Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret F-15E Angkatan Udara AS yang sedang mengudara (af.mil/Staff Sgt. Sean Carnes)

Setelah diberitakan Indonesia akan membeli sejumlah jet tempur Rafale buatan pabrikan Prancis, dikabarkan pula bahwa militer Indonesia akan membeli sejumlah jet tempur F-15 Eagle buatan pabrikan Boeing asal Amerika Serikat (AS) untuk memperkuat armada angkatan udaranya. F-15 merupakan salah satu jet tempur legendaris asal AS yang telah terkenal reputasinya dalam dunia kedirgantaraan militer.

Dilansir Boeing, varian pertama F-15 perdana mengudara pada tahun 1972 dan masuk dinas operasional AU AS pada tahun 1976. F-15 merupakan jet tempur bermesin ganda yang pertama kali didesain sebagai penempur (fighter) superioritas udara.

Meskipun varian pertamanya telah operasional sejak tahun 1976 namun perkembangan dan evolusi teknologi canggih terus menerus disematkan, menjadikan jet tempur F-15 sebagai penempur matang hingga hari ini. Mari simak lebih lanjut mengenai jet super ini, yuk!

1. Pesawat legendaris superiotas udara yang masih terus berevolusi

Pada awalnya jet tempur F-15 Eagle dikembangkan dan diproduksi oleh pabrikan McDonnell Douglas yang kemudian merger dengan pabrikan aviasi ternama Boeing di tahun 1997. Dilansir Military, jet tempur F-15 telah menjadi pesawat tempur utama superioritas udara AU AS selama beberapa dekade.

Keunggulannya di udara diperoleh melalui kombinasi kemampuan manuver, kecepatan, radius tempur, senjata dan sistem avionik canggih yang belum pernah ada sebelumnya. Dengan kombinasi kecanggihan tersebut F-15 mampu melakukan penetrasi ke wilayah musuh dan melayani duel di udara dengan pesawat tempur yang dimiliki lawan saat ini.

Varian F-15 yang saat ini yang masih dikembangkan dan diproduksi merupakan varian Advance Strike Eagle, versi pengembangan lanjutan dari varian F-15E Strike Eagle yang terbang perdana di tahun 1981. Sebagai informasi, sejak varian pertama dari keluarga F-15, yaitu F-15A terbang perdana di tahun 1972 sejumlah varian utama telah diproduksi yaitu:

  • F- 15 A/C merupakan varian berkursi tunggal 
  • F-15 B/D/E merupakan varian berkursi ganda

Khusus untuk varian F-15E Strike Eagle, dalam perkembangannya F-15 tidak hanya didesain untuk superioritas udara saja namun juga mampu melakukan serangan ke sasaran darat seperti yang dapat dilakukan oleh varian F-15E Strike Eagle ini. Dilansir Boeing, F-15 mampu membawa banyak senjata, termasuk rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinders dan AIM-7 Sparrows, sejumlah bom termasuk bom jatuh bebas dan bom berpenuntun laser Joint Direct Attack Munition (JDAM), serta Canon Gatling 20mm untuk pertarungan jarak dekat.

Konfigurasi kursi ganda (tandem seat) selain berfungsi untuk pelatihan, pada varian F-15E juga berfungsi untuk membagi tugas antara pilot dan operator senjata khususnya untuk misi-misi serangan jarak jauh yang mempunyai resiko tinggi. Pembagian tugas tersebut dapat meningkatkan kewaspadaan para awak ketika melaksanakan misi tempur serta mengurangi resiko yang dapat terjadi akibat human error.

2. Telah teruji dalam pertempuran yang sesungguhnya

potret F-15E Strike Eagle AU AS di landasan udara Bagram, Afghanistan (thisdayinaviation.com/Airman 1st Class Ericka Engblom)

F- 15 merupakan salah satu jet tempur yang telah battle proven atau telah teruji dalam medan pertempuran sesungguhnya. Dilansir We Are The Mighty, pada bulan Juni 1979, jet tempur F-15 pertama kali menembak jatuh musuhnya dalam duel udara. Dalam konflik di Timur Tengah tersebut, F-15 milik AU Tentara Pertahanan Israel menembak jatuh MIG-21 Fishbed  milik AU Suriah 

Setelah peristiwa tersebut F-15 diketahui banyak merontokkan jet tempur MIG musuhnya dalam duel udara dan menjadi pemegang supremasi di udara dalam berbagai medan pertempuran. Dilansir Boeing, sejumlah F-15 dari tiga varian, F-15C, F-15D dan F-15E juga terlibat dalam perang skala besar ketika pasukan multinasional menggelar operasi Badai Gurun untuk mengusir Irak dari wilayah Kuwait di tahun 1991. Dalam operasi tersebut F-15 sukses dalam merontokkan pesawat tempur Irak dan menyerang sasaran darat milik militer Irak.

