Bagi mereka yang sedang di Surabaya, pasti saat ini sedang merasakan suasana seperti di Jepang. Bagaimana tidak? Banyak bunga bermekaran dan gugur di jalanan dengan warna-warni yang indah.
Seperti bunga sakura, tapi faktanya itu bukan bunga sakura. Yang berguguran tersebut sebenarnya adalah bunga tabebuya. Sebenarnya bunga seperti apakah ini? Ini penjelasannya.
Tabebuya yang ditanam di sepanjang jalan kota Surabaya memiliki nama latin Tabebuia heterophylla dan dikenal sebagai pohon terompet merah muda. Tanaman yang indah tersebut juga dikenal sebagai cedar putih, kayu putih, tecoma hingga manjack merah muda untuk di Inggris. Jika kamu mau tahu, nama latin tabebuia ternyata juga ada banyak. Ada Bignonia leucoxylon, Raputia heterophylla, dan Tecoma leucoxylon.
Jika melihatnya langsung di Surabaya, kamu bisa tahu bahwa ada beragam warna tabebuya yang bermekaran. Mulai dari putih perah, kuning emas, merah muda, dan ungu. Tiap warna ini mengindisikasikan spesies yang berbeda.
Ditulis dalam cabi.org, salah satu karakteristik tabebuya adalah dapat tumbuh dengan cepat, menjadikan tabebuya terkenal sebagai tanaman hias karena juga menghasilkan bunga-bunga yang indah. Selain itu kemampuannya untuk bertahan hidup di area lembap dan bersuhu tinggi mempopulerkannya di area Afrika, Asia dan Australia.
Tanaman yang tersebar di benua Afrika, Amerika hingga Asia ini dikenali memiliki setidaknya 25 spesies asli dan lebih dari 100 spesies variasi. Rata-rata memiliki bentuk yang serupa sehingga susah untuk dibedakan. Sampai sekarang, penelitian terhadap tumbuhan ini masih dilakukan untuk membuat klasifikasinya.
Tidak ada yang tahu secara jelas dari mana tumbuhan ini berasal, tetapi catatan terjauh dari bunga ini datang pada 1999 di kepulauan area Pasifik dan Samudra Hindia. Tepatnya di Hawaii, di kepulauan Marshall dan Chagos. Diperkirakan habitat aslinya juga meliputi Asia dan Afrika, tetapi tidak ada catatan resmi mengenai hal itu.
Dalam catatan jurnal berjudul “Pacific Islands Ecosystems at Risk,” tabebuya tidak dikenali sebagai tumbuhan yang berbahaya bagi sekitarnya. Namun melihat ciri khasnya yang mudah tumbuh, ditakuti tabebuya bisa merambat ke mana-mana dan merusak ekosistem sekitarnya. Karena itu perlu diperhatikan dan dijaga pertumbuhan tanaman ini.
Bunga tabebuya sebenarnya bisa disulap menjadi teh bernama teh lapacho. Penduduk asli Amerika mengenali racikan ini sebagai ramuan tradisional dan memiliki nama lain teh Inca.
Nutriplanet.org menyebutkan jika teh hasil ekstrak tanaman ini tidak memiliki kafein dan kaya akan vitamin dan mineral. Sedangkan sebuah jurnal di 2012 teh mengatakan tehnya mampu mengatasi masalah pankreas. Hal itu sudah diujicobakan pada tikus percobaan.
Salah satu hal yang bisa dimanfaatkan dari tabebuya adalah kayunya. Jurnal cabi.org menyebutkan kayunya cukup kuat untuk dijadikan furnitur. Oleh karena itu kayu tabebuya sering dijadikan lantai, lemari, alat, material kapal hingga peralatan olahraga.
Ayo, segera ke Surabaya. Kamu bisa menikmati suasana macam ini hanya dalam hitungan hari saja dan setelah itu kembali normal. Toh juga Surabaya belum hujan. Dengar-dengar Jakarta juga sedang menggalakkan rencana menanam tabebuya di sana ya?