat dari tulang rawan, yaitu jaringan yang lebih ringan dan juga fleksibel jika dibandingkan dengan tulang keras. Struktur tersebut dapat membuat hiu jadi lebih gesit ketika berada di dalam air, termasuk untuk mengurangi bobot tubuhnya.

Tulang rawan pada bagian sirip hiu ternyata mengandung adanya serat kolagen yang dapat meningkatkan kekuatan dan juga elastisitas. Hal inilah yang dapat membuat sirip hiu menyesuaikan bentuknya selama pergerakan hewan tersebut, sehingga tidak mudah mengalami patah ketika sedang berenang.

3. Sirip hiu menjadi target perburuan

ilustrasi hiu putih (pexels.com/Ben Phillips)

Salah satu alasan utama mengapa populasi hiu di lautan mulai mengalami penurunan secara drastis adalah karena perburuan pada bagian siripnya untuk dijadikan sup sirip hiu, yaitu hidangan yang cukup populer di beberapa negara Asia. Olahan ini dibuat dengan cara memotong sirip hiu, lalu tubuhnya dibuang kembali di ke laut dalam kondisi hidup. Namun, perlu diingat bahwa hiu tidak bisa berenang dengan baik tanpa sirip, sehingga pada akhirnya tenggelam dan mati.

Permintaan tinggi mengenai sirip hiu sudah menyebabkan eksploitasi besar-besaran yang tentunya dapat menimbulkan bahaya bagi keberlanjutan dari spesies hiu yang ada di berbagai perairan dunia. Sudah ada beberapa negara yang telah melarang perdagangan dan juga konsumsi sirip hiu, namun tetap saja praktik ilegal masih terjadi di mana-mana.

4. Beberapa spesies hiu memiliki sirip yang beracun

ilustrasi ikan hiu (pexels.com/Gilberto Olimpio)

Walau mungkin kebanyakan sirip hiu tidak berbahaya untuk manusia, namun ada pula beberapa spesies hiu yang justru mengandung racun pada bagian siripnya. Racun tersebut pada umumnya terdapat di bagian kulit atau jaringan sirip yang memiliki fungsi untuk memproteksi dari serangan pemangsa, termasuk salah satunya adalah hiu dari kelompok Squaliformes  karena bisa mengeluarkan zat beracun dari kelenjar kulitnya.

Ada pula penelitian yang menunjukkan bahwa sirip hiu mengandung adanya zat berbahaya seperti merkuri dalam dosis yang cukup tinggi. Hal ini dapat terjadi karena memang hiu berada di puncak rantai makanan, sehingga mengakumulasi logam berat dari mangsa yang dikonsumsinya. Hal ini tentu akan membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia apabila dikonsumsi dalam jumlah besar.

5. Sirip hiu membantu untuk bernapas di dalam air

ilustrasi ikan hiu (pexels.com/GEORGE DESIPRIS)

Hiu memiliki cara bernapas yang cukup unik karena bagian siripnya memiliki peran penting dalam proses tersebut ada. Beberapa spesies hiu, seperti hiu perenang aktif yaitu hiu putih dan hiu mako yang menggunakan metode ram ventilation untuk bernafas. Metode tersebut adalah dengan membuat mereka terus bergerak agar aliran air mengalir melalui insangnya sehingga memungkinkan mereka untuk bernapas.

Ada pula spesies hiu yang tetap dalam kondisi diam dan tetap bernapas dengan bantuan spirakel, yaitu lubang kecil yang terdapat di dekat mata, sehingga membantu mengalirkan air ke bagian insang. Sirip pada bagian dada hiu memiliki fungsi utama untuk mengatur pergerakan air di sekitar tubuhnya, sehingga dapat memastikan bahwa oksigen tersebut tetap mengalir ke insang, walau mereka dalam posisi yang diam di dasar laut.

Sirip hiu tentu memiliki fungsi yang penting untuk berbagai hal, termasuk menjaga keseimbangan bermanuver hingga pernapasan hiu. Namun, perburuan secara ilegal membuat spesies hiu yang ada di perairan semakin menurun secara drastis, sehingga dapat menimbulkan bahaya yang serius. Tidak heran apabila kita semua harus melindungi hiu dan habitatnya untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut di masa depan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team