F-15 berhasil melakukan tugasnya ketika mengawal zona bebas penerbangan di atas Irak pada tahun 1990-an ketika operasi Badai Gurun digelar. Sejumlah F-15 juga terlibat dalam konflik di Balkan pada tahun 1999 ketika NATO melakukan serangan udara terhadap posisi pasukan Serbia dan sukses merontokkan 3 MIG-29 milik AU Serbia. F-15 juga tercatat terlibat dalam operasi Enduring Freedom di Afghanistan pada tahun 2001 hingga 2004 serta terlibat pula dalam misi serang darat dalam Operation Iraqi Freedom yang digelar pada tahun 2003.

3. Belum pernah terkalahkan dalam 100-an duel di udara

potret 2 buah F-15 yang sedang terbang formasi bersama pesawat pengebom siluman B-2 Spirit (peakpx.com)

Salah satu fakta unik dari F-15 sebagaimana dilansir Boeing dalam situs resminya,  merupakan pesawat tempur di era modern yang belum pernah kalah dan ditembak jatuh dalam 100-an duel udara dengan pesawat tempur pihak musuh. Setidaknya hingga tulisan ini dibuat belum ada bukti valid dan bisa dipertanggungjawabkan yang menunjukkan pesawat lain berhasil merontokkan F-15 dalam duel di udara. 

Meskipun belum pernah dikalahkan dalam duel udara, namun sejumlah jet tempur F-15 tercatat pernah ditembak jatuh pihak lawannya dengan artileri pertahanan udara ataupun peluru kendali permukaan ke udara. Dilansir Military History dalam operasi Badai Gurun di tahun 1991 dua buah F-15E AU AS ditembak jatuh oleh pasukan Irak, 1 buah F-15 ditembak oleh artileri pertahanan udara sedangkan F-15 lainnya ditembak oleh peluru kendali permukaan ke udara SA-2E

4. Menjadi tulang punggung kekuatan udara sejumlah negara

potret F-15 Saudi Advance (SA) milik AU Kerajaan Arab Saudi yang merupakan salah satu varian ekspor F-15 tercanggih (thedrive.com)

Dilansir Boeing, hingga saat ini telah diproduksi lebih dari 1.500 F-15 dalam berbagai variannya dan jet tempur F-15 masih akan memainkan peranan penting di AU AS sebagai penempur superioritas dan dominasi udara hingga tahun 2040 dengan teknologi canggih dan terbaru yang masih dapat diusungnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa teknologi F-15 masih mumpuni untuk menjawab tantangan dunia pertahanan yang semakin kompleks di masa depan.

F-15 merupakan jet tempur canggih asal AS yang juga dijual kepada negara-negara yang diizinkan oleh AS untuk mengoperasikannya. Saat ini sejumlah negara di luar AS menjadi operator F-15 dan menjadikan jet tempur tersebut sebagai salah satu tulang punggung kekuatan udaranya, negara-negara tersebut adalah Arab Saudi, Jepang, Israel, Korea Selatan, Qatar, dan Singapura.

Menurut sejumlah informasi, kasta tercanggih dari varian ekspornya dimiliki oleh F-15SA (Saudi Advance) milik AU Kerajaan Arab Saudi dengan mesinnya yang lebih bertenaga dan F-15 Ra am milik AU Tentara Pertahanan Israel yang sistem avioniknya dibuat oleh Israel sendiri. 

5. Jet tempur taktis yang mampu mengusung bom nuklir

potret jet tempur F-15 dengan bom nuklir B-61 yang mampu dibawanya (breakingdefense.com)

Varian F-15E Strike Eagle merupakan salah satu platform jet tempur taktis yang mampu mengusung bom nuklir. Dilansir Defense News, F-15E Strike Eagle menjadi pesawat tempur pertama yang kompatibel dengan bom nuklir terbaru B-61-12 design. Bom tersebut merupakan bom nuklir jatuh bebas (gravity bomb) terbaru dari keluarga B-61 dengan desain hulu ledak yang baru.

Dua pengujian F-15E  dengan senjata tersebut dilakukan pada tahun 2020 di sebuah gurun di wilayah Tonopah, Nevada. Tiruan bom nuklir tersebut dilepaskan dalam dua ketinggian, ketingian rendah 1.000 kaki dan ketinggian tinggi 25.000 kaki. Dalam kedua pengujian tersebut, bom berhasil menghantam sasaran dengan tepat.

Seiring perjalanan waktu kecanggihan teknologi dalam dunia kedirgantaraan militer semakin berkembang pesat, salah satunya adalah sistem kecerdasan buatan (Artificial Intelligent/AI) yang juga menjadi bagian dalam teknologi pesawat tempur modern yang akan membantu dan memudahkan pilot dalam mengambil keputusan kritis.

Sistem komputer canggih dan Artificial Intelligent membuat pesawat tempur menjadi lebih presisi dalam memilih target sasaran di medan pertempuran sekaligus meningkatkan awareness pilotnya melalui informasi akurat medan pertempuran yang mampu disajikannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team