Kanguru atau kangguru adalah hewan mamalia yang menjadi ciri khas dari benua Australia. Zaman dulu, orang-orang pribumi Aborigin di pedalaman Australia menamakan hewan unik ini dengan nama gangguru, yang berarti "hewan cepat berwarna abu-abu".
Kanguru--yang juga bisa dijumpai di beberapa daerah di Indonesia ini--juga memiliki kemampuan unik yang tidak semua hewan dapat melakukannya. Yuk, mengenal lebih dekat dengan hewan mamalia ini. Berikut fakta-fakta ilmiah mengenai kanguru, apa saja?
Meskipun sama-sama dianggap mamalia, namun kanguru memiliki perbedaan yang cukup mencolok dengan mamalia lainnya. Kanguru dimasukkan dalam kelas mamalia marsupial, artinya proses berkembang biak diteruskan di dalam kantong yang ada di perut induknya.
Sedangkan mamalia lain pada umumnya masuk dalam kelas mamalia plasental, di mana proses pemberian makan pada embrio dan janin dilakukan melalui plasenta, dan setelah waktunya tiba, maka bayi akan dilahirkan dan terpisah dari plasenta induknya.
Menurut Britannica, beberapa mamalia marsupial selain kanguru adalah wombat, walabi, koala, dan quoll. Habitat dari spesies-spesies tersebut memang kebanyakan tersebar di benua Australia.
Kanguru merupakan hewan berkelompok yang memiliki kaki belakang yang sangat kuat. Bahkan, tendangan dari seekor kanguru dapat membuat cedera serius pada tubuh manusia.
Selain itu, kaki belakang kanguru digunakan untuk bergerak melalui loncatan yang luar biasa cepat. National Geographic dalam lamannya mencatat bahwa seekor kanguru dapat meloncat sejauh 8 meter dalam sekali loncatan. Jika di rata-rata, kecepatan gerak kanguru dapat mencapai 60 km per jam.
Hal ini membuktikan bahwa kanguru sangat bergantung dengan kedua kaki belakangnya untuk melakukan perlindungan diri dan mobilisasi. Dalam keadaan tertentu, kaki belakang kanguru juga dapat mereka gunakan untuk memberi kode bahaya kepada kawanan kanguru lainnya.
Di zaman purba, nenek moyang kanguru mungkin tidak pandai meloncat seperti kanguru modern. Hal ini diakibatkan oleh berat dan ukuran tubuhnya yang sangat besar, sehingga hanya memungkinkan mereka untuk berjalan dengan kedua kaki belakangnya.
Sedangkan kedua kaki depannya juga mungkin memiliki ukuran yang lebih panjang jika dibanding dengan ukuran kaki depan kanguru modern. Hal ini berguna untuk menjaga keseimbangan supaya kanguru purba tidak mudah terjatuh.
Ukuran kanguru purba bisa mencapai tinggi 2-3 meter, dan kehidupan sosial mereka sudah terekam melalui jejak-jejak fosil yang ditemukan oleh para ilmuwan. Laman sains Earth mengungkap bahwa kanguru purba memiliki wajah yang pendek (pesek) dan hidup sekitar 42 ribu tahun lalu.
Selain gajah, ternyata kanguru juga merupakan salah satu hewan mamalia yang pintar dalam mencari sumber air. Bahkan kanguru dapat survive di tengah kondisi kekeringan yang terkadang melanda alam liar dataran Australia, seperti diberitakan ABC News.
Dalam kondisi yang jarang turun hujan, kanguru akan menggali tanah di mana terdapat cadangan air yang cukup untuk membuat mereka bertahan hidup. Mamalia berkantong ini dapat mendeteksi keberadaan air dalam tanah di kedalaman tertentu.
Naluri ini sudah ada dan dipelajari sejak zaman purba, di mana nenek moyang mereka akan terus menggali tanah yang diperkirakan memiliki cadangan air yang cukup banyak.
Laman Animal Hype menulis bahwa kanguru merupakan hewan yang pandai berenang, meskipun hal itu jarang terlihat. Kanguru dapat berenang cukup lincah dengan kecepatan yang cukup baik.
Kedua kaki belakang kanguru dapat digerakkan secara terpisah dan bebas, sedangkan kedua kaki depannya digunakan untuk mengatur keseimbangan tubuh di dalam air. Namun, meskipun mereka pandai berenang, pada dasarnya mereka tidak suka berenang. Itulah sebabnya jarang terlihat kanguru berenang di alam liar.
Bukan hanya di sungai atau danau, kanguru juga ternyata mahir berenang di laut. Di alam liar Australia, kawanan kanguru hanya akan berenang jika mereka akan berpindah ke tempat lain yang terletak di seberang sungai.
Itulah lima fakta ilmiah tentang kanguru, hewan mamalia berkantong yang mahir berenang. Ternyata, meskipun terlihat lucu, serangan mereka dapat berbahaya. Semoga artikel ini dapat memperkaya wawasan kamu, ya!