Pada awalnya jet tempur F-15 Eagle dikembangkan dan diproduksi oleh pabrikan McDonnell Douglas yang kemudian merger dengan pabrikan aviasi ternama Boeing di tahun 1997. Dilansir Military, jet tempur F-15 telah menjadi pesawat tempur utama superioritas udara AU AS selama beberapa dekade.
Keunggulannya di udara diperoleh melalui kombinasi kemampuan manuver, kecepatan, radius tempur, senjata dan sistem avionik canggih yang belum pernah ada sebelumnya. Dengan kombinasi kecanggihan tersebut F-15 mampu melakukan penetrasi ke wilayah musuh dan melayani duel di udara dengan pesawat tempur yang dimiliki lawan saat ini.
Varian F-15 yang saat ini yang masih dikembangkan dan diproduksi merupakan varian Advance Strike Eagle, versi pengembangan lanjutan dari varian F-15E Strike Eagle yang terbang perdana di tahun 1981. Sebagai informasi, sejak varian pertama dari keluarga F-15, yaitu F-15A terbang perdana di tahun 1972 sejumlah varian utama telah diproduksi yaitu:
- F- 15 A/C merupakan varian berkursi tunggal
- F-15 B/D/E merupakan varian berkursi ganda
Khusus untuk varian F-15E Strike Eagle, dalam perkembangannya F-15 tidak hanya didesain untuk superioritas udara saja namun juga mampu melakukan serangan ke sasaran darat seperti yang dapat dilakukan oleh varian F-15E Strike Eagle ini. Dilansir Boeing, F-15 mampu membawa banyak senjata, termasuk rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinders dan AIM-7 Sparrows, sejumlah bom termasuk bom jatuh bebas dan bom berpenuntun laser Joint Direct Attack Munition (JDAM), serta Canon Gatling 20mm untuk pertarungan jarak dekat.
Konfigurasi kursi ganda (tandem seat) selain berfungsi untuk pelatihan, pada varian F-15E juga berfungsi untuk membagi tugas antara pilot dan operator senjata khususnya untuk misi-misi serangan jarak jauh yang mempunyai resiko tinggi. Pembagian tugas tersebut dapat meningkatkan kewaspadaan para awak ketika melaksanakan misi tempur serta mengurangi resiko yang dapat terjadi akibat human error.